Share

Chapter 1 - Kejutan Gadis Kurcaci

“Kenapa kau tidak memberi tahuku dari kemarin Naomi?” seorang lelaki berambut blonde keemasan berjalan mondar-mandir di hadapan dua wanita yang tengah terduduk di atas sofa, seraya menatap lelah ke arah sang pria itu.

“Aku sudah memberitahumu, bahwa nona Jane tidak setuju untuk menjual tanah itu padamu sebulan yang lalu, tapi kau terlalu asyik bercumbu dengan si pirang salah satu wanita tadi hingga kau mengabaikanku, Takako, Misako, Masako, Roiko entah siapalah nama gadis itu.” gerutu wanita berambut coklat sanggul dengan kaca mata yang bertengger dihidungnya bernama Naomi itu.

“Aku tidak perduli dengan setuju atau tidaknya gadis kecil di sampingmu itu. Yang jelas kakaknya telah menjual tanah itu, dan semua uangnya sudah kuberikan pada kakaknya.” ungkap Darren menjelaskan.

“Dengar tuan Darren yang terhormat, tanah itu adalah milikku dan di surat keterangan kepemilikan surat tanah itu jelas pemilik tanah itu adalah aku.” gadis yang di panggilnya kecil itu membantah tak terima.

“Tapi kakakmu sudah menjualnya padaku!”

“Tapi aku tidak menjual dan tidak memakan sepeser pun uang darimu itu, dan asal kau tahu bahwa yang Christ berikan padamu adalah surat tanah palsu. Surat tanah asli ada padaku!”

“A-apa? Jangan bermain-main denganku.”

“Kau pikir aku bermain-main huh? Jabatan sekelas CEO tapi bodoh, hei kau mungkin bisa memalsukan laporan keuanganmu karena bosmu ini bodoh.” ucap wanita itu menunjuk Naomi lalu menatap Darren dengan tatapan merendahkan membuat alis Darren berkedut kesal.

“Jadi aku minta angkat semua alat konstruksi dan pekerjamu di atas tanahku, jika kau tidak mengangkatnya, akan kupastikan kau menyesal.” Jane mengancam.

“Kau mengancamku? Kau ingin bermain-main denganku hum?” tanya Darren terkekeh.

“Di mana letak dari ucapanku yang terdengar ‘hai! Ayo bermain ancam-ancaman denganku’?” tanya Jane menatap tajam Darren. Darren tersenyum sinis seraya memalingkan wajahnya, siapa gadis bernyali besar ini? Tak tahu kah dia bahwa ia sedang berhadapan dengan Darren William Sirius, penerus Sirius Hotel’s Group?

“Jadi kau serius mengancamku?” tanya Darren dengan nada geli bahkan ia terkekeh-kekeh. Ah sebenarnya Darren tak tega melakukan ini apalagi pada gadis kekurangan kalsium menyedihkan, namun gadis itu menyebalkan sehingga ia rasa ia harus membuat gadis itu malu, sedikit pelajaran harus diberikan pada gadis tak sadar diri sepertinya itu.

“Kau itu tampan tapi sungguh bodoh, tuli atau apa sih? Lambat sekali mencerna ucapanku.” ungkap Jane sebal, tidak ia tidak bermaksud membuat Darren Sebal, itu sungguh apa yang ingin ia katakan. Berapa kali ia harus menekankan bahwa ia benar-benar mengancam lelaki bertubuh jangkung dengan rambut emas di depannya ini?

Darren membolakan matanya mendengar ucapan gadis di depannya itu. Serius, gadis itu benar-benar mengancamnya? Wow itu benar-benar menarik.

“Oke, jadi apa ancamanmu hum?” tanya Darren penasaran dengan apa yang akan dilakukan gadis di depannya itu.

“Intinya aku minta kau telepon kepala konstruksi bangunanmu, dan suruh mereka untuk menarik alat-alat perusak tamanku itu sekarang juga, aku beri waktu lima menit untuk menelepon.” ungkap Jane mengangkat tangannya, melirik dan menunjuk jam berwarna coklat yang melingkar manis di pergelangan tangannya.

“Jika aku tidak mau?” Darren meledek. Ia sebenarnya tak ingin membuang waktunya meladeni gadis bocah ini, tapi ternyata mengerjai gadis bocah ini cukup menyenangkan.

“Kau akan mendapatkan kejutan dariku. Well sebaiknya kau cepat tuan Darren, dua menitmu sudah berlalu.” ungkap Jane mengetuk-ngetuk jamnya. Darren memalingkan wajahnya sambil terkekeh.

“Memangnya ancaman apa yang akan kau berikan? Menyeretku ke penjara? Aku punya uang untuk menyewa pengacara dan menyumpal, membunuhku? Aku punya banyak body guard yang akan melindungiku dua puluh empat jam. Jadi sekarang coba kau katakan padaku bagaimana caramu melancarkan ancamanmu?” tanya Darren menutup bibirnya dengan sebelah tangan menahan tawa. Oh Tuhan, ia yakin selanjutnya ia tak akan bisa menahan tawanya.

“Hmm, waktu lima menitmu sudah habis Darren William Sirius. Selamat menikmati hadiahmu.” ujar gadis berambut hitam itu lalu ia merogoh smart phone berwarna gold nya terlihat mengetikkan sesuatu di sana lalu tersenyum mencurigakan.

“Jika kau berubah pikiran, aku meninggalkan kartu namaku di sini” ucapnya seraya menaruh card kecil berisi namanya dan nama sebuah perusahaan sebelum detik selanjutnya ia berjalan pergi ke arah pintu.

Darren menatap geli ke arah gadis bertubuh mungil itu. Ternyata gadis itu hanya menggertak? Bagaimana bisa ia mempunyai keberanian sebesar itu untuk menggertaknya tanpa senjata?

“Ahh ya, aku harap kau bisa meluangkan waktu melihat berita melalui telepon pintarmu itu. Kadang sebuah berita bisa merubah status kehidupan seseorang dalam hitungan jam saja lho!” nasihat Jane sebelum tubuhnya menghilang dibalik pintu. Dan saat itulah Darren mengernyitkan alisnya tak mengerti maksud ucapan Jane namun anehnya kali ini ia merasakan ada ancaman di nada santai Jane.

“Naomi coba cari informasi gadis-“

“Astaga Darren, kau harus membaca ini!” pekik Naomi tiba-tiba dengan wajah panik.

‘Orion Star media

‘Darren William Sirius atau putra dari pengusaha William Sirius sekaligus penerus Sirius Hotel’s, diduga melakukan tindakan pelecehan pada banyak wanita di antaranya dari kalangan model, berinisial N Y dan M C. Berikut video panas saat N Y dan M C yang meminta pertanggung jawaban pada Darren William Sirius.

*klik untuk melihat video

Menurut saksi terkait, masih ada beberapa wanita yang diduga merupakan korban pelecehan Darren yang masih enggan untuk melapor. Tapi saksi mengatakan akan membuka semua kasus Darren William Sirius. Jika Anda merupakan salah satu korban dan membutuhkan pertolongan, mohon untuk menghubungi kepala redaksi kami Jane Ainsley.

Read More..

Darren terdiam setelah membuka video itu. Di video itu jelas terlihat video rekaman tadi, saat Yuri dan satu wanita lain datang ke meetingnya tadi dan menamparnya di depan para relasi perusahaan dan ayahnya.

“Sialan!” umpat Darren membanting benda yang tadi menampilkan artikel yang menyinggung nama kebesarannya, dan nama sang ayah. Kini ia mengerti ancaman gadis bertubuh pendek itu. Jadi ini hadiah yang dia maksud? Licik sekali gadis itu!

Darren tak bisa berdiam diri, ia harus segera melakukan sesuatu sebelum statusnya di perusahaan terancam. Ia melirik Naomi yang tengah menggeleng-geleng dan berduka, karena baru saja salah satu benda kesayangannya dihancurkan seenaknya oleh Darren.

“Jane Ainsley, pemilik Orion Star media. Pengamat perkembangan business, life style, dan sport. Salah satu media berita yang baru saja dirilis dan ratingnya selalu berada dipuncak selama setengah tahun ini karena beritanya selalu up to date, dan terpercaya. Aku rasa kau baru saja bertemu dengan Athena, Darren.” seakan bisa membaca suasana hati dan pikiran Darren, Naomi berceloteh memberitahu biodata singkat gadis itu.

“Cari tahu semua tentang gadis pendek itu. Semuanya. Karena aku juga harus memberi hadiah padanya bukan?” berusaha meredam luapan emosi yang sudah di ubun, Darren tersenyum mengeluarkan seringai.

“Athena hum?” gumamnya dengan seringai seribu makna. Ia akan membuat Athena itu bertekuk lutut memohon ampun padanya, lihat saja.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status