"Ampun ... sebab saya telah mengganggu tuan Puteri."
"Khi, hi, hi, ... nggak masalah, asal kamu memberi aku imbalan, dan pastinya semakin sering kamu memanggikku maka semakin banyak pengikutku nanti." bisik wanita bergaun merah memiliki muka hancur bau busuk dan amis dan di penuhi belatung di sekujur tubuhnya, bahkan dari setiap pori-pori wajah dan tubuhnya keluar belatung-belatung berwarna putih dan besar, sesekali belatung itu jatuh di bibir wanita itu lalu dengan sigap dia menjilat belatung itu, dan menyisakan lelehan putih sebab belatung itu meletus di luar mulutnya, melihat pemandangan itu dokter Ryan dan pembantu bapak Suganda ingin muntah, namun mereka tahan.
"Imbalan sudah saya persiapkan tuan Puteri, dan permohonan saat ini bukan untuk meminta kekayaan namun untuk menghidupkan mayat gadis malang ini" tunjuk bapak Suganda ke arah jenazah Zasqia.
"Khi, hi, hi, hi, ... aku suka dengan yang ini, aku suka dengan kerakusan hati m
Dokter Ryan diam menatap Zasqia, hatinya berkata bahwa yang di inginkan hanyalah kebahagiaan Zasqia dan selalu bersamanya dalam suka dan duka, tapi itu kemaren sebelum Zasqia meninggal akibat ulah Surya, seandainya Zasqia nggak menemui Surya mungkin kejadiannya nggak bakalan seperti ini, meskipun dokter Ryan mencintai Zasqia tapi dia juga ikhlas bial Zasqia memilih dan menikah dengan Surya."Dokter apa yang dokter pikirkan? apakah dokter sebenarnya mencintai Zasqia?" dokter Ryan mengangguk tanpa terasa air matanya mengalir di pipinya, rasanya sakit dan pedih saat cinta tidak harus memiliki, apalagi cinta di pisahkan oleh ajal."Maafkan aku Zasqia sebab sudah membuatmu hidup kembali, sebab aku merasa nggak bisa bila harus hidup tanpamu, entah ini cinta atau sebuah ke egoisan yang pasti aku hanya ingin kamu membalas dendam atas kematianmu.***Magrib pun tiba, pasien yang di tunggu-tunggu Zasqia sudah tiba.
"Ti ... tidak, ibu nggak kenapa-napa, oh iya Zasqia ibu nyari Ryan dulu ya.""Iya bu silahkan."Zasqia melanjutkan ramah tamahnya dengan para tamu yang menghadiri acara perpisahannya itu, menjelang maghrib acarapun selesai, semua tamu sudah pada pulang begitupun dengan ibunda dokter Ryan beliau juga berpamitan untuk pulang."Zasqia ... ibu dan Ryan pamit pulang dulu ya? iya Zasqia saya pamit dulu ya besok pagi saya datang kesini lagi untuk nganter kamu ke Ngawi.""Memang dokter Ryan besok libur ya?""Iya saya sudah mengajukan cuti 2 hari""Maaf bila Zasqia selalu merepotkan dokter""Nggak papa, kita rekan sejawat jadi nggak usah di nilai ini sebuah kebaikan.""Udah jangan sungkan Zasqia lagian ibu malah merasa nyaman kalau kamu di anter sama anak ibu, anggap saja Ryan Aa kamu sendiri ya? sebenarnya ibu ingin ikut cuma kebetulan ibu ada acara juga sama bapak besok, oh iya Zasqia titip salam buat calon tun
"Dokter ... dok, bangung dokter." Zasqia mengguncang tubuh dokter Ryan, selang beberapa menit dokter Ryan melenguh sambil membuka matanya."Ada apa Zas, kamu udah capek nyetir ya, ayo sini gantian aku yang nyetir." Tanya dokter Ryan sambil mengucek matanya."Kita sudah sampai dokter?" jawab Zasqia sambil tersenyum."Apa? sudah sampai? jadi aku tidur lama banget dong Zas.""Enggak dok! dokter tidur sekitar 2 atau 3 jam saja kok!""Tapi kenapa kita sudah sampai, Jawa Barat Jawa Timur itu butuh waktu balasan jam loh, harusnya kita sampai besok siang atau bahkan besok malam.""Ah ... dokter ini terkadang lupa deh dengan Zasqia, ayo dokter kita turun! katanya kita mau ke rumah teman dokter dulu sebelum kita ke rumah dinas saya.""Okey ... okey sebentar ya, aku mau minum dan cuci muka dulu."Setelah itu dokter Ryan dan Zasqia berkunjung ke rumah teman dokter Ryan, mereka adalah teman satu pro
"Surya ... mas Surya ...." Baru saja Surya mau memejamkan mata, dia mendengar ada suara wanita memanggil namanya. "Siapa disana?" Surya menyingkap selimut di kakinya lalu berjalan ke arah jendela sebab suara itu berasal dari sana, Surya membuka tirai jendela menatap ke arah luar namun dirinya tidak menemukan apa-apa, pas Surya membalikan badan dia melihat ada seorang wanita bergaun merah sudah duduk di ranjangnya. "Mas Surya ...." Panggil wanita bergaun merah itu. "Ssssiiii ... siapa kamu!" "Khi, hi, hi ... aku adalah wanita pemilik jantung hatimu!" "Mmma ... maksudmu?" "Yaaaa ... aku adalah wanita yang sangat mencintai mu!" Jawab wanita bergaun merah masih tetap duduk di sudut ranjang tanpa bergeming. "Pergi! pergi kamu dari sini." Surya berjalan ke arah saklar listrik dan menekan tombol on untuk menyalakan lampu, saat lampu kamar menyala wanita itu sudah pergi.
"Ibu ... Siapa wanita tadi, wajahnya kaya nggak asing buat Lisa.""Emmmm ... dia mantan pacar Surya!" Ibunda Surya buru-buru menutup mulutnya setelah sadar barusan dia keceplosan."Mantan pacar? apakah itu yang bernama mba Zasqia ya bu? orangnya cantik banget ya bu?""Iya itu Zasqia, sudah jangan di omongin terus nanti Zasqia keselek, yang penting sekarang Surya adalah calon suamimu!" tidak seperti biasanya ibunda Surya bicara dengan nada tinggi, membuat Lisa sedikit kaget."Ibu? memang apa yang dikatakan mba Zasqia tadi? kenapa setelah berjumpa mba Zasqia ibu kelihatan sangat resah.""Nggak ada apa-apa, ayo buruan pulang ibu merasa nggak enak badan.""Jadi kita nggak jadi ke mal bu?""Nggak usah kapan-kapan aja kita ngemalnya.""Yaaaa katanya kita mau mampir ke butik yang ada di dalam mal itu, buat nyari baju pengantin bu?""Aduuuh kenapa kamu crewet banget sih! ibu bilang kapan-kapan ya kapan-ka
Menjelang tengah malam Zasqia mengajak Tiwi jalan-jalan."Kita mau kemana mba? kok mba keluar dari tubuh manusia ini mba?""Aku mau ngajak kamu cari tubuh yang cocok buat kamu.""Waaaaahhh asiiikkkkk ... Tiwi dah nggak sabar nih, tapiii ....""Tapi kenapa Wi?""Aku merasa takut mba? memangnya ada ya manusia yang mau berbagi jasad dengan ku?""Hanya manusia bodoh aja yang mau jasadnya di tempati oleh golongan kita Wi.""Jadi kita mau cari manusia bodoh yang mau berbagi jasad dengan kita ya?""Tenang aja, aku udah punya target sasaran yang cocok buat kamu, nanti kamu langsung masuk ke tubuh itu, kita nggak perlu ijin sebab dia masih hidup dan aku memilih dia agar misiku membalaskan dendam untuk Zasqia terwujud, ayo buruan kita kerumahnya."Mereka berdua langsung terbang melesat memecah kegelapan malam, saat mereka terbang di udara anjing yang nampak wujudnya langsung melolong ketakutan, begitu juga dengan
"Sayang hati-hati di jalan ya? eeemmuach .... " Lisa mencium pipi kanan dan kiri Surya, setelah itu di keluar dari mobil bergegas menuju ke kelas, Tiwi keluar dari tubuh Lisa dan berjalan mengikuti Lisa, pandangan mata Tiwi tertuju ke sebuah tempat dimana ada beberpa pemuda yang sedang mengobrol dengan serius."Sepertinya aku mengenali salah satu pemuda itu!" Tiwi bergumam dan dia terbang menuju ke arah pemuda yang bernama Aldo."Jadi gemana Al, kamu berani nggak ikut taruhan!" ucap salah satu pemuda ber jaket Navy."Jadi dong! Aldo gitu loh, soal takluk menaklukan cewek mah gempiiil!" Katanya dengan jumawa.Dengan penuh kebencian Tiwi menguping pembicaraan mereka, Tiwi ingat dengan tato ular naga yang berada di lengan kiri Aldo, dia adalah salah satu pemuda yang mabuk dan dengan brutal memperkosa nya beramai-ramai."Bugh ... bugh ... bugh." Tiwi meninju perut Aldo berulang kali, tidak hanya itu Tiwi juga m
Beberapa menit kemudian."Udah lega?" Tanya Zasqia saat Lisa mendekat ke arahnya."Udah, dan rasanya ploooong!" jawab Lisa alias Tiwi sambil cengengesan."Yuk kita beraksi!""Kita mau ngapain mba?""Eeeit dah, kamu ini memang oon atau kura-kura dalam perahu sih!""Ya elah mba, masa mba lupa kalau aku ini Tiwi kuntilanak cantik imut tapi bar-bar, masa aku di bilang kura-kura dalam perahu sih, lagian mana ada perahu disini heh!""Ck ... ngomong sama kamu ini memang susah, kura-kura dalam perahu itu artinya, pura-pura tidak tahu!" Zasqia menonyor kepala Lisa dan menarik Lisa untuk mendekat ke arah 4 pemuda yang sedang terbuai nikmatnya keripik darah, dan minuman darah segar."Mba ... kita mau ngapain?" bisik Lisa saat mereka sudah duduk di antara para lelaki tak bermoral itu."Balas dendam dong!""Caranya?""Emmmm ... kita bunuh mereka satu-satu.""Iiish .