Share

3. Penasaran.

Pada kenyataannya, apa yang sudah Max katakan waktu itu benar. Lelaki itu membuktikan jika dia akan membuatku menyesal telah menerima pertunangan ini. Namun, sekeras apapun Max ingin membuat ku menyerah, lelaki itu tidak akan pernah bisa melawan rasa cintaku padanya. Karena aku sudah berjanji akan menggunakan setiap waktu yang kumiliki, untuk mencintainya sebanyak mungkin.

Semakin Max ingin membuat ku menyerah dan membuktikan bahwa dia tidak mencintaiku,  maka semakin juga aku akan tetap bertahan dan akan terus membuktikan bahwa aku sudah sangat mencintainya. Aku akan membuktikan bahwa wanita rendah seperti ku ini bisa membuat lelaki sombong seperti Max bertekuk lutut di hadapanku.

TING 

Lamunkan tersadar saat mendengar notifikasi yang berasal dari ponsel ku, aku buka pesan itu dengan cepat saat melihat nama seseorang taman didalam sana

[Alex]

(Hi  Ra, sore nanti jadi ya kamu temenin aku cari kado, tenang, aku akan menerakrimu kok)   

Aku tersenyum membaca isi pesan dari Alex. Ku lihat kalender yang menunjukkan angka 27 Desember. Itu  artinya hari ini adalah hari ulang tahun Tante Ani, ibu Alex. Sudah menjadi kebiasaan Alex memintaku untuk menemaninya membeli sebuah kado untuk  ibunya itu. Alex adalah sahabatku, teman yang selalu ada sejak aku duduk di bangku SMP. Teman yang selalu mendengar keluh kesahku hingga saat ini

[Laras]

(Oke, nanti please jemput aku ya, and aku mau makan sushi hari ini

[Alex]

(Siap nona :))

Braaakkk!!

Aku tersentak mendengar suara tumpukan berkas di atas mejaku secara tiba-tiba. Dan yang lebih membuatku  terkejut lagi adalah melihat keberadaan Max yang sekarang ada di depan ku ini.

“Selesaikan semua ini, sore ini harus sudah ada di meja saya” katanya tanpa mau menatapku. Lalu dia pergi begitu saja, dan berhasil membuat ku sedikit terkejut melihat itu.

Aku ambil berkas di depan ku itu yang ternyata adalah berkas yang kemarin sudah aku kerjakan. Aku kira berkas ini sudah sepenuhnya selesai. Tapi  ternyata Max mengembalikannya lagi, yang itu artinya aku harus merevisi ulang.

Aku tatap arloji di tanganku. Jarum jam sudah menunjukkan pukul dua belas siang, menandakan  sebentar lagi akan masuk jam makan siang.

Aku menghela nafas panjang, melihat banyaknya berkas yang Max berikan, sepertinya aku akan melewatkan jam makan siang lagi.

“Aku harus semangat!”

Aku harus bisa menyelesaikan semua ini sebelum sore menjelang, dan aku juga harus menyelesaikannya secepat mungkin, aku tidak mau mengecewakan Max lagi. Aku akan membuktikan kalau aku bisa menjadi sekretaris yang berguna untuknya. 

____________________________________________________________________________

Sedangkan Max yang sudah kembali pada kursinya. menarik nafas panjang dan  menghembuskan dengan kasar. Kepalanya penat rasanya pikiran Max lelah akibat terus memikirkan bagaimana kelanjutan hubungan dengan wanita itu. Max ingin menghentikan hubungan yang tidak jelas ini, sudah beribu cara Max melakukan agar wanita itu menyerah, tapi hingga saat ini wanita itu masih tetap bertahan pada posisinya

 Lamunannya seketika tersadar saat merasakan getaran di saku celana nya yang begitu kencang.

Drrtt drtttt

[Ayah]

(Malam ini ayah mengadakan acara makan malam bersama, Ayah berharap kamu dapat hadir bersama Laras nanti)

Setelah selesai membaca isi pesan itu, Max membuang ponselnya diatas meja. Sejak perempuan itu menjadi tunangan Max, semuanya berubah, termasuk dengan ayahnya yang entah sejak kapan mempunyai hobi baru, yaitu selalu mengadakan acara makan malam bersama, dan entah sudah berapa kali juga Max menolak ajakan itu dengan berbagai macam alasan.

Ting

[Ayah]

(Sahammu akan turun jika kamu berani mengabaikan ajakan ayah kali ini Max)

Oh shit! Kali ini ayah nya sudah  mulai keluar batas, mengancam Max dengan persoalan saham! Yang benar saja! Apa yang sedang orang tua itu pikirkan sekarang! Apa dia berencana membuat Max semakin terjebak dengan wanita itu lagi? Kalau sudah seperti ini tidak ada alasan bagi max untuk menolak, Max balas pesan ayahnya itu dengan singkat.

Waktu berlalu begitu cepat, perlahan matahari menyembunyikan sinarnya. Tepat pukul lima sore,akhirnya aku selesai mengerjakan dokumen yang Max berikan siang tadi, dan tugasku sudah sepenuhnya selesai sekarang. Aku rentangkan kedua tanganku untuk mencoba menghilangkan rasa pegal, lalu aku  bereskan barangku untuk bersiap pulang. Bukan untuk pulang kerumah. Melainkan untuk pergi bersama Alex mencari kado dan jangan lupakan untuk memakan sushi salmon nanti.

Aku jadi tidak sabar …

Selesai berkemas, aku bawa tumpukan dokumen yang aku kerjakan lagi ke dalam ruangan  Max. Jika sudah sore seperti ini aku tidak perlu untuk mengetuk pintu, karena  Max pasti sudah pulang lebih dulu. Dan benar saja ruangan itu sudah kosong, aku susuh tumpukan dokumen yang ku bawa ke atas meja Max dengan perlahan, secara bersamaan ponsel ku berbunyi, tertera nama Alex di layar.

"Hallo, iya sebentar lagi aku ke bawah. Tunggu aku di lobby ya Lex"

Panggilan itu pun berakhir dengan antusias aku balikan tubuhku untuk segera bergegas menyusul Alex. Namun seketika tubuhku tersentak melihat lelaki tegap yang entah darimana  sudah berdiri  bersedekap di depan pintu masuk dengan raut wajah datarnya.

Aku hembuskan nafas panjang. Max, kenapa lelaki itu belum meninggalkan kantor? Aku langsung menyembunyikan ponselku

"Hmm itu, dokumen yang tadi Pak Max berikan pada saya sudah selesai saya revisi" ucap ku gelagapan, saat lelaki itu hanya diam tidak menjawab.

Merasakan ponselku kembali berbunyi, dengan refleks aku panik, tertera nama Alex lagi di sana. Aku ingin mengangkatnya, namun Max, masih belum berpindah dari depan pintu dan itu membuatku bingung bagaimana caranya aku keluar dari ruangan ini .

Dengan berani mau tak mau, aku coba melangkah ke hadapan Max,"Kalau begitu saya ijin undur diri, selamat sore pak Max" pamitku sopan, selangkah aku akan melewatinya mendadak tubuhku terpaku saat aku merasakan dia tiba tiba saja menarik tanganku dengan cepat. 

"Apa yang sedang kamu lakukan Laras? Apa kamu sudah berani bermain di belakang saya, hmm "

Komen (1)
goodnovel comment avatar
RED SCARLET
bisa nggak kalu kakak bayangin evan sanders huhuhu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status