Share

14. Disi Melani Truder

“Aku tidak ingin melihat kau dan Yoan berpelukan seperti itu lagi, apa kau mengerti?” Rigel menekan nada bicaranya agar tidak terdengar seperti sebuah bentakan terhadap Sia.

“Baik, Tuan.” Sia mengangguk, menunduk sembari meremas gaun di samping tubuhnya. Dia mulai merasa tidak nyaman dengan sikap Rigel.

Rigel menghela napas. Dia bingung pada dirinya sendiri. Mereka masih berada di dalam mobil dan belum pergi kemanapun. Yoan baru saja kembali ke kantor, atas perintah Rigel.

Keheningan benar-benar tercipta di dalam mobil. Sia merasa sesak karena dia berpikir banyak hal tidak benar yang terjadi padanya, Rigel, dan Yoan.

“Kita akan pergi ke tempat yang aku ingin kau pergi ke sana. Apa kau keberatan, Galexia?”

Suara lembut Rigel membuat Sia mendongak, perubahan suasana hati Rigel memang luar biasa baginya. Tadi, betapa suara Tuannya itu seakan mencekik leher Sia, namun kini, halusnya terasa begitu menenangkan.

“Tidak, Tuan.”

“Kalau begitu,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status