Share

Chapter 8 ( Wanita yang Menyedihkan)

Pengasuh Ye mendekati tuan mudanya itu dengan perasaan khawatir saat melihat tuan mudanya yang hanya duduk diam merenung. Pengasuh cantik berambut hitam panjang ini berpikir bahwa makan malam hari ini akan mendekatkan keduanya, tetapi melihat bagaimana ekspresi tuan besarnya yang keluar dengan aura gelap, dia tahu bahwa mereka berdua terlibat pertengkaran lagi. Ye Meyleen mengetahui bahwa pimpinan perusahaan Gao itu tidak bisa mengendalikan diri ketika marah, mungkin tanpa sadar dia telah menyakiti tuan muda.

“Tuan muda, apa anda baik-baik saja?”

Halbert Gao memandang ke arah Ye Meyleen dengan tatapan dingin. Ia hanya menjawab dengan anggukan. Suasana hati pria kecil itu sedang buruk karena memilikirkan kata-kata yang diucapkan ayahnya itu.

“Tuan muda, apa apa terjadi sesuatu? Anda bisa menceritakan pada saya dibandingkan memendamnya sendiri.”

“Tidak ada. Aku ingin kembali ke kamarku. Aku lelah hari ini. Selamat malam!”

“Tuan muda, apa anda  ingin saya bawakan susu?”

“Tidak perlu. “

Ye Meyleen memandang tuan yang dia layani dengan tatapan kecewa. Ia merasa khawatir karena Halbert Gao selalu memendam masalahnya sendiri berbeda dengan anak lainnya. Apalagi hubungannya dan papanya terlihat tidak mengalami perkembangan. Tuan kecilnya itu juga selalu menjaga jarak dengannya setelah nyonya besar pergi. Semakin sulit bagi Ye Meyleen untuk mendekatinya dan menghiburnya.

***

Seorang wanita duduk terdiam dan meminum alkoholnya. Ini sudah kesekian kalinya dia meminum alkoholnya. Wanita itu terlihat menyedihkan.Dia berteriak meluapkan perasaan fustasinya. 

"Aghh,  aku tidak memerlukan semua orang, mereka mendapatkan kebahagiaan masing-masing tetapi kenapa hanya aku yang tertinggal!" 

"Kehidupan ini begitu memuakkan. Jika aku mati, tidak ada yang akan peduli denganku! Aku bahkan ragu akan ada orang yang berdoa untukku dengan tulus." 

  Seorang anak laki-laki berteriak memanggil wanita itu 'mama' berulang kali. Namun wanita itu tidak mendengarnya. Wujudnya bahkan tidak terlihat oleh wanita itu.

 Wanita rambut cokelat keemasan mengerutkan kening dan mengepal tangannya.  Dia terlihat sedang menahan rasa sakitnya. Gumahan kecil terdengar dari bibirnya, " Oh, rasa sakit ini datang lagi!" 

"Apa hidupku akan segera berakhir." 

Wajahnya menunjukkan ekspresi datar. Senyum perlahan terukir dibibirnya. Seolah itulah yang dia harapkan. 

Halbert Gao menangis melihat keadaan mamanya yang menyedihkan. Dia berteriak dengan putus asa, tangan kecilnya perlahan terulur didepannya. 

Wanita itu hidup semakin menyedihkan. Khususnya disaat dia tidak lagi memiliki apapun, saham perusahaan menurun dan investor menarik modal mereka karena kasus. Dirinya telah menjual sahamnya dan semua aset yang dia miliki untuk mempertahankan perusahaannya. Namun perusahaan yang telah tercoreng sama sekali tidak berharga. Semuanya tidak cukup untuk memenuhi jumlah hutangnya .

Wanita itu pada akhirnya menemui keluarganya untuk mendapat pertolongan keluarganya. Namun keluarganya tidak menganggapnya,dia diusir dengan kasar. Hanya satu orang yang dapat menolongnya yaitu mantan suaminya. 

Ketika dia pergi ke kantornya tetapi mantan suaminya menolak menemuinya. Wanita yang biasanya egois itu kini hanya memilih untuk berdiam di luar dan menunggu, tetapi dia diusir dengan kasar oleh petugas keamanan. 

Wanita itu tidak kehabisan ide, dia datang ke kediaman mantan suaminya. Dia juga tidak diijinkan masuk ke dalam. Wanita berambut pirang itu memiliki tubuh yang lemah dan perlahan pingsan. Para petugas itu dengan panik mendekatinya dan hendak menolongnya. 

"Apa yang kalian lakukan? Cepat buka pintu gerbang dan tinggalkan wanita itu!" 

Edzar Gao yang berada di mobil memerintah mereka. Saat itulah, seorang anak laki-laki melihat mamanya dari kaca mobil, tetapi dia mengabaikannya. Anak laki-laki di dalam mobil itu tidak mempedulikan wanita yang menjadi ibu yang buruk baginya. 

Halbert Gao memandang kejadian itu. Dia di masa lalu telah menjadi begitu dingin pada ibunya karena sikap dingin ibunya padanya. Jika bukan karena ingatannya ini, dia akan bertindak sama. 

Salah satu penjaga itu segera mendekatinya setelah mobil Edzar Gao masuk. Penjaga itu berpamitan pada temannya untuk pergi sebentar mengantar Fallin Ma ke klinik. Temannya melarangnya karena takut dia akan dimarahi tuan mereka. 

"Tidak, aku tidak bisa. Di masa lalu, ketika aku butuh pinjaman uang untuk biaya berobat putraku, nyonya besarlah yang memberikan bantuan. Bagaimana aku bisa hanya diam saja sekarang!" 

Halbert Gao tahu bahwa ibunya sebenarnya wanita yang baik. Penjaga itu membawa Fallin Ma kerumah sakit setelah memesan taksi. Halbert Gao bersyukur karena paman itu menyelamatkan ibunya. Dia akan membalasnya. 

Pengjaga keamanan itu hanya bisa membawanya ke klinik dan mendapatkan pengobadan seadanya, lalu meninggalkannya setelah mendapat perawatan. Penjaga itu balik ke rumah besar dan menemui tuan mudanya untuk memberitahu keadaan Fallin Ma, tetapi Edzar Gao yang mendengar pembicaraan mereka justru marah pada penjaga itu dan memecatnya karena mempengaruhi putranya dan tidak mendengarkannya. 

Ye Meyleen saat itu datang menanyakan keributan yang terjadi. Penjaga keamanan itu mulai mengatakan alasannya .Ye Meyleen meminta suaminya mengijinkan putranya menemui Fallin Ma, tetapi di tolak oleh Edzar Gao. Ia meminta penjaga keamanan itu dibawa pergi dengan kasar, walaupun Ye Meyleen berusaha untuk membujuknya, tetapi tuan besar Gao tidak mau mendengarkannya. 

  Halbert Gao menahan kemarahannya melihat sikap papanya dan dirinya di masa lalu. Bagaimana dia begitu kejam pada ibunya di masa lalu. Sungguh, betapa malang mamanya. 

"Aku sudah memperlihatkanmu cuplikan lain!" 

Halbert Gao memandang wanita disebelahnya. Wanita itu adalah peri yang selalu datang dalam minpinya. Peri itu mengaku sebagai penjaga ibunya yang memberikan cuplikan-cuplikan tentang kejadian buruk pada mamanya. Peri itulah berasal dari batu jamrut kalung milik ibunya yang dia temukan dimasa lalu di barang-barang yang ditinggalkam mamanya setelah kepergiaannya dan kalung itu ada padanya setelah dia terlempar ke masa lalu karena peri itu. 

"Jika kau memutup pintu padanya seperti sebelumnya, maka nona Fallin akan berakhir sama seperti ini!"

"Anda tahu bukan, apa yang terjadi setelah ini? Saya sudah berulang kali memunculkannya dalam mimpi anda!" 

"Aku tahu, mama telah menyelamatkanku saat saingan bisnis papa mencoba membunuhku dan..." 

"Saat itulah aku yakin dengan perasaannya. Ketulusannya padaku!" 

Berdasarkan cuplikan yang dia lihat mamanya  pada awalnya datang menemuinya untuk mendapatkan bantuan. Namun dia justru melihat orang yang mencurigakan dan mengarahkan tembak pada Halbert Gao.Saat itu, wanita yang selalu bersikap dingin padanya rela melompat ke arahnya dan menggantikannya terkena peluru. Anak laki-laki itu begitu terkejut. Para pengawalnya mulai bersikap waspada dan mencari pelakunya.  Mereka meminta tuan muda mereka masuk.

Halbert Gao menolak untuk masuk dan mendekati tubuh berlumur darah itu. Sebelum dia menutup matanya, tatapan matanya menatapnya dengan perasaan lega. 

"Kenapa? Kenapa kau menyelamatkanku? Bukankah kau membenciku?" Itulah yang Halbert pertanyakan saat itu

"Bagaimana saya bisa membenci tuan muda Gao? Saya senang anda selamat. Tubuh dan hidup anda terlalu berharga untuk berakhir begitu saja. Tolong lebih berhati-hatilah lain kali, putraku!" 

Halbert Gao telah membuka hati pada mamanya setelah mengingat kejadian itu. Mamanya di makamkan, tetapi hanya dialah satu-satunya yang mengunjungi abunya. Papanya memang telah membiayai semua biaya pemakaman dan juga hutang perusahaan. Namun, papanya menolak pergi ke pemakaman. 

Pandangan Halbert Gao perlahan mulai kabur. Perlahan dia membuka matanya setelah melihat mimpi panjangnya. Suara ketukan terdengar, seorang pelayan cantik dengan paras oriental mendekatinya dan menyapanya dengan ramah. 

Saat ibunya meninggal, dia begitu terpuruk. Dia juga menemukan buku catatan ibunya, dimana mamanya mencatat semua perasaannya. Dia perlahan mengerti penderitaan ibunya dan berharap bahwa dia dapat memutar mundur waktu. Halbert Gao semakin  terpuruk, khususnya saat melihat papa dan pengasuh Ye bahagia menyambut buah cinta mereka. Mereka semua bahagia sedangkan dia merasa bersalah karena ibunya menderita. 

Halbert Gao meninggal karena sakit. Saat itu dia kembali membuka matanya dan tidak mengingat apapun. Dia juga hampir memilih hal yang sama jika peri itu tidak datang padanya dan memberinya ingatan masa lalu dan kejadian buruk tentang mamanya. 

"Aku tidak akan ragu lagi. Aku harus menyelamatkan mama dari akhir yang buruk." 

Pandangannya mulai kabur dan secara perlahan dia membuka matanya. Dia kembali ke kamarnya setelah mimpi panjangnya. Ia yang sebelumnya memiliki perasaan ragu pada mamanya, kini dia memiliki tekat yang kuat. 

Walaupun dia tidak terlalu memahami alasan ibunya pergi begitu saja dan mengabaikannya. Namun mamanya telah mementingkan keselamatannya, bukankah setidaknya mamanya peduli padanya. Ia akan membalas kebaikan mamanya. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status