Share

4. Bertemu Calon Mertua.

"Tok tok tok." Ema datang bersama dengan satu pelayan perempuan ke kamar Lexa.

"Permisi nona, saya membawa pelayan pribadi anda sesuai dengan perintah tuan muda." Ema mencoba menjelaskan kepada Lexa yang masih tertidur menelungkup di kasurnya.

"Hmmmm." Hanya gumaman yang keluar dari mulut Lexa tanpa ada niat sedikitpun memandang mereka.

"Perkenalkan nona, nama saya Margaritha. Saya yang akan melayani membantu anda, jangan sungkan memberi saya perintah."

"Kalian keluarlah, aku masih ingin istirahat."

"Tapi nona, anda belum membersihkan wajah dan diri anda." Ema memberi penjelasan.

"Mengertilah Ema, saya masih syok dengan keputusan sepihak oleh tuan muda kalian."

"Kalau wajah anda berjerawat, kami bisa dipecat oleh tuan muda."

"Astagaaaa tuan muda kalian memang kejam."

"Nona---------

"Baiklah-baiklah, Ema keluar dan istirahatlah. Saya tahu, seharusnya tugasmu telah selesai bukan? Dan kau Magie, siapkan baju tidurku."

"Baik nona." Sahut mereka bersamaan.

~~~~~~~~~~~~

Keesokan harinya, jam di dinding sudah menunjukan pukul 7 pagi. Jose sudah siap dengan setelan jas kerjanya, ketika akan menuruni tangga dia teringat dengan Lexa yang berada di kamar sebelah.

"Mag, apakah nona sudah bangun?"

"Maaf tuan, nona---------

"Hufftt biar saya yang akan membangunkannya."

"Hei bangun miss bar-bar." Jose menyibak selimut yang menutupi tubuh Lexa. Tapi Lexa semakin mengeratkan pelukannya ke bantal guling dan tidak bergeming sedikitpun. "Baiklah kalau begitu dengan senang hati aku akan membereskan restoran milik ayahmu dengan segera."

"Dasar tuan pemaksa, menyebalkan sekali."

"Segera turun ke bawah, aku menunggumu untuk sarapan bersama."

Lexa menyebikkan mulutnya sambil berlari menuju ke kamar mandi tanpa menghiraukan keberadaan Jose. Jose cuma geleng-geleng kepala dengan kelakuan calon istrinya dan berlalu keluar kamar. "Mag, sediakan segala keperluan nona dan antar nona kebawah untuk sarapan."

"Baik tuan."

Lexa dengan cepat menyelesaikan mandinya, sebenarnya ia takut dengan ancaman Jose yang akan mengacaukan usaha ayahnya. Siapa yang tidak kenal dengan Jose Armando, seorang pebisnis muda yang masuk dalam jajaran lima besar orang terkaya di dunia. Dengan kekayaan dan kuasanya pasti dengan mudah menghancurkan usaha keluarganya.

"Maaf nona, wajah anda harus dirawat terlebih dahulu."

"Pagi juga harus perawatan?"

"Cuma perawatan dasar kulit harian untuk wanita pada umumnya nona, dan tidak akan makan waktu yang lama."

"Baiklah, terserah kau saja mag. Lakukan tugasmu daripada kau harus dipecat."

Setelah semuanya siap, Lexa turun ke bawah diikuti oleh Margaritha. Saat menuruni anak tangga, ia melihat seorang wanita paruh baya yang masih kelihatan cantik berdiri dengan tersenyum sambil merentangkan tanganya.

"Selamat datang sayang." Wanita itu menarik tangan Lexa dan memeluk hangat tubuh Lexa, ada rasa haru yang menyeruak di dadanya seakan bisa merasakan kembali hangatnya pelukan seorang ibu. "Kau cantik sekali, pantas saja putraku ngebet ingin segera menikahimu. Jangan bengong saja, ini semuanya salah dari calon suamimu itu yang tidak pernah membawamu pulang untuk diperkenalkan kepada kami."

"Eh ya tante."

"Jangan panggil tante, panggil Mommy saja. Besok kalian akan menikah, jadi mulai sekarang biasakan memanggilku Mommy."

"Aduh Mommmm, nanti dulu wawancaranya. Kita sarapan dulu." Jose datang memeluk Mommynya dari belakang.

"Takkk."

"Aduh Mom, pulang-pulang bukannya disayang malah main KDRT. Jangan sampai calon menantu Mom, mengikuti jejaknya Momy." Jose mengusap-usap kepalannya yang dipukul Mommynya.

"Dasar anak durhaka, kau pikir Amerika Brazil bisa ditempuh dalam waktu satu jam. Bayangkan, kami harus membatalkan pertemuan yang akan dimulai setengah jam lagi. Untung para investor memaklumi alasan pembatalan pertemuan. Kalau tidak, nama baik ayahmu dipertaruhkan."

"Maaf Mom, keputusan ini aku ambil secara mendadak. Itu karena Jose takut, Lexa berubah pikiran."

Lexa tersenyum melihat Jose yang angkuh dan sombong tidak berkutik dihadapan Mommynya,namun ia juga kesal dengan kebohongan yang telah Jose ucapkan.

"Sini sayang, duduk disebelah Mommy." Ruth Mommynya Jose, menarik kursi disebelahnya mempersilahkan Lexa." Siapa namamu dan berapa umurmu, sayang?Kelihatanya kau masih sangat muda."

"Nama saya Alexandria Dominique dan umur saya 20 tahun tannnn, eh Mommy."

Jose tersenyum penuh kemenangan melihat sikap Lexa yang berubah 180 derajat, berbalik dengan sikapnya selama ini.

"Jujur saja Lexa sayang, apakah Jose memaksamu. Jangan takut, walau Jose anak Mommy tapi kalau dia bersalah Mommy akan menghukumnya.

"Mommmm tidak ada paksaan, kami saling mencintai." Jose segera memotong pertanyaan Mommynya.

"Iya Jose memaksaku." Wajah Jose berubah merah padam takut akan dimarahi Mommynya. Jose memandang Lexa dengan tajam, mengisyaratkan sesuatu.b"Itu awalnya, tapi akhirnya Lexa juga setuju karena Lexa juga mencintai Jose dan ingin menikah denganya." Jose tersenyum senang dengan sandiwara Lexa di depan Mommynya.

"Terimakasih sayang, sudah mau menerima Jose anak Mommy yang bandel ini. Tapi percayalah kalau dia sudah memilih, dia pasti akan bertanggung jawab dengan pilihannya. Mommy juga akan membantu mengawasi calon suamimu itu." Ruth menggenggam tangan Lexa dan mencium punggung tangannya.

"Terimakasih mom, tapi Mommy tidak ingin tahu latar belakang keluarga Lexa?"

"Itu tidak perlu sayang, yang penting kalian saling mencintai. Sedangkan status sosial tidaklah penting sama sekali. Kebahagiaan Jose lebih utama bagi kami. Jose bagaimana dengan keluarga Lexa? Siap---

"Ayah mertuaku sedang dalam perjalanan kemari dijemput Bastian Mom, sedangkan kedua adiknya Lexa tidak ikut karena sekolah sedang dalam masa ujian. Soal pesta pernikahan di pihak mempelai wanita nanti kita bicarakan setelah bertemu langsung dengan ayahnya Lexa." Lexa melotot mendengar bahwa ayahnya juga sudah ditawan oleh Jose ralat dijemput.

"Oh ya Jose, jangan larang jika istrimu nanti mau melanjutkan kuliah. Lexa masih muda, biarkan ia mengenyam pendidikan yang lebih tinggi."

"Ben---------

"Jangan khawatir Mom, semuanya telah ku atur dengan baik. Tapi untuk sementara, Lexa akan cuti kuliah dulu." Jose segera memotong kata-kata Lexa, agar tidak bicara yang bukan-bukan.

"Baguslah kalau begitu. Ayo sayang, cepat habiskan sarapanmu. Sebentar lagi Mommy akan membawamu ke butik memilih gaun pengantin tercantik untukmu. Dan kau Jose, segera menyusul ke butik setelah urusan di kantormu selesai."

"Baik Mom, pilihkan gaun yang paling cantik untuk calon istriku tapi jangan yang terlalu terbuka." Jose berkata dengan sedikit berbisik kepada Mommynya.

"Huffft belum apa-apa sudah mulai posesif seperti Daddymu." Ruth tertawa geli dengan kelakuan putra tunggalnya.

TBC.

Bener kata Mommy belum apa-apa udah posesif. ^^

Hani.^^

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sisil Aisyah Putri
Ok sanGT bGuz veritable nua
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status