Share

Wedding Agreement
Wedding Agreement
Author: Yulanda

1. PROLOG

Selamat datang di novel pertamaku ini. Mudah-mudahan kalian suka sama ceritanya.. Silahkan tinggalkan komentar setelah membaca dan jangan lupa votenya ya... Tengkyu :)

*****

"Menikah?" Keyra yang ketika itu sedang meneguk jus jeruknya hampir saja menyemburkan cairan yang sudah masuk kedalam mulutnya karena kaget saat sang kakek mengutarakan maksud kedatangannya ke Jakarta. Ditatapnya lekat-lekat mata sang kakek yang tengah duduk dihadapannya, mencari kebohongan di dalam sana.

Sang kakek mengangguk mantap.

Seketika Keyra tertawa kencang, "Kakek pasti bercanda kan?" Keyra mengambil kembali gelas berisi jus jeruk yang sudah ia letakkan kembali di atas meja.

"Kakek serius, Key." jawab kakek Bowo dengan nada seriusnya.

Keyra mengangkat alis, kali ini ia tidak bisa tertawa karena raut wajah kakeknya yang terlihat begitu serius seakan perkataannya tadi bukan lelucon.

"Kenapa harus secepat ini, kek?" tanya Keyra sambil menaruh jus jeruk yang tidak jadi ia minum.

Sang kakek tersenyum hangat, "Karena kakek ingin melihat cucu kesayangan kakek menikah. Kakek tidak tau umur kakek ini sampai kapan." lirih sang kakek.

"Kamu belum punya pacar kan, Key?" Sandra--mamah Keyra, tiba-tiba datang dan bertanya, lalu mendudukkan tubuhnya di samping putrinya.

Keyra menggeleng berbohong, sebenarnya ia telah memiliki kekasih yang telah dipacarinya selama 1 tahun. Tentu saja tanpa sepengetahuan orangtuanya. Karena orangtuanya melarang keyra berpacaran sebelum dirinya menyelesaikan kuliahnya dan bergelar dokter.

Melihat itu, senyum Sandra langsung mengembang.

"Baguslah, jadi kamu mau 'kan menikah dengan cucu sahabat kakek?" tanya Sandra bersemangat.

Keyra mengernyitkan keningnya, menatap sang mamah dengan tatapan menyelidik. Pasalnya, selama ini Sandra dan Satria--papahnya, tidak pernah membahas soal perjodohan itu.

"Jadi mamah dan papah udah tau soal perjodohan ini ya?" 

Sandra mengelus kepala putri kesayangannya itu sambil mengangguk.

Sandra dan Satria memang sudah tau tentang perjanjian antara Bowo dan Rinto--sahabatnya, sejak lama. Bahkan Satria tidak keberatan dengan perjodohan itu karena Ardy adalah seorang laki-laki tampan yang mapan walaupun sedikit arogan. Di usianya yang baru menginjak 29 tahun, Ardy sudah mampu memimpin perusahan keluarganya untuk menggantikan kakeknya yang ingin pensiun. Ayah dan Ibu Ardy tewas dalam kecelakaan mobil saat Ardy masih berusia 7 tahun. Di usianya yang masih membutuhkan kasih sayang orangtua, dirinya sudah menjadi anak yatim piatu. Sejak saat itu Ardy diasuh oleh kakeknya.

Satria tidak masalah, ia malah senang mempunyai menantu seperti Ardy. Satria yakin bahwa Ardy bisa menjadi suami yang baik untuk purti kesayangannya.

Melihat wajah Keyra yang mulai cemas, Sandra langsung menggenggam telapak tangan putrinya itu.

"Tapi Key masih ingin melanjutkan kuliah, mah... pah... kek.. Bukannya kalian ingin melihat Key menjadi seorang dokter? Key kan baru semester dua." kata Keyra tak kuasa menahan isak tangisnya.

"Kamu masih bisa melanjutkan kuliahmu, sayang." ujar Sandra sambil memeluk putrinya, berusaha menenangkan.

Helaan nafas panjang Keyra terdengar, ia tak punya alasan lain untuk menolak perjodohan itu. Ia pun tidak mau mengecewakan sang kakek yang amat disayanginya.

"Baiklah, Keyra mau." Keyra menghembuskan napas pelan, berharap keputusannya itu adalah yang terbaik untuk masa depannya.

"Kakek yakin, Ardy pasti bisa menjadi suami yang baik untukmu, Key." sang kakek menunjukan senyuman bahagianya.

***

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status