Love never wrong even love come in wrong place, wrong time and wrong person.
*****
"Aku menemukannya!"
Seorang prajurit berseru pada yang lainnya kala melihat sosok Alexandra di dalam hutan tersebut.
Gadis itu bangkit dan menghampiri si prajurit.
"Kenapa kau di sini?"
Prajurit itu menatap Alexandra dengan tatapan tajam.
"Aku tersesat saat melihat kelinci yang ingin aku buru tadi," ucapnya berbohong.
"Lekas kembali, Yang Mulia mencarimu!"
Love come unpredictable!*****Raja Evander makin tertawa terbahak-bahak dibuatnya. Baru itu Alexandra mendapati sang raja tertawa dengan sangat lepas. Wajah pria itu semakin terlihat tampan."Ah… manisnya…" ucap Alexandra.Tawa Evander terhenti menjadi tatapan sinis."Apa yang kau katakan barusan?"Pria itu menatap tajam pada gadis di hadapannya.
Every moment has a secret that you don't know and maybe that secret can bring you to the next journey.*****Di dalam sebuah gua dalam kawasan Bukit Dark Hill, seekor naga sedang tertidur di sana. Tubuh besar layaknya kadal besar atau seperti makhluk purba zaman dinosaurus itu menggeliat. Punggung naga itu terdiri dari barisan bagian tubuh layaknya perisai yang rapat. Saking rapatnya, bahkan udara pun tak bisa masuk melewati.Dengusan naga itu terdengar sampai membuat sosok kerdil di sampingnya terbangun dan tersentak dengan gerakan sang naga bernama Ares. Naga terakhir yang ada di kawasan kerajaan Anathema.
Human can be wild like the animal and can be more dangerous than wild animal itself.*****"Tentu saja mereka akan menjualnya, bahkan beberapa di antaranya sampai ke rumah bordir.""Apa? Rumah bordir?"Gadis itu langsung terperanjat dan terlihat cemas. Ia juga mengkhawatirkan Maria, kakaknya Selena."Tuan Daniel, apa kau tau di mana tempat pasar perdagangan budak?" tanya Alexandra.
Kalau Tuhan tidak menjadikan perhambaan dan perbudakan, tentu tidak akan timbul keinginan hendak mengejar kemerdekaan. Memang kalau tiada kesakitan, orang tidak mempunyai keinginan untuk mengejar kesenangan.Oleh itu tidak keterlaluan jika dikatakan bahawa sakit dan pedih adalah tangga menuju kejayaan. (Buya Hamka)***Keesokan harinya, Alexandra nekat menuju pasar budak. Ibu Rose terlihat cemas saat melepas gadis itu."Hati-hati, Nak, banyak orang jahat yang akan kau temui di sana," ucapnya."Tenang saja, Bu, aku akan menjaga dirik
Aku tidak terikat untuk menang, tapi aku terikat untuk benar. Aku tidak terikat untuk berhasil, tapi aku terikat untuk hidup dengan cahaya yang aku miliki. Aku harus berdiri dengan orang-orang yang berdiri dengan benar, dan berdiri di sampingnya ketika ia benar, dan menjadi bagian dirinya ketika ia mulai melakukan kesalahan.(Abraham Lincoln)*****"Hei, anak muda! Apa yang kau lakukan dengan gadis kecilku!"Seorang pria berbadan besar dengan perut buncit itu menunjuk Alexandra dengan teguran kerasnya. Wajah penuh brewok dan jenggot y
“You can close your eyes to the things you do not want to see, but you cannot close your heart to the things you do not want to feel. ” — Unknown*****Alex baru sadar kalau ia sedang menyamar sebagai laki-laki. Ia langsung paham kenapa Evander sangat malu. Raja itu pasti mengira kalau ia baru saja mencium laki-laki. Ia menahan tawanya tetapi sang raja menangkap tawa dari gadis itu."Kenapa kau tertawa, apa yang kau tertawakan?""Kenapa kau menciumku, hahaha itu lucu tau
Being in one sided love is like we bang our heads against an invisible wall. — unknown.***Malam itu, Alexandra yang sedang berbaring di kamarnya bermimpi. Gadis itu terbangun di sebuah bukit yang tanahnya terjal dipenuhi kerikil yang menusuk sendi telapak kaki. Kedua kakinya sesekali diangkat karena merasakan sakit.Gadis itu masih mencoba menelisik ke sekeliling mencari tau sedang dimana dia berada kala itu. Suasana malam terlihat pekat. Alexandra ditemani malam yang pekat dengan pemandangan bintang berkelip di angkasa menemani bulan separuh. Tiba-tiba terdengar dua suara yang sedang berbincang. Gadis itu langsung bersembunyi di balik bebatuan yang besar."Tuan Ares apa kau sudah punya hadiah untukku? Besok kan ulang tahunku?" tanya si makhluk kerdil yang berjalan di depan sosok hitam diselimuti kabut. Hanya boleh mata yang merah yang terlihat."Hadiah? Kebun apel yang kuberikan dan boleh kau kelola di dalam gua rumahku masih kurang? Apa kau mau
The world is no longer the same, it is not always on our side, when we want to try, that's where happiness will be beautiful in its time. — unknown.*****Sinar matahari pagi menyapa dari balik tirai jendela kamar Alexandra yang baru dibuka oleh Ibu Rose. Sinar itu menyilaukan kedua mata gadis itu dan membuatnya terbangun."Aku ada dimana ini? Oh aku tahu ini rumah ibu Rose kan? Hmmm aku pikir aku akan terjebak lagi seperti semalam," ucap gadis itu seraya duduk dan mengucek kedua matanya."Apa kau bermimpi buruk, Nak?" tanya wanita itu seraya mengusap kepala gadis itu."Ya, Bu. Mimpiku semalam aneh sekali, dan aku bertemu dengan naga yang besar, warna hitam dan bermata merah," ucap Alex."Hahaha... kau ini, di sini hanya ada satu-satunya naga yaitu di bukit The Dark Hill, bukit kegelapan, dan sangat jauh dari sini. Jadi, bagaimana mungkin kamu bisa sampai sana? Tak mungkin kan? Sudahlah kau bersihkan tubuhmu dulu lalu antarkan sarapan pada Y