Share

Chapter 163

Saat ini Fia tidur di dalam kamar adiknya, tentu saja atas keinginan sang adik. Dia tidur di samping Fiko, dengan tangan memberikan usapan lembut di kepala adiknya.

Matanya menatap ke wajah Fiko dengan raut wajah kosong, dirinya juga tak merasakan kantuk. Mungkin karena ramainya pikiran dia saat ini.

Usapan di rambut Fiko terhenti dan tangan Fia berpindah di bentuk wajah Fiko. Tanpa sadar, senyum kecil hadir di bibirnya.

‘Gue berharap lu cepet sembuh dek’ batin Fia sambil menyentuh mata Fiko pelan dan memberi sebuah usapan kecil di kelopak mata Fiko.

“Kak” panggil Fiko saat merasakan jari-jemari Fia mengelus lembut kelopak matanya.

Dia memang belum tidur sendari tadi, seperti kakaknya, dia juga banyak pikiran yang menghantui otaknya. Saking banyaknya, dia sampai bingung sendiri sedang memikirkan apa.

“Belum tidur?” tanya Fia sambil menjauhkan tangannya dari kelopak mata Fiko.

“Gak bisa tidur” ucap Fiko apa adanya.

“Apa perlu gue baca ‘in dongeng sebelum tidur?” ucap Fia dengan nada su
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status