Share

Belum Merestui

"Bolehkah aku jujur Ali," mereka melihat tak suka mendengar Dilah menyebut nama Ali. "Eh, bukan-bukan maksudku Franz," ucap Dilah gugup.

"Katakan saja, walaupun akan menyakitiku," ujar Franz pasrah, hatinya sudah siap menerima penolakan.

"Sebenarnya aku mencintaimu, Franz." ucap Dilah tulus. Franz dan Dilah ingin berpelukan namun Darma melotot tajam.

"Jangan lakukan dulu!" bentak Darma membuat semua orang tersentak kaget.

"Iya Ayah." ucap Dilah dan Franz menunduk.

"Keluarlah, lihat rumah megah atau istana ini. Aku ingin rapat bersama sekretarisku,"

Dilah dan Franz keluar untuk ke taman.

***

"Tuan, ini tidak bisa dibenarkan. Kau biarkan anakmu mendekati Dilah, anak rival abadimu," ucap sekretaris Roni kesal.

"Kau pikir aku bodoh! Jika aku punya menantu seperti Dilah justru akan menguntungkanku, dia pemberani dan hebat. Aku juga punya rencana bagus," Darma tersenyum menyeringai.

"Apa?" tanya Roni dengan wajah malas.

"Ak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status