Share

3. HEARTBREAK

Darell benar-benar tidak habis pikir dengan Elaine. Gadis ini belum pernah melakukan hal yang baru saja mereka lakukan beberapa menit lalu, dengan siapapun. Darell adalah yang pertama. Kenapa dia bisa seyakin itu? Karena dia bisa merasakan pelindung milik Elaine yang berhasil dia terobos. Walau membutuhkan waktu yang lumayan lama.

Terlebih tiba-tiba Elaine memintanya untuk tidak saling mengenal, jika suatu saat mereka bertemu kembali. Sepertinya ada sesuatu pada gadis ini, namun Darell tak ingin bertanya.

“Gue balik ya,” ucap Darell tiba-tiba. Laki-laki itu tahu betul, bahwa sang gadis sedang ingin sendiri untuk kali ini.

“Gue aja yang balik,” sanggah Elaine. Dia mencoba untuk beranjak namun sialnya rasa sakit itu masih tetap bisa dia rasakan. Elaine meringis. 

“Yakin?” tanya Darell. Laki-laki itu tahu betul, Elaine belum sanggup untuk beranjak dan berjalan. Jelas, ini adalah kali pertamanya pasti rasa sakit itu lumayan lama terasanya.

Elaine menatap Darell dengan tatapan memelas. Dia mengangguk ragu.

“Shit!” umpatnya dalam hati. Melihat wajah Elaine yang tidak berdaya itu membuat Darell ingin kembali menajajahnya.

“Udah lo malam ini di sini aja, gue yang balik. Besok jam dua belas batas check out,” ucap Darell mengingtakan. Laki-laki itu kemudian segera mengenakan pakaian. Dia tidak bisa berlama-lama di sini. Kalau tidak, Darell tidak yakin bisa menahan nafsunya.

Thanks,” ucap Elaine berterima kasih.

Beberapa menit kemudian Darell pergi meninggalkan Elaine sendirian di kamar itu.

Elaine masih meratapi nasibnya yang mengenaskan. Bisa-bisanya dia melakukan hal seperti ini. Gadis itu menyeringai dan kemudian tertawa. “Hahaha, gila emang Elaine!” hardiknya.

Tiba-tiba dia hanyut dalam kenangan satu tahun lalu, ketika dia memulai berhubungan dengan Tirta. Laki-laki yang sukses membuatnya sakit hati dan terpuruk.

***

Cerita itu dimulai dari awal kenaikan kelas dua belas. Elaine dan Tirta memang sudah dekat dari kelas sepuluh. Kemana-mana mereka ini selalu berdua, sudah seperti sahabat. Tapi ... seperti yang kalian tahu, tidak ada persahabatan murni antara laki-laki dan perempuan. Pasti salah satu diantara mereka akan timbul perasaan suka atapun sayang.

Ya, hal tersebut berlaku juga pada persahabatan Elaine dan Tirta. Elaine diam-diam menyukai Tirta dari kelas sebelas. Tirta yang perhatian padanya, sering sekali mengunjunginya, menjemputnya, bahkan mengantarnya pulang ke rumah. Pada akhirnya membuat Elaine tidak bisa lagi memendam perasaannya. Dia harus mengungkapkan ini pada Tirta.

“Gue suka sama lo!” kata Elaine lugas, ketika mereka sedang berada di ruang OSIS. Kebetulan di sana hanya ada mereka berdua yang sedang merapikan perlengkapan setelah MOS.

Sontak laki-laki yang bernama Tirta itu menoleh ke arah temannya itu. Dia menatap Elaine dengan tatapan tak percaya.

“Gue tahu ini salah, tapi gue pengin jujur aja. Perasaan ini suka ganggu soalnya,” imbuh Elaine.

Tirta masih menatap Elaine, kini tatapannya sangat dalam. Elaine pun masih menatap sahabatnya itu. Suasana di ruang OSIS benar-benar sepi. Tiba-tiba saja Tirta merengkuh tengkuk Eliane, mendekatkan dan menempelkan bibir gadis itu dengan bibirnya. Sontak hal itu membuat Elaine membelalak.

First kiss Elaine itu tidak berlangsung lama. Gadis itu tidak hilang kesadaran, dia segera mendorong Tirta, menjauhkannya.

“Tirta, lo gila ya?” pekik Elaine.

“Nggak lah. Katanya lo suka sama gue, Lein. Sebagai ucapan terima kasih dan balasan atas rasa suka lo sama gue. Gue lakuin itu,” ungkap Tirta dengan santainya.

“Maksudnya? Balasan apa?” tanya Elaine. Dia menampilkan wajah polos dan bingung.

“Balasan atas perasaan lo. Gue bales perasaan lo, alias ayok kita pacaran!”

“Hah?” Elaine memekik tak percaya. Niatnya, dia hanya ingin mengungkapkan perasaannya saja. Tanpa mengharapkan balasan dari sahabatnya itu.

“Gak usah kaget gitu. Mulai sekarang kita pacaran ya!”

“Ta-tapi … gue gak mau kalau orang lain tahu, Tir. Apa kata mereka kalau sampe mereka tahu, kita pacaran?”

Laki-laki itu tersenyum. “Laine, gak usah takut. Ya kita jalankan peran kita aja seperti biasa. Seperti sahabat. Mereka kan nggak akan curiga ini, karena biasanya juga kita dekat kan? Udah mulai sekarang kita pacaran, OK!”

Hubungan itu mereka rahasiakan dari orang-orang. Termasuk keluarga Elaine sendiri, terkecuali sang kakak. Tapi lama kelamaan hubungan mereka mulai diketahui oleh sahabat Elaine, Grace dan Shani.

Sudah satu tahun mereka menjalin hubungan dengan status ‘pacar’. Sampai suatu hari akhirnya Elaine melihat hal yang seharusnya tidak terjadi.

Malam itu, Elaine kembali ke rumahnya untuk mengambil barang yang tertinggal. Niatnya dia akan menginap di rumah Shani, bersama Grace. Merayakan pengumuman kelulusan mereka dari sekolah. Namun siapa sangka, dia tak sengaja melihat sang kakak sedang berduaan dengan seorang laki-laki di kamarnya. Bego memang, mentang-mentang rumahnya tidak ada siapa-siapa. Kamar sang kakak tidak dikunci ketika mereka sedang melakukan hubungan intim.

Awalnya Elaine tidak memedulikan hal itu. Namun saat dia mendengar suara laki-laki yang sedang bersama kakaknya, langkahnya terhenti. Dia kembali mengintip aktivitas mereka berdua di atas tempat tidur. Elaine sangat mengenal betul suara itu, dan benar saja … dugaan Elaine benar. Laki-laki yang sedang tidur bersama kakaknya adalah pacarnya sendiri, Tirta.

***

“Tirta brengsek!” umpatnya. Buliran air mata meluncur bebas di pipi mulus Elaine. Gadis itu kembali tersadar dan berhenti me-review kembali ingatannya. Hal itu benar-benar terasa menyakitkan.

Malam itu, Elaine hanya bisa meringkuk sendiri di kamar hotel. Menangis semalaman. Dia bertkead ini adalah tangisan terakirnya untuk Tirta.

***

Hari ini adalah hari terakhir Elaine berstatus menjadi siswa berseragam putih abu. Saat ini dia baru saja merias wajahnya dengan totalitas. Karena dia ingin menunjukan wajah cantiknya pada Tirta. Kemudian setelah selesai dia langsung berangkat ke sekolah bersama dengan dua sahabatnya.

Pasca malam kencan buta, Shani dan Grace sempat bertanya kemana perginya Elaine. Gadis itu menjawab bahwa dia langsung pulang ke rumah, karena merasa tak enak badan. Tentu saja dia berkata bahwa Darell mengantarnya pulang. Beruntungnya teman-temannya itu tidak menaruh curiga sama sekali padanya.

“Mau balas dendam sama si Tirta ya, Len?” tanya Grace yang mendapati wajah Elaine yang kelewat cantik.

Elaine mendengus, sejurus kemudian dia menyeringai. “Jelas. Emangnya kakak gue aja yang cantik? Gue juga bisa cantik kok,” ucapnya percaya diri.

To be honest sebenernya lo lebih cantik dari kakak lo. Hanya saja lo kelewat malas merawat diri, Len. Kalau aja tiap hari lo bersolek, udah deh Elsa mah lewat,” ungkap Shani.

“Gue tahu, makanya kuliah nanti gue bakal upgrade diri gue sendiri. Gue bakal bikin si Tirta menyesal karena udah jahat sama gue!” tekadnya.

“Mantap! Ini baru Elaine yang kita kenal,” timpal kedua sahabatnya itu.

Sesampainya di sekolah Elaine, Shani, dan Grace langsung menuju aula dimana acara perpisahan mereka dilaksanakan. Mereka bertiga hanyut dengan perayaan tersebut.

“Gue ke toilet dulu ya,” ucap Elaine pada kedua temannya. Kedua temannya hanya mengangguk, mengizinkan Elaine untuk pergi meninggalkan mereka.

Kemudian Elaine segera menuju toilet yang jaraknya lumayan jauh dari aula. Dia melangkah anggun melewati koridor sekolah. Namun tiba-tiba langkahnya terhenti ketika mendengar beberapa orang laki-laki sedang bergosip di dekat sana.

“Jadi lo putus sama Elaine karena dia tahu hubungan lo sama kakaknya?” ucap seorang laki-laki dengan suara yang sedikit serak.

“Kayaknya sih gitu. Gue males nanya sih. Tapikan gue bisa fokus sama si Elsa sekarang. Lagian sebelum jadian sama dia, gue kan udah ada hubungan sama Elsa duluan,” jawab seorang laki-laki, yang suaranya sangat familiar di telinga Elaine.

“Parah emang lo, Tirta. Terus persahabatan kalian gimana? Kaliankan lengket banget dari kelas sepuluh,” tanya laki-laki lain.

“Ya sebenernya dari dia jujur kalau dia suka sama gue tuh, kayak udah nggak ada harapan sama persahabatan kita. Tapi ya kalau dipikir gue sahabatan sama dia, karena pengin deket sama si Elsa aja sih. Kalian tahu kan gue udah suka sama Elsa ketika kita pertama ketemu,” ungkap Tirta.

Mendengar ungkapan Tirta yang belum pernah di dengar oleh Elaine ini, membuat dia kembali ingin menangis. Elaine meremas gaunnya.

“Sesuai yang lo tahu, si Elsa tahu gue ada hubungan sama Elaine. Tapi ya dia biarin, karena emang dasarnya gue nggak suka Elaine kan. Doi bisa bermain peran dengan baik pokoknya,” tambah Tirta.

“Parah emang. Kalau gitu, si Elaine buat gue aja. Lo udah pernah nyicip dia?” tanya laki-laki yang bersuara serak

“Kalau dia mau mah ambil aja. Gue gak pernah nyicip dia, gue ajak selalu gak mau. Gak kayak Elsa, hahaha.” kekeh Tirta.

Mendengar kata-kata Tirta, hati Elaine terasa tersayat-sayat oleh pisau tajam. Dia mengigit bibir bawahnya. Matanya sudah mulai berkaca-kaca, Tirta sukses membuat Elaine sakit untuk kedua kalinya.

Namun gadis itu tidak tinggal diam. Dia langsung menghampiri laki-laki yang sedang berkumpul di belakang gedung sekolah itu.

“TIRTA!” seru Elaine. Kemudian laki-laki itu menoleh ke arah sumber suara dan mendapati Elaine yang sedang berjalan penuh emosi.

PLAK.

Eliane menampar pipi Tirta dengan keras. Sampai-sampai dia bisa melihat cap telapak tangannya di pipi laki-laki itu.

“LO SAMPAH YA!” umpat Elaine kesal.

Tirta meraba pipinya yang panas akibat tamparan dari Elaine. Laki-laki itu menggeretakkan rahangnya, menatap Elaine tajam.

“Apa lo bilang? Gue sampah?” Tirta mendengus. “Tapi lo suka kan sama sampah kayak gue?” cibir Tirta.

Bibir Elaine bergetar. Kini emosinya sudah memuncak, sudah ada di ujung ubun-ubun kepalanya. Rasanya dia ingin menghabisi Tirta detik ini juga.

“Awas ya! Gue bakal bikin lo nyesel karena udah nyakitin gue! Selamat lo sukses bikin gue benci sama lo dan juga Elsa!” kecam Elaine. Kemudian gadis itu membalikkan badannya. Pergi meninggalkan tiga orang laki-laki yang sedang asyik menghisap rokok di sana.

Tak terasa air matanya sudah bergulir, jatuh membasahi pipi Elaine. Ternyata dia masih saja menangisi cowok bajingan itu.

“Kalian berdua memang berengsek!” umpatnya.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Kikiw
jangan aja si Darrel mantan Elsa juga yaa! najes
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status