Share

The Escaped Wife  (Indonesia)
The Escaped Wife (Indonesia)
Penulis: Tya Prajana

Chapter 1 (Apa Kau Bahagia?)

Madam Gao telah tiba !”

Setiap orang mulai memandang ke arah pintu masuk ketika mendengar pengumuman kedatangan sosialita teratas itu. Wanita cantik berambut cokelat keemas yang disanggul dengan rapi memasuki ruangan dengan anggun.  Pemilik pesta menyambut kedatangannya dengan ramah, wanita itu hanya mengatakan kata-kata singkat sebelum melangkahkan kaki jenjangnya memasuki ruangan.

Para wanita mulai beramai-ramai mengerubunginya bagaikan lalat. Mereka mulai menyanjungnya dengan kata-kata pujian. Wanita cantik bernama Fallin Ma, hanya menanggapi pujian mereka dengan senyuman formal. Ia tahu bahwa pujian yang mereka berikan hanya bermaksud untuk menjilatnya, sungguh melelahkan baginya untuk mendengar kata-kata palsu itu. Mereka berusaha menyenangkan hatinya ketika berhadapan dengannya, tetapi ketika dibelakang punggungnya, mereka akan membicarakan hal buruk, seperti itulah mereka.

“Saudaraku Fallin!”

Seorang wanita berambut pirang yang dibiarkan tergerai datang mendekatinya. Fallin Ma memandang ke arah wanita cantik yang berbicara dengannya dengan bahasa informal.  Para wanita lain menegurnya yang tidak sopan dan juga menyindir gaunnya yang terbuka.  “ Apa aku harus berbicara dengan formal pada sepupuku sendiri dan juga apa kalian menyindir gaunku? Kalian semua begitu kuno, ini adalah pakaian model baru untuk wanita muda.”

“Maaf, aku harus bicara dengan sepupuku.”

Fallin Ma menarik sepupunya itu- Elisa Fu ke sudut ballroom. Para wanita-wanita itu hanya bisa saling berbisik melihat Fallin Ma yang pergi meninggalkan mereka. Mereka juga merasa kesal pada wanita yang disebut sebagai sepupu oleh Fallin Ma.

“Senang bertemu denganmu lagi, saudaraku! Kau tidak berubah, masih saja membiarkan lalat-lalat itu mendekatimu!”

“Jangan mengatakan kata kasar itu secara langsung!”

“Saudaraku, kau begitu kaku. Hei! saudaraku, apa kau tidak merasa bahwa pesta ini begitu membosankan? Alunan musik yang membuat mengantuk dan juga harus melayani para wanita-wanita dengan topeng wanita mulia!”

“Ini adalah tugas yang harus aku lakukan! Walaupun ini membosankan, tetapi seperti inilah yang harus aku jalani.“

Seorang pelayan datang menawarkan minuman. Fallin Ma mengambil dua gelas lalu memberikannya pada sepupunya itu. Wanita yang berstatus sebagai Nyonya Besar Gao itu menyesap wine dengan pelan dan anggun. Elisa Fu memperhatikan sepupunya, ekspresinya tidak menunjukkan apapun, tetapi Elisa Fu dapat melihat perasaan kesepian di mata hitam kelamnya itu.

“Apa kau bahagia dengan kehidupanmu ini?”

Bahagia?

Ia tidak tahu apakah kehidupan yang dia miliki ini membuatnya bahagia. Kehidupan yang dijalaninya terlihat begitu sempurna. Kecantikan,kekayaan  status, dan suami yang kaya, semua itu telah dimilikinya. Bukankah, hal itu merupakan sumber kebahagiaan. Hanya saja, perasaannya masih terasa kosong. 

“Aku tahu, kau tidak merasakannya (kebahagiaan) bukan? Kau merasakan bahwa hidupmu membosankan dan juga dipenuhi perasaan kesepian. “

“Saudaraku, kau bukanlah boneka. Kau tidak bisa mengabaikan perasaanmu.Kau harus menikmati kehidupanmu dan merasakan kebahagiaan! “

“Menikmati hidup?”

“Benar, kehidupan yang sesuai dengan hatimu yang akan membuatmu bahagia! “

“Apa kau memilikinya?”

“Tentu saja!”

“Apa yang membuatmu merasa kebahagiaan dalam menjalani hidupmu?”

“Ketika aku  bisa menjalani kehidupan sesuai dengan apa yang aku inginkan. Aku bisa melakukan pekerjaan yang aku inginkan, dan dapat dikenal sebagai diriku sendiri. “

Fallin Ma memperhatikan Elisa Fu yang menjawab dengan penuh semangat. Elisa Fu memilih belajar Desain ke luar negri dan tidak lagi terikat dengan keluarganya. Dia termenung  mendengar jawaban dari saudaranya itu. Fallin Ma kembali meneguk wine, ketika perasaannya mulai goyah.

“Fallin Ma, apa kau tidak ingin mewujudkan mimpi masa mudamu ? Aku masih ingat bahwa kau ingin membuat pakaian yang indah.”

“Saudaraku, apa kau ingin terus terjebak dengan kehidupanmu yang seperti ini? Apa kau tidak ingin merasakan kebahagiaan dengan mewujudkan mimpimu ini? “

“Aku tidak sepertimu, Elisa. Sulit bagiku untuk bisa terlepas dari takdirku ini!”

“Saudaraku, kau masih punya pilihan untuk mengubah takdirmu. Saudaraku, sudah saatnya kau berhenti untuk menjadi boneka dan mulai menjalani kehidupanmu sendiri.  Aku akan membantumu jika kau membutuhkanku, saudaraku!”

“Hubungi aku! Jika kau telah memutuskan untuk mendapatkan kebebasanmu. Aku ada janji untuk bertemu seorang client jadi aku harus pergi. Sampai jumpa, saudaraku!”

***

Fallin Ma kembali ke rumah, dia disambut oleh para pelayan. Seorang anak laki-laki berlari ke arahnya.

“Mama!”

“Tuan muda Gao! Kau tidak boleh berlari! Bagaimana jika sesuatu terjadi. Kau adalah calon pewaris, kau harus berhati-hati!”

“Aku mengerti. Mama, apa kau bersenang-senang di pesta kali ini?”

“Ya.Tuan muda Gao,bukankah ini jadwalmu untuk kelas etika? Pergilah! “

“Baiklah! Mama, aku akan melakukan yang terbaik untuk ujian kali ini!”

“Hal itu sudah seharusnya, “ Fallin Ma hanya menjawabnya dengan singkat. Dia lalu pergi meninggalkan   putranya. Dia meminta kepala pelayan untuk menyiapkan teh untuknya.

     Para pelayan lain diam-diam menyindir sikap dingin Fallin Ma. Mereka menjuluki nyonya mereka sebagai ibu dan istri yang tidak berperasaan. Sikap Fallin Ma selalu dingin pada putranya ataupun pada suaminya sendiri. Ia bahkan tidak pernah memanggil putranya.

“Apa kalian hanya bisa bergosip? Behenti berbicara buruk tentang mama!”

Anak laki-laki itu, Halbert Gao tidak bisa menahan diri mendengar sindiran kasar tentang mamanya.

“Mama cukup berbaik hati mempertahankan kalian. Kau tahu, aku bisa saja memecat kalian!”

Para pelayan itu gemetar melihat tatapan mata hitam kelam yang tajam milik Halbert Gao. Mata hitam kelam yang dia warisi dari ibunya. Pengasuhnya berusaha untuk menenangkan tuan mudanya dan memintanya untuk segera menghadiri kelas.

Fallin Ma berdiskusi dengan kepala pelayan.  Dia mengabaikan tatapan ketidaksukaan beberapa pelayannya.

“Apa kau sudah menyelidiki dengan tetail tentang guru etika tuan mudah Gao? Kejadian sebelumnya terulang kembali."

“Ya, nyonya. Saya sudah memeriksanya. Latar belakang madam Chu bersih dan bukan wanita yang keras!”

“Baguslah, tetapi jangan lengah. Halbert Gao adalah satu-satunya calon pewaris,  tubuhnya begitu berhaga.”

“Saya mengerti, Nyonya.”

***

Fallin Ma berada di balkon, dia memandang kedepan. Mansion utama milik keluarga Gao memang megah dan mewah, bahkan memiliki bunga-bunga indah yang tumbuh, tetapi mansion ini dikelilingi dengan tembok-tembok besar yang membatasi dengan lingkungan luar.  Mansion yang indah dan megah ini hanyalah penjara baginya.

Kehidupannya sebagai seorang Nona Muda telah membuatnya harus merasakan kehidupan yang ketat sejak usia belia. Setiap hal yang dilakukannya harus sesuai dengan aturan, dirinya tidak pernah merasakan kehidupan seperti anak pada umumnya yang bisa bemain kemanapun. Hari-harinya hanya terkurung di dalam rumah, ketika di sekolahpun, kebebasan tidak dapat dimemilikinya,  selalu ada pendamping disisinya. Hidupnya selalu dikekang.  Perasaan iri selalu menyelumutinya setiap melihat orang-orang yang bisa menikmati kebebasannya, mereka juga bisa menunjukkan perasaan mereka dengan bebas. 

Sungguh, berbeda dengannya, dia dilatih untuk mengendalikan perasaannya. Ia harus menekan ekspresi dan perasaannya agar orang lain tidak dapat menebak apa yang dipikirkannya. Pelatihan yang berat untuk menjadi calon istri yang sempurna, benar-benar membuatnya sesak. Sulit baginya menjaninys dan membuatnya  ingin menangis, tetapi  seorang Nona tidak boleh menunjukkan kelemahannya. Bahkan ketika  keluar untuk bersosialisasi dalam pesta. Penting baginya untuk  tetap menjaga postur untuk tetap tersenyum. Meskipun lelah, tetapi harus tetap tersenyum. Itulah sebabnya dia mulai menekan perasannya sendiri.

Kehidupan pernikahannya juga tidak lebih baik dari kehidupannya sebagai seorang Nona Muda, justru kehidupannya menjadi lebih menekannya. Ia merasa lelah untuk terus hidup terkurung seperti ini.  Hal yang selalu dia inginkan adalah mendapatkan kebebasan, kebahagiaan dan menjalani kehidupan yang dia inginkan, dan dapat meraih impiamnya. Setelah tiga hari memikirkan tawaran dari sepupunya, dia telah membuat keputusan.  Fallin Ma masuk ke dalam untuk mengambil ponselnya, lalu menghubungi Elisa Fu.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Iin Romita
gaya bahasanya asyik thur... sangat formal. keren . I love you Fallin Ma
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status