Setelah dua hari perjalanan, akhirnya mereka sampai di tempat tujuan. Itu adalah sebuah kota kecil yang cukup ramai.Kebanyakan Quest Pemburuan Giant Rat diberikan oleh Kota yang sedang berkembang. Peningkatan jumlah Giant Rat sendiri karena sampah yang menumpuk.Petugas kebersihan memang menjalankan tugasnya Setiap hari. Namun tidak semua sampah bisa mereka tangani.Kebanyakan sampah yang mereka buang adalah sampah yang dikumpulkan oleh warga setempat yang memiliki kesadaran akan kebersihan.Sementara mereka yang masa bodoh, membuang sampahnya di tempat-tempat yang kurang bisa dijangkau oleh para petugas kebersihan kota.Sampah-sampah merekalah yang mengundang para Giant Rat berkumpul untuk berkembang biak. Adapun para Demon Rat bukan berasal dari Giant Rat.Saat sampai di kota ini para Pendekar muda seperti Rui, Ari dan Tamara terkagum karena keindahannya. Sejenak melepaskan penat setelah dua hari perjalanan merupakan hal baik.Faisal menyadari kalau Timnya butuh istirahat sejenak,
Setelah melewati beberapa bangunan, Faisal akhirnya sampai di tempat orang yang mengajukan permohonan untuk membasmi Giant Rat.Dia adalah seorang yang memiliki penampilan rapi dan begitu elegan. Tanpa basa-basi Faisal langsung menyapa."Apa kau yang menaruh permohonan Quest pembasmian Giant Rat di kota perbatasan?" Tanya Faisal sambil menunjukkan kertas Questnya.Si pengirim yang mendapat pertanyaan seperti itu terkejut, karena tidak biasanya ada Pendekar yang langsung mengutarakan maksudnya."Wah, ternyata kau tipe Pendekar yang tidak suka basa-basi. Memang benar, akulah yang menaruh Quest tersebut." Jawab si bangsawan."Terima kasih, aku hanya ingin mengajukan sedikit pertanyaan. Apa kau berkenan menjawabnya?" Tanya Faisal."Tentu saja, jika itu akan membantu!" Jawab si bangsawan."Baik, dimana lokasi yang harus kami mulai untuk menjelajahi kota ini. Karena kau tidak menjelaskan detail tentang lokasinya?" Tanya Faisal."Ternyata hanya itu, lokasi awal kalian untuk mulai menjelajah
Ari, Rui, Tamara dan Ratna terkejut dengan peristiwa yang baru terjadi. Saat mereka sedang menikmati waktu di sekitar kota tiba-tiba saja terjadi gempa.Semua orang berhamburan mencari perlindungan. Beberapa rumah yang masih dalam tahap pembangunan rubuh kembali karena gempa tersebut.Setelah beberapa saat gempa tersebut berhenti, Keempat orang itu berdiskusi."Apa yang terjadi?" Tanya Rui panik."Kau tidak mengerti, yang barusan tadi adalah gempa!" Balas Ari."Aku tahu itu, tapi kenapa tiba-tiba terjadi gempa?" Tanya Rui balik."Mungkin hanya bencana biasa!" Ucap Tamara mencoba menenangkan.Rui memperhatikan sekitar, suasana kota yang tadinya damai kini sedikit rusak. Wajah penduduk yang awalnya ceria kini harap-harap cemas.Beberapa orang yang rumahnya hancur hanya bisa menaruh kedua tangannya di kepala. Mereka tidak pernah menduga akan terjadi gempa tiba-tiba seperti tadi.Selain itu ada juga beberapa korban yang luka-luka ringan karena tertimpa atap bangunan. Para penjaga yang bia
Faisal dan si pemimpin kota terkejut saat melihat banyak monster berkepala tikus menyerang penduduk kota.Ketika gempa bumi itu berhenti, keduanya langsung keluar karena terjadi kegaduhan di mana-mana.Saat mereka melihat apa yang sebenarnya terjadi, kota yang awalnya damai dan terlindungi oleh dinding yang kokoh serta beberapa Tentara penjaga yang mengawasi keamanan meski nampak lesu.Kini berubah menjadi lautan teriakan dan frustasi sebab munculnya serangan para Demon Rat."Monster apa itu?" Tanya si pemimpin kota."Itu adalah Demon Rat." Jawab Faisal.Bagi pendekar muda tersebut, kejadian ini merupakan pengulangan dari hal buruk yang dialaminya dulu."Demon Rat?" Tanya si pemimpin kota meminta penjelasan."Di masa lalu tempat aku tinggal diserang oleh monster itu. Kali ini jika kita tidak mengambil tindakan cepat, maka kota ini akan lenyap." Balas Faisal"Apa maksudmu? Memangnya apa yang direncanakan mereka. Selain itu, kenapa kerajaan agung tidak pernah mengabarkan ada makhluk sep
"Lalu apa yang harus kita lakukan?" Tanya seorang Tentara.'Asal kau tahu saja, jumlah mereka ada ratusan. Tidak mungkin bagi kita menang!" Sambung Tentara lain."Itu benar!""Apa yang dikatakan oleh mereka benar, bagaimanapun kita hanya mengulur waktu sebelum mereka menguasai kota lalu membunuh kita." Sambung si Penguasa kota sembari frustasi.Karena selalu merasakan kedamaian berkat terlindungi oleh benteng kota serta minimnya monster menyerang tempat ini. Membuat mentalitas mereka menjadi lemah, ditambah jumlah musuh yang menyerbu kota ini begitu banyak.Tiba-tiba Faisal menghunuskan pedang miliknya ke arah Penguasa kota sambil menatap tajam."Jika kau ingin mati lebih awal, kemarilah biar aku sendiri yang mencabut nyawamu. Bukan berarti aku benci ketakutanmu yang dikepung oleh ratusan monster, namun karena kebodohanmu yang tidak bisa menjaga moral para Tentara yang kau miliki. Bagaimana bisa kau menyebut dirimu penguasa kota? Saat ini wilayahmu sedang dip
"Kiek! kiek!" seru seekor Demon Rat saat tahu kalau ada beberapa orang yang muncul dari tempat tidak terduga.Para orang tidak terduga itu ternyata adalah Tentara Pelindung kota yang langsung menebas kepala Demon Rat tanpa ragu.Mereka telah diajarkan oleh Faisal untuk jangan menunjukkan belas kasih pada Demon Rat. Karena itulah setiap tentara Pelindung langsung membunuh Demon Rat.Teriakan serupa juga terdengar di berbagai tempat, itu karena Demon Rat tersebar ke berbagai tempat setelah mereka menguasai suatu kota.Faisal memerintahkan untuk mengikis jumlah mereka dengan membunuh Demon Rat yang sendirian. Dengan begitu jumlah musuh bisa berkurang dan saat menyergap nanti kekuatan mereka setara."sepertinya rencana milikmu berjalan mulus, lalu kemana kita akan pergi?" Tanya pemimpin kota."Aku hendak mencari Teman-temanku," balas Faisal."Begitu ya, apa mereka juga cekatan seperti dirimu?" tanya Pemimpin kota."Aku tidak begitu yakin, tapi setidaknya mereka memiliki pengalaman bertaru
Dua Tentara kota yang dikejar Giant Rat nampak panik sebab sudah berada di jalan buntu. Dengan wajah pucat dan tubuh menggigil mereka mencoba mencari jalan alternatif.Melihat gelagat mangsanya kebingungan, membuat Giant Rat kesenangan. Kali ini dia akan meberikan pembalasan yang sepadang untuk anggotanya yang tewas."Kieek!" Raum Giant Rat.Makin pucatlah wajah dua Tentara itu, sebab belum juga ada bantuan untuk menolong mereka."Apa kita akan berakhir seperti ini?" ucap salah satu Tentara."Haha setidaknya kita mati terhormat sebagai pejuang bukan pengecut." Ucap temannya.Giant Rat langsung mengayunkan senjata miliknya untuk melumat dua tentara itu. Namun beberapa anak panah melesat dan tepat mengenai mata dari monster tersebut."Seranganmu berhasil! Kau mengenai tepat di arah mata!" Ucap seorang bocah yang tidak lain adalah Rui."Tentu saja, hei kalian berdua cepat pergi dari sana!" balas Ari sembari memberi arahan pada dua Tentara kota untuk menjauh dari Giant Rat.Dua tentara me
Keempat Pendekar itu mengulang strategi serangan mereka, karena Giant Rat sudah tahu koordinasi serangan mereka.Rui terkena hantaman dari Tongkat besar Giant Rat, pemuda itu terpelanting jauh dan berhenti sebab menghantam dinding bangunan."Rui!" Teriak Ratna panik.Tamara segera menghampiri Rui yang terkulai, sesekali pemuda itu terbatuk-batuk sembari mengeluarkan darah.Kerasnya hantaman itu membuat bagian belakang kepalanya bocor dan mengeluarkan banyak darah, belum luka dalam yang membuat dia meringis menahan sakit."Oh Ibu Pertiwi! Berikanlah cahaya penyembuhan untuk Anakmu ini! Healinh Hand!" Ucap Tamara merapalkan mantra.Sekejap telapak tangan Tamara mengeluarkan sinar hijau dan rasa hangat merambat ke tubuh Rui. Mengobati luka dalam yang di deritanya."Sialan aku lengah," gerutunya sembari mengepalkan tangan."Sudah jangan terlalu dipikirkan, masih ada Kak Ratna, Ari dan kak Faisal di sana." Ucap Tamara mencoba menenangkan hati Rui.'Syukurlah dia baik-baik saja,' batin Ratn