Share

Meminta Terus

Aku sangat resah melihat Cinta yang masih saja menangis di dalam pelukanku. Ini sangat tidak baik untuk kita.

“Kring …”

Suara ponselku berdering. Aku sangat terkejut mendengarnya. Sementara Cinta masih saja menangis. Semakin tidak bisa aku menahan hatiku yang sangat takut, jika itu adalah orang tuaku yang akan menanyakan keadaan Cinta mengenai ahli waris yang harus dikandungnya. Sementara, dia masih datang bulan.

“Cinta, aku akan menerima panggilan ponsel. Kamu sebaiknya masuk ke dalam kamar dan beristirahat,” kataku tapi dia masih saja menggelengkan kepala.

“Itu suara ponselku. Kenapa tidak menghafal nada dering sendiri, suamiku?” lirikannya membuatku menggaruk kepalaku yang tidak merasa gatal. Kenapa aku sampai lupa dengan suara dering ponselku sendiri.

“Baiklah, sebaiknya kamu angkat!” perintahku dan Cinta segera akan mengangkatnya. Namun, aku sangat resah mendengar pandangannya. Di

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status