Setelah melihat Aranjo meninggalkan aula, Kaisar pun pamit kepada Kaisar Langit dan kembali ke kediamannya.
Tentu dirinya memiliki tujuan lain atas keputusan yang diambilnya. Kaisar yakin setelah melewati 10 kehidupan di dunia fana dan melewati bencana cinta, itu akan membuat Aranjo tidak memiliki perasaan. Itu akan sangat bagus terutama untuk meningkatkan kekuatan sihir, Aranjo memiliki bakat yang unik dan Kaisar sudah melihat hal tersebut sejak semula.
Namun, perkataan Aranjo tentang menikahinya sempat membuat dirinya ragu apakah keputusannya tepat atau tidak?
Keputusan telah diambil, saat ini hanya dapat menunggu Aranjo selesai menjalani hukumannya.
Aranjo bersama dua prajurit itu berjalan cukup jauh. Mereka menaiki anak tangga yang cukup banyak menuju portal ke dunia fana. Jika hanya untuk pergi ke dunia fana para Dewa dan Dewi dapat melakukannya tanpa melewati portal tersebut, tetapi saat ini Aranjo harus melewati portal itu agar dapat terlahir kembali sebagai manusia di dunia fana.Akhirnya mereka tiba di tempat tujuan, tempat yang sangat luas dengan lubang besar di tengah-tengah. Seorang Dewi menghampirinya dan kedua prajurit itu meninggalkan Aranjo di sana.
"Aranjo! Titah atas hukuman mu telah saya terima!"
"Dengarkan baik-baik!"
"Ini adalah kehidupan pertama yang akan kamu lalui di dunia fana dan masih ada sembilan kehidupan yang harus kamu lalui. Setelah kamu melompat ke dalam lubang itu maka kamu akan terlahir sebagai manusia. Saat kamu berusia 15 tahun, ingatanmu sebagai Dewi akan kembali. Setelah kembali, kamu juga akan mengingat jelas kehidupanmu di dunia fana!" ujar Dewi penjaga portal.
Aranjo terdiam, ternyata keputusan Kaisar cukup kejam, dengan membuat dirinya tetap mengingat 10 kehidupan yang akan dijalaninya di dunia fana.
Itu artinya semua rasa sakit dan sedih yang dilaluinya, akan selalu diingatnya walau setelah kembali menjadi Dewi. Biasanya Dewa maupun Dewi yang menjalani cobaan di dunia fana akan melupakan siapa diri mereka dan juga melupakan semua yang mereka alami di dunia fana saat kembali ke Alam Langit.
"Dan di setiap jeda antar kehidupan kamu diijinkan kembali ke Alam Langit untuk memulihkan diri!" lanjut Dewi itu.
Aranjo hanya memilki satu jalan dan tidak ada jalan kembali. Jadi Aranjo berjalan perlahan menuju lubang portal. Saat itu ingatannya kembali pada kejadian yang membuatnya menerima hukuman ini.
***
Seperti biasa Aranjo hanya akan berada di Paviliun saat ada acara penting di kediaman besar. Dari apa yang dikatakan oleh Ara, hari ini adalah hari dimana Dewa Api, Vulcan datang melamar salah satu putri Dewa Malam.
Yang tidak diketahuinya adalah Dewa Api hendak melamar Aranjo bukan kedua saudarinya.
Dewa Api terpesona dengan penampilan Aranjo yang memainkan harpa di acara ulang tahun Dewa Malam. Walaupun wajah Aranjo selalu tertutup cadar dan beredar luas rumor akan rupanya yang buruk, tetapi hal tersebut tidak menggoyahkan tekad Dewa Api untuk melamar putri sulung Dewa Malam.
Hal tersebut membuat ibu tirinya, Dewa Angin berang begitu juga dengan kedua saudarinya. Dewa Api cukup terkenal di Alam Langit selain karena kekuatan sihirnya yang tinggi, Dewa Api juga memiliki rupa yang memesona.
Lamaran itu diterima tetapi bukan untuk Aranjo melainkan Halley, putri bungsu Dewa Malam dan Dewi Angin. Namun hal tersebut tidak mereka katakan sampai pada saat acara lamaran di adakan.
Saat itu Aranjo yang berada di Paviliun terlompat kaget karena ketukan pintu yang keras. Aranjo membukanya dan melihat salah satu pelayan kediaman utama yang berdiri di depan pintu.
"Ara, Ara dia tidak sadarkan diri!" ujar pelayan itu dengan cemas.
Setelah berapa kali dijebak oleh ibu tiri dan kedua saudarinya, dirinya selalu menghindar jika diminta ke kediaman utama. Tetapi saat ini mendengar Ara tidak sadarkan diri membuat Aranjo panik. Ara adalah pengasuhnya, tetapi bagi Aranjo, Ara adalah segalanya bagi dirinya.
Aranjo berlari cepat menuju kediaman utama dan diikuti pelayan itu. Saat tiba di kediaman utama, pelayan itu membawa Aranjo ke salah satu koridor kediaman itu.
"Itu, diruangan itu Ara berada!" ujar pelayan sambil menunjuk ke ruangan paling ujung yang ada di sepanjang koridor.
Aranjo berlari dan tidak peduli dengan hal yang lain, dirinya hanya ingin memastikan Ara baik-baik saja.
Halley bersembunyi di balik salah satu pilar koridor dan menggunakan kekuatan sihirnya membuat tali pengikat cadar Aranjo putus. Aranjo berhenti sebentar dari larinya dan memungut cadar hitam yang sudah terjatuh di lantai.Aranjo hanya menggenggam cadar itu karena tali pengikat telah putus jadi tidak dapat dipakai lagi. Dan Aranjo tidak butuh cadar untuk bertemu dengan Ara.
Aranjo mendorong kuat pintu kayu ruangan itu dan berlari masuk ke dalam. Matanya melihat ke seluruh ruangan mencari keberadaan Ara. Namun dirinya tidak menemukan Ara, melainkan Aranjo sangat terkejut saat bertatapan langsung dengan seorang Dewa yang tidak dikenalnya.
Aranjo mundur beberapa langkah dan dengan tatapan terkejut, Aranjo berkata, "Siapa Anda? Dan dimana Ara?"
Vulcan, Dewa Api terpesona dengan kecantikan Aranjo. Seperti perkiraaannya Dewi itu sangatlah memukau dan keputusannya tepat untuk mempersunting Dewi itu.
Walau memiliki kekuatan sihir yang cukup tinggi tetapi itu tidak mampu menahan aura Aranjo. Tatapan mata dan senyuman dapat menyihir yang melihat. Namun raut ketakutan saat ini dapat membuat yang melihat kehilangan akal sehat dan menumbuhkan keinginan untuk memiliki agar dapat memberikan perlindungan kepadanya.
Vulcan menghampiri Aranjo dan Aranjo berusaha menghindar dari Dewa itu. Aranjo mundur satu langkah saat Dewa itu maju satu langkah. Sampai Aranjo terjebak di dinding dan tidak dapat menghindar dari Dewa itu. Tatapan mata mereka yang terkunci membuat Dewa itu semakin tersihir akan pesonanya.
Aranjo tidak dapat lagi memundurkan langkahnya dan saat ini Dewa itu berada tepat dihadapannya, menatapnya tajam. Kedua tangan Dewa itu memegang erat kedua sisi lengan atas Aranjo dan menarik tubuh Dewi itu mendekatinya. Aranjo tidak pernah berhubungan dengan Dewa manapun selama hidupnya dan ini adalah perasaan baru yang tidak di mengerti. Bukan rasa takut tetapi mengapa jantungnya berdebar begitu cepat dan Aranjo merasa wajahnya memanas.
Dewa itu mengecup bibir indah Aranjo, untuk sesaat Aranjo tidak yakin apa yang dilakukan Dewa itu. Vulcan memeluk tubuh indah Aranjo dan terus mengecup bibir indahnya.
Dan saat itu pintu kamar terbuka, kelakuan mereka di saksikan oleh begitu banyak pasang mata termasuk Dewa Malam dan Dewi Angin. Dewa Malam melepaskan sihir kepada Vulcan dan seketika Dewa itu terjatuh di lantai dan tidak sadarkan diri.***
Itulah kejadian yang membuatnya berdiri di hadapan portal ini dan harus melewati 10 kehidupan di dunia fana. Amarah dan rasa benci menguasai hatinya, dirinya akan membalas ketidakadilan yang di alaminya.
Saat hendak melompat ke lubang portal terdengar gemuruh petir yang memekakkan telinga, tiga sambaran. Dan seketika Aranjo merasa dadanya terasa panas lalu menyentuhnya dan ternyata rasa panas itu berasal dari bulu Griffin. Aranjo menyimpan bulu Griffin di balik pakaiannya. Griffin, temannya memberi satu helai bulu emas untuk menjaga Aranjo dari roh-roh jahat. Apakah Griffin mengalami bencana petir? Jika benar maka itu bagus, karena Griffin dapat keluar dari hutan kabut.
Aranjo pun melompat ke dalam lubang portal untuk menjalani hukumannya.
***
Sebelumnya, kita kembali ke masa awal Aranjo lahir dan bagaimana Aranjo yang berdarah iblis dapat terjebak di Alam Langit.
Awal dari dunia adalah Tao. Tao melahirkan Ying dan Yang. Memisahkan yang keruh dengan yang jernih. Ini yang membuat terciptanya alam langit dan alam iblis. Ying dan Yang saling berinteraksi dan menyatu lalu ada matahari, bulan dan bintang serta semua mahluk di dunia, juga membedakan yang baik dan jahat.Setelah itu, semua mahluk mengelola dirinya sendiri. Ada yang menjadi dewa, monster dan iblis serta manusia yang terbuat dari daging dan darah.***Di hutan persik yang berada di alam bunga. Dua insan yang berasal dari alam berbeda sedang memadu cinta.Desahan-desahan panas terdengar di hutan persik yang indah. Kelopak bunga berjatuhan terlihat sangat indah. Dua insan berbeda saling memuaskan hasrat masing-masing. Ciuman panas saling beradu saling memuaskan. Putri Iblis, Veela memeluk erat tubuh Sang Dewa Malam, Rigel, tubuh mereka menyatu dan saling memuaskan hasrat terlarang.Sang Putri Iblis memiliki rupa yang menawan dan aura penggoda yang kuat, hal itu membuat Dewa muda tergila-
Hari yang ditunggu akhirnya tiba, namun pada hari itu juga Veela hendak melahirkan.Sang Pelayan meminta bantuan pelayan yang lebih tua untuk membantu Tuan Putri. Dan dirinya berlari berusaha melewati penjagaan ketat alam iblis yang akan lebih longgar pada hari ini, hari Festival Hantu. Dirinya hanya iblis kecil biasa dengan kemampuan sihir yang rendah, dirinya tidak dapat berpindah tempat yang terlalu jauh sebagaimana yang mampu dilakukan mereka yang memiliki kemampuan sihir tingkat tinggi.Alam iblis sangat ramai selama festival berlangsung banyak mahluk dari alam lain yang datang untuk memeriahkan festival tersebut.Ara, nama Sang Pelayan Tuan Putri Iblis berlari kencang, dirinya bertarung dengan waktu. Tuan Putri Iblis sudah hendak melahirkan dan jika hal tersebut diketahui Sang Raja maka tidak tahu apa yang akan terjadi terhadap Tuan Putri dan bayinya.Ara berhasil keluar dari alam iblis, tidak ada penjagaan ketat seperti biasanya. Semua mahluk b
Veela memandang putri mungilnya dengan penuh kasih sayang. Ara menunggu sesaat, memastikan Tuan Putri baik-baik saja baru setelah itu Ara bersama pelayan lain keluar dari kamar.Setelah semua pelayan pergi, Veela perlahan memindahkan semua aura dirinya kepada putri mungilnya. Veela tidak dapat memberikan kekuatan sihirnya karena bayinya masih terlalu kecil. Veela kemudian menggunakan sihirnya untuk membuat putri kecilnya tidur lebih pulas.Setelah itu, Veela berjalan keluar dari kamarnya. Veela hendak pergi ke suatu tempat, namun di tempat itu ilmu sihir tidak dapat digunakan.Hanya dengan berjalan maka dirinya akan sampai ke tempat itu. Tempat yang hendak ditujunya adalah hutan gelap yang berada di ujung alam iblis.Hutan itu adalah area terlarang, hutan itu berada di bagian ujung alam iblis.Veela hanya dapat menggunakan ilmu sihirnya untuk berpindah ke tempat terdekat hutan itu. Setelah itu Veela berjalan kaki untuk masuk ke hutan gelap.Hu
Ara mematung, saat ini dirinya yang sedang memeluk bayi Tuan Putri, berada di tengah-tengah suasana mencekam. Ara menatap ke arah Raja Iblis lalu berbalik menatap Kaisar alam langit, ini pertama kalinya Ara melihat langsung Sang Kaisar. Selama ini Ara hanya melihatnya dari lukisan di buku yang dibacanya yang menceritakan betapa hebat dan agungnya Sang Kaisar."Biarkan bayi itu diasuh oleh ayahnya! Dan Anda harus memberikan perhatian selama anak itu tumbuh dewasa, itulah permintaan saya!" ujar Raja Iblis."Baik!" jawab Sang Kaisar.Ara menatap bayi mungil yang berada di dalam pelukannya, bagaimana Raja Iblis tepatnya kakek bayi ini menyerahkan bayi lucu ini kepada suku alam langit.Walaupun alam langit memiliki begitu banyak norma yang harus dipatuhi namun hal itu tidak menjamin para Dewa dan Dewi di sana memiliki tabiat yang baik. Bayangkan bagaimana bayi kecil yang memiliki darah iblis ini diasuh oleh ibu tiri yang merupakan Dewi Agung alam langit, hal i
Aranjo melewati hari-harinya di Paviliun kecil itu, dirinya akan bermain sendiri di saat pengasuhnya harus membantu di kediaman utama.Aranjo yang sebagian wajahnya tertutup cadar hitam, duduk di lantai Paviliun dan bermain dengan boneka kain usang kesukaannya. Boneka kain ini dijahit sendiri oleh Ara, pengasuhnya.'Kriittt'Pintu Paviliun di buka perlahan, Aranjo menatap ke arah pintu melihat siapa yang datang. Aranjo tersenyum senang saat melihat siapa yang membuka pintu.Dua saudarinya mengunjungi Paviliun untuk melihatnya. Ini pertama kali mereka berkunjung ke Paviliun. Sebelumnya mereka selalu menghindar saat tidak sengaja bertemu dengannya di kediaman utama.Aranjo melihat terpukau ke arah dua saudarinya. Dua saudarinya sangat cantik dengan balutan gaun yang indah, kebalikan darinya. Pakaian Aranjo hanya beberapa helai dan itu semua dijahit oleh Ara dari kain sisa yang didapatkan dari kediaman utama."Mari kita bermain..." ujar sal
Dewa Archer, Sang Kaisar yang saat ini sedang berada di ruang bacanya, tiba-tiba meletakkan gulungan yang dibacanya tadi.Dewa Archer dapat merasakan kesedihan yang mendalam yang dirasakan Aranjo. Sewaktu menerima permintaan Raja Iblis untuk terlibat dalam tumbuh besar bayi itu, dirinya telah meletakkan sedikit kekuatan sihir kepada bayi itu. Dan sihir itu akan memberitahunya saat bayi itu dalam keadaan terancam, marah maupun sedih.500 tahun sudah berlalu dan ini pertama kalinya dirinya menerima perasaan bayi itu. Kaisar bangkit dari duduknya lalu pergi ke tempat di mana Aranjo berada dengan kekuatan sihirnya.Kembali ke hutan kabut, Aranjo menghapus air matanya dan kembali memeriksa keadaan burung itu. Aranjo memberikan kekuatan sihirnya yang tidak seberapa kepada burung kecil itu, berharap burung itu dapat bertahan. Dan benar saja, setelah menerima kekuatan sihirnya burung kecil itu membuka mata kecilnya dan menatap Aranjo."Kamu baik-baik saja?" tanya Ara
"Apakah kamu baik-baik saja?" tanya Ara sambil memeriksa seluruh tubuh Aranjo."Iya!" jawab Aranjo. Lalu bangkit dari tidurnya dan duduk di atas ranjang."Kapan dan bagaimana kamu kembali?" tanya Ara."Entahlah! Ah... mungkin berkat bantuan teman-teman baru saya!" lanjut Aranjo bersemangat."Teman?" tanya Ara, tidak yakin akan apa yang didengarnya."Burung kecil dan siluman dengan rambut berwarna abu-abu!" jelas Ara dengan antusias.Setelah mendengarkan apa yang dikatakan Aranjo, Ara yakin anak itu bermimpi. Tidak ada mahluk hidup di hutan kabut dan tidak ada satupun mahluk di alam langit dengan rambut berwarna abu-abu selain Kaisar.Ara tidak perduli bagaimana Aranjo bisa kembali ke Paviliun, yang penting saat ini Aranjo baik-baik saja. Ara yakin sepertinya Aranjo dilindungi oleh penjaga hutan kabut tersebut, tentu karena Aranjo anak yang baik."Jangan keluar dari Paviliun selama beberapa hari kedepan!" pesan Ara.Dirinya yakin
Aranjo melewati hari-harinya dengan sangat gembira, dirinya akan pergi diam-diam saat Ara membantu di kediaman utama.Aranjo akan menghabiskan waktunya dengan membaca atau berendam di kolam air hangat yang ajaib.Walaupun waktu yang dihabiskan di sana cukup lama namun tidak pada kenyataannya, semua berkat jam pasir itu. Namun Aranjo tidak pernah bertemu dengan siluman itu lagi, sesekali siluman akan memberikannya catatan yang berisi pertanyaan.Hal itu untuk melihat apakah Aranjo benar-benar memahami bacaannya. Aranjo akan menulis jawaban dari pertanyaan itu, tidak sulit baginya. Aranjo akan memberikan separuh makanan enak yang dimilikinya dan meletakkannya di atas meja baca itu. Itu sebagai tanda terima kasih kepada temannya."Esok akan diadakan cara ulang tahun ayahmu!" ujar Ara saat mereka makan malam di Paviliun."Ya, pesta itu pasti sangat meriah, terlihat bagaimana sibuknya pelayan kediaman utama untuk mempersiapkan acara besok ," ujar Aranjo samb