Share

Bonus 1 Ternyata selama ini

Alf dan Inn sedang jalan-jalan di malam minggu-yang akhirnya dihabiskan Alf dengan PACAR. Keduanya tampak bercanda-tawa di alun-alun kota, sambil menatap berbagai aktivitas di tempat itu. Ada band jalanan, tari-tarian dari para pekerja seni, maupun beragam permainan untuk anak-anak. Meskipun hanya menghabiskan malam minggu 'receh', namun kedua sejoli itu tampak bahagia. Hingga dering ponsel Alf tiba-tiba, terasa mengganggu pendengaran Alf.

"Ck! Siapa, sih? Gangguin malam minggu gue aja!" Alf berdecak malas sambil merogoh ponsel dalam saku celananya. Mata Alf membelalak sempurna, saat mendapati nama my mom di layar ponselnya.

"Aduh! Emak nelpon? Ada apa, ya?" gumam Alf sambil menggeser tombol hijau di layar. Inn hanya menatapnya dalam diam.

"Ya, halo mak!" sapa Alf.

"ALF! HALO, ALF!" Suara emak terdengar menggelegar bak membelah telinga Alf.

"Aduh, mak... Alf bisa budek kalau emak teriak begitu..." ujar Alf. "Ngomong pelan aja napa, sih?"

"Halo, Alf?!" Emak masih terus memanggil nama Alf. "Ish! Kok, gak dijawab, sih?! Padahal udah diangkat!" gerutu emak.

Alf mengernyitkan keningnya. "Halo, mak?! Emak?!" Kini gantian Alf yang mulai teriak-teriak.

"ALF! Kenapa kamu gak ngejawab emak? Padahal telpon emak udah diangkat! Kamu lagi apa, sih! Jangan-jangan lagi malam minggu sama Inn, ya! Teganya udah pacaran dua bulan sama Inn, gak kasitau emak! Untung aja ada si Willy, jadi emak bisa dapet gosip dari dia!" celoteh emak panjang lebar, membuat Alf tersentak, begitu juga Inn.

Alf baru ingat, semenjak dia jadian dengan Inn, Alf belum pernah mengabari emak. Tapi, kaum ghibah, Ibu Nover bahkan Karlinda, sudah mengetahui lebih dulu mengenai hal itu. Moiz yang di jauh saja tiba-tiba sudah tahu, hingga menyebarkannya di grup Lima Sekawan, padahal Alf dan Inn belum bilang apa-apa. Inn dan Alf jadi bertanya-tanya, Moiz tahunya darimana? Hmm...

"Wah! Si Willy ember banget, dah!" celetuk Alf.

"JJJAACCOOBBB AALLFFREEDDDD! KAMU DIMANA!" teriak emak membuat Alf terpaksa menjauhkan ponsel dari telinganya.

"ALF DARITADI DI SINI, MAK!" Alf balas meneriaki emaknya. Heh?!

Inn yang sedari tadi diam saja, akhirnya angkat bicara. "Alf... Kayaknya hp kamu bermasalah, deh... Makanya omongan kamu gak didengar sama emak."

Alf berpikir sejenak. Dia kembali meneriakkan sesuatu, tapi emak tak mendengarnya. Alf pun memutuskan panggilan telepon itu, dan mengetikkan pesan untuk emak. Menjelaskan perihal ponselnya yang bermasalah, dan juga Inn yang sudah menjadi kekasihnya. Syukurlah, karena emak mau menerima penjelasan Alf. Bisa gawat kalau emak merajuk.

"Sekarang aku ngerti!" ujar Inn. "Ponsel kamu pasti sedang bermasalah saat kamu ungkapin perasaan kamu ke aku, makanya saat itu aku dengernya suara kamu putus-putus..."

Alf manggut-manggut. "Iya, kayaknya begitu... Dan sekarang makin parah, karna emak malah gak dengar apa-apa. Berarti aku harus segera ganti hape."

"Emang kamu punya duit, Alf?" selidik Inn, karena mendapati raut sendu di wajah Alf.

"Iya... Punya, kok kalau untuk beli hape," jawab Alf.

"Kalau gak ada, aku bisa pinjemin, kok!" tawar Inn.

Alf segera menepis tawaran itu. "Jangan! Gak boleh! Apapun terjadi, kamu gak boleh ngeluarin duit kamu buat aku! Aku laki-laki, Inn! Malu aku, kalau pacarku sampai ngeluarin duit!"

Inn tersenyum mendengar penjelasan Alf. Meskipun niatnya tulus membantu Alf.

"Ya, udah... Tapi, aku gak maksa loh, kamu buat ganti hape," ujar Inn. "Kalau kamu cuma bisa chatting atau sms-an aja, aku gak masalah..." imbuh Inn sambil mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Alf menyunggingkan senyum bahagia, karena bisa punya kekasih cantik, baik hati dan pengertian macam Inn. Cieehhh...

Iya, deh, Alf... Kita juga bahagia..

💜💜💜💜💜

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status