Share

7. Egois

"Tunggu!"

Ayah Surya mencegah kepergian Dokter Ryan dan Zasqia. 

"Ayah apa maksud ayah mencegah mereka, biarkan mereka pergi ibu nggak percaya kalau anak kita berbuat seperti itu, Zasqia yang datang ke kota ini bisa jadi kejadian ini sudah dia rencanakan dan Surya di sini yang jadi korban karena di jebak oleh Zasqia."

Mendengar itu Ayah Surya membenarkan kata-kata istrinya. 

"Surya ceritakan apa yang terjadi, Ayah nggak mau kamu menjadi laki-laki pengecut dan tidak memiliki moral"

Dengan terbata-bata Surya menceritakan dari awal sampai akhir, ayah Surya emosi lalu menampar muka Surya, sekarang kejar mereka suruh mereka kembali. 

"Ayah! apa-apaan ini! Ayah menyuruh mereka pulang, lalu bagaimana nasib pernikahan Lisa dan Surya!"

"Kamu diam saja bu, bair ayah yang mengurus masalah ini, Surya cepat kejar mereka dan bawa mereka kesini!"

Surya langsung berlari mengejar dokter Ryan dan Zasqia, dan dalam hitungan menit mereka bertiga sudah kembali. 

"Duduk!"

Ayah Surya menyuruh mereka duduk. 

"Saya ikut prihatin dengan semua yang terjadi dengan mu Zasqia, bapak minta maafkanlah anak saya, waktu itu dia khilaf untuk menebus rasa bersalah anak saya, kami pihak keluarga memutuskan."

Zasqia, Surya, juga dokter Ryan semua menatap wajah Ayah Surya, dengan hati berdebar kira-kira keputusan apa yang akan keluarga ini ambil. 

"Jadi kami memutuskan untuk memberikan uang tunai sebesar 20 juta rupiah, kami harap setelah ini masalah Zasqia dan Surya anak saya selesai!"

Dokter Ryan tanpa sadar langsung berdiri, dia menatap wajah ayah Surya dengan tajam, lalu beralih ke Surya lucunya Surya hanya diam menunduk, setelah itu dokter Ryan mendekati Zasqia dan bersimpuh di samping Zasqia. 

"Zasqia menurut saya ini benar-benar keterlaluan, apakah kamu akan menerima uang itu dan menganggap kasus ini selesai?"

Bibir Zasqia bergetar, di tatapnya wajah dokter Surya dengan sendu, lalu Zasqia menggeleng. 

"Mohon maaf bapak dan ibu, harga diri saya tidak bisa dinilai dengan uang 20 juta itu!" Jawab Zasqia bergetar. 

"Oowh jadi uangnya kurang? ini saya tambah 10 juta lagi, menurut saya uang 30 juta sudah cukup untuk membeli harga dirimu!" ucap ibunda Surya mengejek. 

Zasqia menangis sambil menggeleng, lalu dia berdiri dan berlari meninggalkan kedua orang tua Surya tanpa permisi, dokter Ryan mengambil tas Zasqia lalu pergi mengejar Zasqia, begitu juga dengan Surya dia juga ikut berlari mengejar Zasqia. 

"Tunggu, tunggu aku, mari kita mencari tempat untuk bicara" mendengar panggilan Surya Zasqia terus berlari beruntung dokter Ryan berhasil menangkap tangan Zasqia. 

"Zasqia tenang! aku tahu apa yang kamu rasakan, ini sangat sakit tapi menurut ku benar kata Surya kita bicara lagi bertiga dengan tenang, aku juga ingin tahu keputusan apa yang akan Surya ambil."

"Tapi dokter saya sudah terlanjur kecewa dengan semua ini, saya menyerah saya nggak mau mendengar apapun  penjelasan Surya, sebab saya juga merasa minder menjadi menantu di keluarga ini, saya sadar diri dokter saya bukanlah siapa-siapa dibanding Surya."

"Jadi?" jawab dokter Surya. 

"Sebaiknya kita pulang saja dokter, saya nggak mau lagi di sini."

"Okey bila itu yang terbaik menurutmu, namun apakah kamu nggak penasaran dengan keputusan Surya, siapa tahu Surya akan memilihmu dan bertanggung jawab dengan semua perbuatanya, ingat Zasqia kalian pacaran sudah 7 tahun, bisa jadi ini cobaan buat kalian."

"Jadi menurut dokter?"

"Kita coba ikuti saran Surya kita ngobrol di luar!"

Zasqia  menatap Surya lalu menyetujui saran dokter Ryan. 

***

Surya membawa dokter Ryan dan Zasqia ke kawasan hutan pinus Bukit Salju Ngetos, sengaja Surya memilih tempat yang sejuk siapa tahu kenyamanan Bukit Salju Ngetos akan memberi energi positif untuk mereka yang sedang mengalami pikiran kalut, kebetulan juga Bukit Salju Ngetos tempatnya tidak begitu jauh dari rumah Surya. 

"Jadi apa yang akan kamu katakan Surya!"

Tanya dokter Ryan saat mereka sampai di tempat wisata itu, dan mereka juga sudah duduk di pinggiran Bukit sambil menikmati keindahan alam sekitar. 

Surya diam, di tatapnya wajah Zasqia intens hatinya sakit sebab telah melukai Zasqia dengan begitu dalam, satu sisi hati dia ingin terus bersama Zasqia namun dia juga nggak mungkin menyakiti perasaan orang tuanya, walau bagaimna pun tanggung jawab seorang anak laki-laki terhadap kedua orang tuanya sampai orang tua meninggal, dan dia adalah anak tunggal kalau dia menyakiti orang tuanya lalu bagaimana nanti nasib mereka. 

Surya menarik nafas panjang, sebentar menatap langit sambil memejamkan matanya, setelah itu Surya kembali menatap Zasqia dan duduk bersimpuh di kaki Zasqia, sedang dokter Ryan hanya memperhatikan mereka. 

"Zasqia maafkan aku sebab aku telah sakitimu, hancurkan hidupmu apalagi dengan sikap kedua orang tuaku, itu semakin membuat mu terluka, akupun terluka dengan semua ini, namun aku mohon mengertilah  ... mungkin aku dan kamu ditakdirkan bukan untuk bersama, maafkan aku sebab aku memilih orang tuaku, kamu tahu aku anak tunggal bagaimana nasib orang tuaku jika aku melawan kehendaknya, percaya padaku Zasqia mungkin raga ini bisa menikah dengan nya tapi jujur hatiku hanya untukmu, aku sangat mencintaimu, aku mohon mengertilah keadaan dan posisiku, cacilah aku, hukum lah aku atau bunuh saja aku bila itu bisa membuatmu bahagia, sebab jujur saja saat ini hati dan hidupku juga sudah hancur."

Dokter Ryan dan Zasqia sama-sama tidak percaya dengan semua yang Surya katakan, sebab yang dokter Ryan dan Zasqia ingin bukan penjelasan ini yang mereka dapatkan. 

"Kamu keterlaluan Surya, sikapmu terlalu lemah, kamu bilang kamu hancur apakah kamu tidak sadar bahwa hati Zasqia lebih hancur? apakah kamu ingin kalian sama-sama hancur? aku nggak percaya dengan ucapanmu dan aku masih berharap kamu aku yang salah dengar."

"Tidak dokter Ryan kamu tidak salah dengar, kalau memang kamu mau menggantikan posisiku di samping Zasqia aku ikhlas, sebab aku merasa kamu juga mencintai Zasqia."

"Plak  ... bugh, bugh, bugh, dokter Ryan menampar dan memukul Surya dengan kasar, sungguh kesabaran dia sudah habis dalam menghadapi sikap keterlaluan Surya. 

" Tega kamu Surya jujur aku mencintai Zasqia tapi aku menginginkan Zasqia bahagia dengan orang yang di cintai nya, dan aku tahu orang yang dia cintai hanyalah kamu"

"Bugh, bugh, bugh  ... jadi benar dugaanku kan? kalau kalian selama ini selingkuh di belakangku"  Surya kalap dan membalas pukulan dokter Ryan. 

"Hati-hati kamu bicara, Zasqia bukan gadis serendah itu, aku memang mencintainya tapi hanya sebatas teman."

"Aku nggak percaya!" mereka berdua masih adu jotos, Surya dengan perasaan cemburunya, sedang dokter Ryan dengan perasaan benci dengan sikap Surya. 

Tanpa mereka sadari Zasqia berlari meninggalkan mereka dan.... aaaaaaaa.... Surya dan dokter Ryan terkejut mendengar teriakan Zasqia apalagi saat melihat Zasqia jatuh terjun bebas ke dasar Bukit tempat mereka duduk tadi. 

"Zasqia aaaa  ...!" teriak Surya dan dokter Ryan serempak sambil berlari ke arah Zasqia jatuh. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status