Share

Semangatku

Hanna ku yang malang.

Aku ingin menutup semua luka mu.

Ingin kamu kembali seperti dahulu.

Dengan semangat mu yang menggebu gebu.

ku ingin dirimu seperti dahulu

Hanna sahabat ku.

Malang nian nasib mu.

Elle.

~~~

Usaha Papah Alexander mencari pengobatan terbaik untuk anaknya membuahkan hasil, ternyata keajaiban masih ada untuk anaknya.

Hari ini adalah hari pertama ia therapy, dan kali ini Dokter yang menangani adalah Dokter Kevin.

Dokter Kevin membantu Hanna dalam therapy, mulai dari berdiri hingga berpegangan pada tiang penyanggah.

Hanna semua mengikuti instruksi yang dikatakan oleh Dokter Kevin, sampai di tengah tengah sesi therapy Hanna pun kehilangan keseimbangannya, namun ia bangkit kembali. Dan Elle yang menemani Hanna hanya bisa melihat saja dari kaca bagian luar.

Elle melambaikan tangannya dan berkata " Semangat Hanna ".

Hanna yang melihat Elle di balik kaca pun tersenyum. Betapa beruntungnya Hanna, dikala semua teman dan pacarnya meninggalkanya, Elle lah yang bertahan selalu berada disampingnya.

Benar kata orang, dikala kita terjatuh, hanya orang yang benar benar tulus kepada kita lah yang akan bertahan, mendampingi kita sampai kita bangkit kembali.

Sesi teraphy pun selesai, sebenarnya Hanna sudah diperbolehkan pulang kemarin, tapi karna hari ini Hanna ada sesi therapy jadi ia menunda kepulangannya menjadi hari ini.

Elle mendorong kursi roda Hanna ke kamar perawatan yang di tempati Hanna. Membantunya mengemasi barang barang Hanna dan memasukannya ke dalam koper milik Hanna.

" Dan, selesai juga, sebenarnya kamu ini sakit atau pindahan sih? kenapa barang mu banyak sekali?  " gerutu Elle.

" Jadi, ikhlas gak nih bantuinnya? katanya mau jadi pembantu? " tanya Hanna yang terkekeh mendengar Elle menggerutu.

" Ikhlas " jawab Elle dengan melebarkan senyuman yang dibuat buat.

" Yaudah aku bawa barangmu ke depan dulu ya, baru aku jemput kamu kesini lagi "  sambung Elle.

" Gak usah, aku bisa sendiri, kamu bawa koper ku aja "

" Yakin? "

" Iya, Ellena "

" Oke " Elle pun melangkah keluar menarik koper Hanna.

Sedangkan Hanna,  berusaha memutar kursi rodanya untuk bisa keluar dari ruangan itu.

Masih di depan pintu Hanna merasa semakin berat memutarnya.

" Ada apa? kenapa gak jalan sama sekali? " gumamnya, ternyata rodanya tersangkut di ambang pintu.

Dokter Kevin yang saat itu selesai bertugas, melintas disana, melihat Hanna yang sedang mencari cara agar kursi rodanya berputar kembali.

Dokter Kevin hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum melihat tingkahnya Hanna. Ia pun menghampiri Hanna.

" Butuh bantuan? " tanya Dokter Kevin.

Hanna menengok ke arah sumber suara, menganggukan kepala dengan tatapan meng-ibanya seperti layaknya anak kucing yang meminta makan, imutnya.

Dokter Kevin tersenyum melihat Hanna yang meng-iba dengan tatapan imutnya.

" Ya, baiklah, mau kemana? "

" Mau ke lobby Dok, mau pulang "

Dokter Kevin mendorong kursi roda Hanna.

" Baiklah, kalau begitu mau aku antar sekalian kerumah? kebetulan aku juga ingin pulang " 

" Gak nolak, gak nolak " batin Hanna berteriak tapi berbeda dengan mulutnya.

" Gak usah Dok, takut ngerepotin "

" Gak kok, gak ngerepotin, panggil kevin aja, ini bukan jam kerja saya, lagian kamu kan masih sakit, mau pulang naik apa? "

Batin Hanna mulai bergejolak " Modus, modus "

" Mau naik taxi online Dok, eh, Kevin "

" Tuhkan salah " Batin Hanna.

" Udah naik mobil saya saja, besok teraphy kan? saya jemput ya? "

" Ngerepotin dok, jangan " tolak Hanna, tapi berbanding terbalik dengan batinnya yang meng-iyakan ajakan Kevin.

" Gak kok, itu tugas saya, Pak Alexander mempercayakan kamu ke saya, jadi saya gak akan mengecewakan Pak Alexander " ucap Kevin.

" Papah ih tau aja yang bening " batin Hanna.

" Yasudah kalo Kevin memaksa, aku gak bisa nolak "

Mereka berdua sampai di lobby, Elle tercengang melihat Hanna yang di dorong oleh Dokter Kevin.

" Nah kita sampe di lobby, tunggu sebentar ya saya ambil mobil dulu, kalian tunggu sini " pamit Kevin.

Hanna menganggukan kepalanya, Elle menatap Hanna dengan tatapan tajamnya meminta penjelasan.

" Bukan, bukan aku, Papah yang nyuruh " ucap Hanna.

" Alasan, dasar modus "

" Terserah "

Suara Klakson mobil pun menggema, ternyata Kevin. ia turun dari mobil, membantu Hanna untuk masuk ke dalam mobil miliknya, dan Elle memasukan koper Hanna di bagasi belakang.

Hanna duduk di kursi samping pengemudi, sedangkan Elle duduk di kursi belakang pengemudi.

" Sudah semua? tunjukan jalannya ya "

Kevin mulai mengemudikan mobilnya.

Keheningan melanda di dalam mobil, tak ada seorang pun yang berbicara. bahkan karna terlalu hening, suara mesin mobil sampai bisa terdengar.

kevin pun membuka suara " Hanna, saya mau tanya "

" Iya Dok, eh, maksudnya Kevin, maaf aku belum terbiasa  " 

" Yasudah terserah kamu saja mau panggil saya apa, yang penting kamu nyaman " ucap Kevin.

" Hmm.. Maaf sebelumnya, pacar mu, kok gak pernah keliatan saat kamu di Rumah Sakit "

Hanna menundukan kepalanya, Elle berdehem, kevin pun melihat ke arah Elle dari kaca yang mengarah kebelakang, Elle melambaikan tangannya seperti memberi kode kepada Kevin untuk tidak membahas tentang Pacarnya Hanna.

" Maaf Han, saya tidak bermaksud membuat kamu sedih " ucap Kevin.

Air mata Hanna yang sudah tak terbendung, mulai keluar dari asalnya.

" Eh udah Han, jangan nangis " Elle memberikan tissue kepada Hanna, namun Hanna masih menundukan kepalanya.

" Aku gak nangis, hanya bingung, kenapa dia gak pernah dateng buat jenguk aku walaupun 1x saja " ucap Hanna menyeka air matanya.

" Mungkin dia lagi sibuk revisi skripsi " ucap Elle.

" Maafkan aku Hanna, aku gak bisa cerita ke kamu sekarang " batin Elle yang tak tega dengan kebohongan yang ada.

Hanna menghela nafasnya.

Dan kecanggungan mulai merebak lagi disana.

" Nanti depan belok ke kanan ya, Dok " ucap Elle yang memberi petunjuk jalan kerumah Hanna.

" Oke "

" Oh iya, Han, besok kamu ke kampus kan? aku kesepian " tanya Elle.

" Ya, ya, ya? " sambung Elle.

Hanna masih sibuk dalam lamunan dan pikirannya tentang Vikky yang tidak menjenguk Hanna selama ia di Rumah Sakit. Sampai Elle pun menyentuh pundak Hanna untuk meminta jawaban.

" Ya, Han? aku gak ada temen tau "

" Apa? " tanya Hanna.

" Kan, melamun lagi, besok ke kampus ya? udah seminggu lebih kamu gak ke kampus " tukas Elle.

" Tapi kan besok aku teraphy pagi? "

" Tenang, besok kita siang kok, jadi pagi kamu masih bisa teraphy " 

" Iya besok jadwal saya yang mengajar, besok pagi kamu teraphy bareng saya, nanti dari Rumah Sakit kalian berangkat bareng saya saja "

Hanna menganggukan kepala begitu juga Elle yang duduk dibelakang.

" Tapi gak apa apa kan Dok, maksud ku gak ada yang marah gitu, entah pacar Dokter atau gebetan? " tanya Elle.

" Iya, nanti tiba-tiba ada yang dateng ke kita terus kita di marah marahin lagi " sambung Hanna yang penasaran terhadap status Kevin.

Kevin tertawa " tenang saja, aman kalau itu mah "

TBC

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status