Ratna sama sekali tidak mengerti apa yang akan dia lakukan hari ini, karena Faisal memutuskan untuk mengambil libur. Jadi dia pergi ke taman kota untuk mengembalikan semangatnya.
"Apa yang harus kulakukan ya?" Gumam Ratna.
Kota tempat Padepokan ini, berada di wilayah perbatasan dari kerajaan. Maksud dari perbatasan adalah wilayah yang berada di zona kuning dari sebuah kerajaan.
Penentuan zona untuk sebuah wilayah, diukur sebanyak apa Quest yang diajukan oleh para penduduk dan seberapa seing monster muncul. Semakin banyak Quest yang diterima sebuah Padepokan, maka semakin tinggi tingkat bahayanya.
Zona merah adalah wilayah dimana banyak terdapat monster dan para penduduk kesulitan untuk tinggal di sana. Biasanya yang menghuni adalah para tentara kerajaan untuk mengamati dan mengikis para monster.
Zona kuning adalah wilayah netral dimana beberapa penduduk bisa tinggal dan
"Hei kenapa kita mengambil Quest Giant Rat lagi?" Tanya Ratna."Sudah kubilang kalau aku akan mengambil Quest ini terus menerus. Apa kau mengeluh?" Jawab Faisal."Hah terserah, jadi dimana tujuan kita saat ini?" Tanya Ratna dengan semangat."Tempat Questnya sebentar lagi terlihat, itu ada di daerah pertambangan. Sekelompok penambang merasa terganggu karena kemunculan Giant Rat yang katanya mencuri makanan mereka." Jawab Faisal.Ratna memegang dagu setelah mendengar jawaban Faisal."Jadi tempat kita selanjutnya adalah penambangan. Lalu ada apa kau memberikan busur dan anak panah baru ini? Padahal aku masih bisa membelinya!" Ucap Ratna."Itu sebagai cadangan kalau kau kehabisan anak panah. Lagipula aku sudah menerapkan hal khusus pada anak panah itu." Balas Faisal."Hal khusus seperti apa?" Tanya Ratna."Lebih baik kau
Nyala api itu menerangi gelapnya gua Kiskendo yang merupakan tempat bersejarah yang tertulis dalam kakawin terkenal. Sang penyair menggunakan kata-kata yang puitis dan inspiratif untuk menjelaskan apa yang terjadi pada saat itu. Kini tempat ini sudah menjadi ladang pekerja untuk menghasilkan uang demi segenggam nasi. Para warga berbondong-bondong berdatangan supaya bisa bekerja di tempat ini. Kerajaan juga sebagian besar mendapatkan pendapatan dari tempat ini selain dari Guild Perdagangan yang mendominasi pelabuhan dan wilayah darat. Setelah lama monster bos dungeon ini di taklukan, entah bagaimana tiba-tiba muncul monster yang mengganggu pekerja di tempat ini. Laporan yang diterima Faisal dan Ratna saat ini adalah sekelompok monster yang mereka yakini adalah Giant Rat sudah mnyerang dan memutilasi para pekerja. Seseosok bayangan muncul dan Faisal memberi perintah. “Lepaskan serangan!” Ta
Monster yang tidak diketahui namanya oleh Faisal terus mengejar dengan senjata teracung. Sementara itu tanda-tanda yang buat Faisal di dinding gua sudah nampak.“Dari sinilah kalian akan kukubur!” Ucapnya.Saat ada tanda pertama dia melompat dan berbalik menantang musuh, melihat itu para pengejar semakin geram dan berlari lebih kuat. Tanpa mereka duga kaki mereka tersandung sesuatu, membuat mereka jatuh saling bertindihan.Saat itu terjadi lesatan anak panah meluncur dan menusuk tubuh mereka yang terbaring di lantai Dungeon. Faisal juga ikut memberikan serangan dengan menusuk mereka menggunakan pedang.Teriakan-teriakan mereka menggema di dalam Dungeon. Namun dua petualang itu tidak mengendurkan serangan mereka, sebab jika mereka menghentikannya karena simpati maka situasinya akan berbalik.‘Aku tidak percaya akan benar-benar menjalankan rencana ini,’ batin Ratna seraya terus melepaskan an
"Jadi bagaimana? Apa monster Giant Ratnya sudah dibunuh?" Tanya pemimpin tambang.Tanpa ragu Faisal memberikan jawaban."Tentu saja, tapi kami belum sempat membereskan mayatnya!""Itu tidak masalah, asalkan mereka sudah mati maka para penambang akan kusuruh membereskannya." Balas sang pemimpin."Baiklah kalau begitu, kami pamit!" Ucap Faisal."Sebelumnya, tolong terima beberapa kantung ini!" Pinta pemimpin.Dia menyerahkan dua kantung yang terisi penuh, saat kantung itu beralih tangan Faisal bisa merasakan kalau isinya pasti banyak karena terasa berat dan berbunyi gemericik yang kuat."Untuk apa ini?" Tanya Faisal.Sang pemimpin tambang dengan pelan mendekati mereka dan berbisik."Aku sudah tahu kalau mereka bukanlah Giant Rat, namun aku kebingungan untuk mendeskripsikan monster seperti apa mereka
Setelah dua hari perjalanan mereka akhirnya sampai di Padepokan, seperti biasanya tempat ini selalu ramai oleh para Pendekar yang ingin mengambil Quest.Beberapa warga juga tampak memenuhi meja Konter untuk memberikan Quest yang merupakan sumber penghidupan dari para Pendekar."Sepertinya kita datang di waktu yag kurang tepat," ucap Ratna getir saat melihat begitu banyak orang yang mengantri."Kalau begitu, lebih baik kita mengisi perut sambil menunggu kerumunan ini berkurang." Tawar Faisal.Ratna dengan cepat mengangguk karena perutnya memang keroncongan. Saat mereka hendak keluar membeli makan siang.Ratna melihat seorang anak laki-laki yang tidak asing, bocah itu sedang memberikan arahan pada teman separtynya. Saat Ratna memperhatikan lebih teliti, dia mengenali bocah laki-laki tersebut."Bukankah itu Rui?" Ucapnya.
Cukup lama Ratna menunggu keputusan Rui dan kawan-kawannya soal tawaran untuk bergabung dengan party Faisal."Kak Ratna! Bukannya kami tidak mau, hanya saja-""Ratna lama sekali, apa mereka mau bergabung dengan kita?" Tanya Faisal yang datang tiba-tiba."Ini sedang aku sampaikan! Kenapa kau kemari?" Tanya Ratna."Apa kalian mau bergabung dengan Partyku?" Tanya Faisal.'Aku diabaikan!' Batin Ratna miris.Ketiganya tentu saja kaget dengan kehadiran Faisal yang tiba-tiba dan langsung menawarkan untuk bergabung dengan Partynya."Hn tadi sudah ingin aku sampaikan, kami tidak berniat bergabung dengan kalian. Karena takut menjadi beban!" Jawab Rui"Rui!" Ucap Tamara dan Ari."Seperti yang kau tahu kami masih pemula dan belum berpengalaman jadi-""Itu malah sempurna, dengan ini aku mengundang kalian dalam Partyku. Aku tidak mau mendengar adanya komplain." Ucap Faisal dengan aura menekan."Eeeeehhhhhhh!" Respon ketiganya."Tun
"Tentu saja, tapi apa kau akan membantu?" Tanya si penduduk."Aku akan membantu, tapi tolong jelaskan situasinya tidak di sini. Kita akan membahasnya di tempat lain." Ajak Faisal.Faisal dan Penduduk itu pergi dari Padepokan, Ratna dan tiga Pendekar yang hendak diajaknya juga mengintil dari belakang.Melihat ada sekelompok kecil Pendekar yang tergerak menyambut ocehan penduduk itu. Pendekar yang menolak tadi tergelak keras."Hahaha Penduduk itu berhasil menangkap mangsa, sepertinya kelompok kecil itu telah menjadi korban pertamanya." Ucapnya mengejek.Suara tawa menyambut ejekan yang dilontarkan olehnya, diselingi dengan menegak tuak mereka terhanyut membual tentang hal yang telah mereka lakukan.Kembali pada Faisal dan Penduduk serta beberapa Pendekar lain yang sudah berada di persimpangan jalan sempit agar tidak ada orang yang mendengar."Jadi tolong sampaikan apa yang terjadi pada desamu?" Tanya Faisal."Sebelumnya aku berterima kasih karena kau mau menden
"Kita memang akan berangkat, tapi ingat kita harus melaporkan hasil Quest dulu!" Ucap Ratna.Seketika Faisal menggerutu karena apa yang dikatakan oleh Ratna ada benarnya. Rombongan Rui juga sadar kalau mereka harus membagi hasil dan membeli beberapa perlengkapan."Kami akan membagi hasil dan membeli perlengkapan. Jadi kita akan berkumpul dan berangkat sore ini!" Ucap Rui."Benar! Pastikan tidak berangkat tanpa kami!" Ucap Ari."Sampai ketemu nanti sore!" Tambah Tamara.Menanggapi itu Ratna melambai sambil membalas."Iya, kalian hati-hati. Lalu Rui sampaikan salamku pada Rua!" Ucapnya.-Pasti akan kusampaikan!" Ucap Rui sambil mengangguk.Mereka pun menjauh dan tersisa Faisal, si penduduk dan Ratna."Kau sebaiknya memulai hidup baru di kota ini. Sebagai bekal aku hanya bisa memberikan ini, semoga hidupmu bisa lebih baik dari sekarang. Jika seandainya masih ada yang selamat akan kuantar ke sini!" Ucap Faisal sambil menyerahkan beberapa keping koin perak untu