Share

Bonus 2 Moiz dan...

Reuni sekolah yang diadakan bersama pentas seni, rupanya tak mau dilewatkan oleh Moiz dan Ui yang berada di kota lain. Mereka meminta cuti 'semester' kedua lebih awal dari biasanya. Namun, tidak bagi Yen yang bekerja pada instansi pemerintahan. Dia hanya bisa gigit jari kali ini karena tak ada kunjungan apapun ke kota Kupang.

Ui : Sorry, Yen... Kali ini lo jaga kota Atambua aja, ya. Hahahah...

Yen : Ish! Kenapa juga diadainnya hari kamis, gak hari sabtu aja, kek!

Alf : Kan sekalian HUT sekolah, Neng!

Yen : BETE! Pokoknya jangan ngirimin foto di grup ini! Bakal gue bakar grupnya!

Inn : Cup cup cup... Sabar, say... Sabtu turun Kupang, ya... Biar kita jelong-jelong bareng lagi... Mumpung dua sejoli ini ada di sini.

Moiz : Ehm... Sorry, tapi Sabtu ini gue udah ada janji...

Yen : Janji sama siapa?

Moiz : Mau tau aja, atau mau tau banget?

Ui : Dia mau ketemu GEBETANNYA!

Alf, Yen, Inn : WHAT?! WHO?!

Ui : Itu mah gue gak tau. Dia gak ngasitau gue!

Moiz : Maaf... Moiz telah meninggalkan grup chat ini...

Chattingan berakhir karena Moiz belum mau menjelaskan siapa gebetannya, yang tinggal sekota dengan Alf dan Inn. Mereka pikir, karena sudah berada di kota lain, Moiz bakal mencari pendamping hidup dari sana. Nyatanya, dia tetap mencintai produk daerahnya. Hahaha...

Ok! Kembali ke sekolah...

Ponsel Inn berdering dan tampak nama Moiz di layar. Inn segera menerima panggilan telepon itu. Rupanya Moiz dan Ui sedang berada di kelas X C, kelas lama mereka dulu. Kelas awal pertemuan mereka. Alf dan Inn pun terpaksa harus kembali ke tempat awal mereka tadi.

Setibanya di kelas, Alf langsung mendekap erat kedua sahabat lamanya, dengan wajah semringah. Mereka mengerti raut wajah Alf. Raut wajah bahagia karena sudah mendapatkan Inn.

"Jadi? Kapan kita terima undanga, nih?" goda Ui pada Inn yang langsung memukul pelan lengannya.

"Tunggu aja... Nanti tiba-tiba undangannya muncul," jawab Alf sambil mengangkat sebelah alis.

"Wah! Ceritanya diam-diam menikah, nih ...." Ui menimpali sambil menyikut lengan Moiz.

"Hahaha... Jadi, lo mau kayak temen kantor lo si Diego itu, ya?!" imbuh Moiz.

Alf tertawa kecil. "Iya ...." ujarnya namun sesaat Alf dan Inn menyadari sesuatu.

Mengapa Moiz bisa tahu kalau si Diego diam-dim menikah? Padahal kan baik Alf maupun Inn, tidak pernah menceritakan perihal itu. Alf dan Inn berpandangan, membuat Ui dan Moiz yang sedari tadi tertawa pun ikut berpandangan.

"Kok lo bisa tau kalo Diego diam-diam menikah? Padahal kan kita gak bilang apapun?" selidik Inn dengan tatapan menyipit bak detektif.

Moiz yang baru tersadar telah salah berbicara, hanya menggaruk kepalanya yang tentu saja tidak gatal. Dia berusaha mencari alasan, tapi Inn tidak mau melepaskannya begitu saja.

"Ngaku, deh! Lo tau dari siapa?" desak Inn, membuat Moiz sudah salah tingkah.

"Aduh, gawat dah ...." gumam Moiz.

Ui beringsut mendekati Alf. "Emang apa yang disembunyiin, sih? Sama kita-kita juga ...."

Kini, ketiga sahabat lamanya sudah berdiri dengan tatapan menanti jawaban pada Moiz. Laki-laki itu akhirnya pasrah. Dia menarik napasnya dalam-dalam, dan mengembuskannya.

"Lo semua jangan pada histeris, ya..." ujar Moiz mengingatkan, yang dijawab anggukan ketiga sahabatnya.

"Ehm, Jadi... Gebetan gue itu... Sebenarnya adalah... No...ver..." imbuh Moiz dengan tatapan bak anak kucing minta dimanja.

Ketiga sahabatnya menganga berjamaah, terlebih Alf dan Inn.

"HAH?! KOK BISAAA?!" pekik mereka bersamaan.

Yaahhh, namanya juga jodoh. Kita gak tahu, kan gimana jalannya. Hehe ....

💜💜💜💜💜

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status