Share

Chapter 5 (Perdebatan Ayah dan Anak)

“Selamat pagi,  little Halbert!”

Pria kecil itu mengerutkan keningnya memandang kearah papanya yang menyapanya dengan nada lembut. Biasanya papanya sudah bersiap untuk pergi ketika dia datang. Halbert Gao  balas menyapa papanya dengan sopan, “ Selamat pagi, papa!”

Pengasuh Ye menyajikan sarapan di depan Halbert. Edzar Gao memperhatikan putranya yang makan demgan perlahan. “Apa kau tidak menyukai menu english breakfast? “

“Eh? Tidak, aku menyukainya!”

Edzar Gao mengambil sosis miliknya dan memindahkannya ke piring Halbert. Ia juga memindahkan telur miliknya. Tuan Muda Gao memandang papanya dengan keheranan. Edzar Gao menyadari tatapan putranya, “ Kau membutuhkan banyak nutrisi jadi kau harus makan lebih banyak dan juga bersikaplah santai. Kita tidak sedang melakukan jamuan makan resmi, kau tidak perlu makan dengan hati-hati seperti itu!”

“Baiklah!” Halbert Gao terpiasa dengan aturan ketat yang diterapkan mamanya untuk menjaga sikap bahkan saat makan. Jika Halbert Gao melakukan hal ceroboh, ibunya hanya akan meliriknya dan akan menasihatinya setelah makan. Pandangan pria kecil beralih pada kursi yang biasanya digunakan oleh ibunya.

 “Little Halbert, apa kau mau pergi keluar bersama papa setelah pulang?”

“Setelah pulang? Aku ada jadwal untuk pelajaran Bahasa.”

“Kalau besok?”

“Besok ada jadwal untuk kelas piano.”

“Apa kau memiliki banyak jadwal setiap hari?”

“Benar, mama telah mengatur jadwal kelas untukku.”

‘Wanita itu terlalu ketat. Bagaimana mungkin Halbert  yang masih berusia 7 tahun harus mengikuti banyak kelas.’

Ketika berada diusia Halbert Gao, dia hanya mendapatkan beberapa kelas dan tidak mengganggu waktu bermainnya. Mendiang saudara laki-lakinya yang ditunjuk sebagai calon pewaris sejak dia lahir juga baru mendapatkan pendidikan ketat ketika dia beusia 10 tahun. Terlalu awal bagi putranya untuk mendapat pendidikan ketat yang mengurangi waktu bermainnya.

“Papa akan mengatur ulang jadwalmu. Pengasuh Ye, tolong kau mulai mengubah jadwal Halbert dan kurangi beberapa kelas.”

“Tidak! Papa tidak perlu melakukan itu. Mama sudah menyusunnya dengan baik dan pasti telah mempertimbangkan kepentinganku. Aku akan tetap mengikuti jadwal.”

“Tidak, kau masih muda. Bukankah seharusnya kau memiliki waktu bermain dan beristirahat?”

“Aku memiliki waktu untuk beristirahat dan aku tidak terlalu suka bermain. Aku lebih suka belajar. “

“Kau bisa belajar secara perlahan, tidak perlu terlalu banyak mengambil kelas. Pengasuh Ye, atur ulang jadwal Halbert Gao dan pilih beberapa kelas saja yang menurutmu tidak terlalu memberatkan untuk anak seusia Halbert. Aku akan mempercayakan semua urusan halbert padamu.”

“Baiklah!”

“Tidak! Bagaimana papa begitu saja meminta seorang pengasuh mengatur pendidikanku? Pengasuh Ye bukan berasal dari keluarga kelas atas, dia tidak akan tahu mana yang sesuai denganku. Mama sudah mengaturnya untukku, kenapa papa mengubah semua kerja keras mama?!"

“....kenapa papa tidak bisa mengharagai mama? Kenapa papa justru lebih menghargai orang lain yang melakukannya?!”

“Halbert Gao, papa melakukan ini juga untuk kebaikanmu."

“Jika papa memang melakukannya untuk kebaikanku, seharusnya papa tidak memgubah jadwal yang telah mama tetapkan dengan pertimbangan!”

Halbert Gao biasanya selalu tenang, tetapi kali ini dia tidak bisa menahan kemarahannya. Ia menyudahi makan paginya dan memilih pergi untuk berangkat. Edzar Gao menawarkan diri untuk berangkat. Tuan Muda Gao menolak tawaran Tuan Besar dengan sopan.

“Tuan muda, saya akan menemani anda.” ucap Pengasuh Ye menawarkan diri

“Tidak, aku akan berangkat dengan supir saya," tolak Halbert Gao

Edzar Gao menghela nafas berat melihat putranya yang telah pergi. Betapa sulit baginya untuk dapat berhadapan dengan putranya. Ia ingin memberikan perhatian, tetapi yang terjadi justru Halbert Gao menjadi tidak menyukain. Tuan besar mengeluh, “Sepertinya, aku telah melakukan permulaan yang salah. Namun, aku hanya tidak ingin putraku terisolasi karena jadwal yang ketat!”

“Sekarang putraku justru membenciku!”

“Anda tidak perlu khawatir, tuan! Tuan muda hanya marah sementara saja. Anda bisa mulai mendekatinya secara perlahan dan lebih baik untuk memulai pembicaraan ringan!”

“Baiklah! Aku harus pergi kerja.”

“Ya, hati-hati, tuan!”

Edzar Gao tersenyum kearah Ye Meyleen. Istrinya bahkan tidak pernah mengatakan kata-kata itu padanya. Wanita itu adalah istri yang buruk. Edzar Gao merasakan ketidakpuasaan saat membandingkan Fallin Ma dan Ye Meyleen.

***

Setelah menempuh perjalanan yang melelahkan. Akhirnya mereka tiba di Negara F, lebih tepatnya di kota P. Seorang pria berambut pirang datang mendekati mereka dengan senyum ramah. Fallin Ma membeku sesaat ketika melihat pria tampan dengan rambut pirang dan mata cokelat madu.

“Direktur Jung, kau datang lebih cepat. Aku pikir kami harus menunggu!”

“Tidak mungkin aku membiarkan kalian menunggu lama. Kalian pasti lelah setelah perjalanan jauh!”

Mata cokelat madu perlahan mengalihkan pandangan dari Elisa Fu ke Fallin Ma. Pria itu tiba-tiba berlutut dan meraih tangannya. Kepalanya membungkuk, perlahan sesuatu yang hangat menyentuh kulit telapak tangannya.

“Senang bertemu denganmu lagi, nona!”

“Hei, Direktur. Bukankah tidak sopan kau memanggil Fallin dengan sebutan nona? Saudaraku telah menikah! Salammu juga terlalu berlebihan, jangan mempermalukanku, direktur”

“Tidak apa, Aku sudah berpisah dengan suamiku."

“Mark Jung, tolong bangun! Tidak perlu untuk bersikap formal padaku disini. Aku bukanlah tuan yang kau layani.” Fallin Ma meraih tangan Mark Jung memintanya berdiri.

Mark Jung adalah seorang asisten dari disainer Falllin Ma. Pria ini salah satu yang dapat menghibur kesepiannya dan membuatnya tertarik untuk menggambar pola gaun. Penampilan Mark Jung berbeda dengan yang dia lihat saat dia masih muda, tampilannya sekarang menjadi lebih dewasa.

“Saudaraku, Direktur Mark Jung akan menjadi sponsormu.”

‘Jadi, ini kejutan yang dikatakan Elisa’

“Saya senang anda bersedia menseponsori saya, Direktur Jung."

“Apa-apaan dengan nada bicara yang formal itu. Tidak perlu terlalu formal padaku, nona Fallin! Aku merasa bahagia bisa membantumu!”

“Jangan terlalu lama mengobrol. Aku sudah lelah, lebih baik untuk segera kembali ke Apartemen!”

“Baiklah!”

Mereka melangkah meninggalkan Bandara. Fallin Ma berhenti sejenak dan menoleh ke belakang, dia merasa seseorang sedang mengawasinya sedari tadi. Ia memandang ke sekitar, tetapi sulit menemukan seseorang diantara banyaknya orang yang berlalu lalang di Bandara yang sibuk.

“Ada apa?” Mark Jung bertanya dengan khawatir karena Fallin Ma tiba-tiba berhenti.

“Tidak, bukan apa-apa.”

‘Tidak mungkinkan, seseorang mengikutinya sampai ke Negara F?’

“Hei, kalian berdua. Kenapa berhenti? Cepatlah! Aku ingin segera merembahkan tubuhku.”  

Fallin Ma dan Mark Jung  kembali melangkah menyusul Elisa Fu.  Mereka tidak menyadari bahwa seorang Paparazzi mengawasi mereka. Pria itu tersenyum senang, tidak sia-sia dia membayar mahal untuk mengikuti Nyonya Besar Gao. Akhirnya, dia mendapat berita besar tentang wanita yang dianggap mulia dan sempurna di kota S. 

"Berita ini besar ini pasti akan menjadi populer dan aku akan mendapat keuntungan besar." Paparazi itu mengucapkan dengan senyum di bibirnya 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status