Share

8. Murid baru (2)

Alvin yang melihat sikap aneh temennya pun merasa bingung. Karena sendari tadi dia melihat temannya melihat ke arah Fia terus-menerus.

"Lu kenapa?" tanya Alvin pada intinya.

Yuan yang mendengar pertanyaan dari temennya pun hanya bisa mengerutkan dahinnya bingung.

"Lu kenapa ngeliatin tuh cewek sampek kek gitu?" kata Alvin lagi.

"Gak" jawab Yuan dengan datar dan mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Lu suka sama cewek model kayak gitu?" tanya Alvin penuh selidik.

Yuan yang mendengar pertanyaan dari Alvin pun hanya menganggap angin lalu.

"Ck" decak kesal dari Alvin karena di abaikan oleh Yuan.

"Kalau penasaran cari tau, kalau suka pepet jangan kasih kendor" kata Alvin kepada Yuan.

Yuan yang mendengar perkataan Alvin hanya menatapnya dengan datar.

"Woy! Buruan waktu gue terlalu berharga!" kata Fia lumayan keras saat melihat kedua cowok itu asik ngombrol sendiri.

"Sabar elah" balas Alvin sambil memutar bola matanya dengan malas.

"Ayok" kata Alvin dan berjalan mengikuti langkah para gadis.

Mereka berjalan dalam diam, di setiap langkahnya di ikuti banyaknya bisik-bisik dari para siswa.

'Siapa tuh?'

'Itu anak barunya?'

'Gila ganteng banget'

'Yang di belakang wajahnya datar banget'

'Udah, liat yang cewek depan tatepannya sadis banget'

'Tuh cewek depan yang terkenal itu kan?'

'Siapa?'

'Ck, adek kelas anak akuntansi'

'Oh, yang omongannya pedes itu ya?'

'Iya yang itu'

Begitulah bisik-bisik saat mereka berjalan di koridor sekolah.

Fia yang mendengar dirinya di bicarakan yang tidak-tidak pun menatap orang tadi dengan sinis.

"Haha, santai Fi entar mereka tambah berpikir aneh-aneh" kata Disa sambil mengelus punggung Fia.

"Huh!" kesal Fia dan melanjutkan jalannya.

Beberapa menit kemudian mereka sudah sampai di depan pintu ruang guru.

"Lu berdua tunggu sini" kata Fia kepada Yara dan Disa.

"Gak ikut masuk aja Fi?" tanya Yara dengan senyum manisnya.

"Gak" jawab Fia dan masuk ke dalam di ikuti oleh Alvin dan Yuan.

"Permisi pak" kata Fia setelah mengetuk pintu.

"Kenapa?" tanya pak Ridwan sambil menatap Fia heran.

"Mereka siswa baru di kelas yang bapak bimbing" kata Fia dengan santai.

"Oh, silahkan duduk dan kamu Fia bisa pergi sekarang" ucap Ridwan sambil melambaikan tangannya pelan.

"Hm, permisi" kata Fia dan berjalan keluar dari sana dengan wajah datarnya.

Yuan melihat ke arah punggung Fia dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Duduk oy jangan liatin anak orang mulu" kata Alvin cukup keras.

Pak Ridwan yang mendengar perkataan Alvin tadi langsung menatap ke arah Yuan dengan datar.

"Duduk" kata pak Ridwan dengan datar.

Yuan dan Alvin mulai duduk dan menatap ke arah pak Ridwan dengan serius.

"Kalian tunggu di sini sebentar, nanti masuk ke kelas bersama saya" kata pak Ridwan sambil menatap berkas di atas mejanya.

"Baik" balas Alvin dengan sopan.

Di sisi lain.

Fia keluar dari ruangan pak Ridwan dengan wajah seperti biasa yaitu datar.

"Sendirian Fi?" tanya Yara sambil melihat ke belakang Fia mencari seseorang.

"Hm" balas Fia santai dan berlalu melewati mereka begitu saja.

"Fi tungguin aku" kata Disa dan berlari menyusul langkah Fia.

"Woy! Tungguin gue!" teriak Yara saat sadar dirinya di tinggal sendirian di depan ruangan pak Ridwan. Sedangkan yang ada di dalam ruangan merasa terkejut dengan suara Yara.

Yara berlari dengan kencangnya dan teman-temannya tak perduli dengan teriakan Yara tadi bahkan Disa memegang tangan Fia erat meminta perlindungan dari Fia.

"Kok lu pada ninggalin gue sendiri!" Kata Yara kesal.

"Lu lelet" kata Fia dengan santai.

"Heh! Gue gak lelet cuma sedikit lola oke" kata Yara membela diri.

"Terus" kata Fia dengan acuh.

"Dahlah capek gue" kata Yara dan melajukan jalannya dengan kesal meninggalkan mereka berdua.

Fia yang melihat tingkah Yara hanya merespon dengan malas dan Disa tersenyum lega.

Beberapa menit setelah mereka sampai di dalam kelas bel masuk berbunyi.

Tak berselang lama pak Ridwan datang bersama dua orang tadi, di belakangnya.

'Wah! Ada cogan di kelas kita'

'Jadi mereka masuk ke kelas kita?'

'Gila mimpi apa gue semalem'

Kurang lebih begitulah bisik-bisik di antara mereka.

"Selamat pagi semua!" sapa pak Ridwan cukup keras.

"Pagi pak!" balas semua murid perempuan dengan semangat.

"Hari ini kita kedatangan penghuni baru di kelas ini. Kalian perkenalkan diri" kata pak Ridwan dengan datar.

"Selamat pagi semua! Perkenalkan nama gue Alvin adiwijaya biasa di panggil alvin" kata Alvin memperkenalkan diri dan di respon dengan teriakan beberapa siswi dengan heboh. Pak Ridwan yang melihat itu hanya menatap malas ke arah Alvin.

"Yuan" kata Yuan drngan raut wajah tak berminat tapi masih di sahutin dengan teriakan yang cukup keras.

"Kalian berdua cari tempat duduk dan kita mulai pelajarannya" kata pak Ridwan dengan datar.

"Baik pak" kata Alvin dengan senyum manisnya dan berhasil membuat beberapa siswi berteriak histeris.

Sedangkan Yuan sudah berjalan menuju bangku Fia dan duduk begitu saja tanpa meminta izin. Fia yang melihat kehadiran Yuan hanya menatap datar.

Alvin yang melihat itu hanya menatap dengan kesal dan mulai berjalan mencari bangku kosong untuknya duduk.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status