Perhatian!
Cerita hanya untuk orang dewasa dan sudah menikah. Rate 21+.
Mohon bijaklah dalam memilih bacaan.
Terima kasih banyak.
***
Saat ini apa yang terjadi saat itu adalah Helwi yang bersiap-siap akan pergi ke perusahaan. Berdasarkan rencana yang ia susun, hal pertama yang harus ia lakukan adalah mendapatkan pekerjaan terlebih dahulu.
Sesaat setelah makan tadi, Helwi langsung makan agar tak bertemu dengan sepasang orang yang sangat menjijikkan. Sayang ia harus terjebak dengan orang-orang seperti itu.
Sebuah nasib yang sangat tak malang dan gila.
"Mau kemana kamu?"
Langkah Helwi jadi terhenti oleh suara seseorang. Orang yang memanggil itu adalah Geri. Ia sedang sarapan pagi.
Ada yang bertanya dimana keberadaan Jimmy?
Seorang mafia dan CEO itu punya banyak kesibukan. Jadi ia harus pandai-pandai memberi alasan yang masuk akal. Ya, itulah yang terjadi, lalu Geri pun hanya percaya.
Sangat mudah.
Plak!Sebuah tamparan pun mendarat tepat pada wajah Geri. Tentu saja, ia pantas mendapatkan itu."Apa yang kamu lakukan terhadap Helwi!?"Tuan dan nyonya Fahrezi sudah tak bisa melakukan apapun lagi. Marah dan marah, hanya itu yang terpikirkan oleh kedua orang tersebut.Geri sudah sangat keterlaluan. Gila dan akan terus begitu. Apa yang mereka lihat saat itu adalah hal yang sangat tak bisa diterima akal!"Apa yang ingin kalian katakan, terserah dengan apa yang terjadi yang jelas aku sama sekali tak peduli. Kami sudah menikah, jadi wajar melakukan hubungan seks.""Dasar anak yang tidak tahu diuntung!"Sebuah tamparan akan mendarat pada wajah Geri jika saja sang Mama tak mencegah hal tersebut terjadi. Walau apapun yang terjadi, orang tua satu itu tak ingin hal yang lebih buruk lagi terjadi dalam keluarga mereka."Geri, kamu sudah mengambil hal berharga dalam hidup Helwi. Kalau kamu berani menyakitinya, maka kami akan mencor
Perhatian!Cerita dewasa yang hanya untuk orang yang sudah menikah. Rate 21+.Mohon bijaklah dalam memilih bacaan.Terima kasih.***Helwi pun perlahan membuka mata. Cahaya lampu neon adalah hal pertama yang perempuan itu lihat. Ia pun segera bangkit saat merasa perutnya lapar. Hanya saja Helwi pun langsung meringis saat merasa rasa sakit pada bagian selangkangan."Akh."Bertepatan dengan itu juga suara pintu terbuka pun terdengar. Helwi yang merasa sakit tak terlalu peduli dengan siapa yang datang tersebut. Ia masih terlalu sakit hanya sekedar melihat dan memastikan sekalipun."Makan, biar aku yang menyuapimu."Helwi hanya bisa mengerjapkan mata lamat-lamat saat melihat Geri yang tiba-tiba berada di depannya.Selain itu, bagaimana bisa orang seperti Geri malah tiba-tiba bersikap baik padanya?Itu terlihat sangat mustahil!Pasti ada udang di balik batu. Ya, itulah yang terjadi."Apa yang kamu inginka
21+ hanya untuk orang yang sudah menikah.Warning!!!Mohon bijaklah dalam memilih bacaan. Terima kasih.***Tak lama setelah itu jari-jari nakal Geri pun langsung menurunkan celana dalam Helwi. Untuk hal yang seperti ini Geri memang sudah sangat berpengalaman.Geri dengan apa yang ia pikirkan akan terus bertindak bahkan melebihi batas. Ia suka dengan apa yang terlihat."Sial, kamu sudah basah sayang," ujar Geri yang dengan lembut mengusap bagian luar bibir vagina Helwi.Hal itu tentu saja membuat desahan perempuan tersebut keluar begitu saja. Perlakuan Geri memberikan efek gila pada tubuh Helwi!"Geri, aku tersiksa entah karena apa. Aku tidak tahu," ujar Helwi pada sela-sela desahannya.Sebuah ungkapan kepolosan."Kamu tahu, itu berarti respon tubuhmu nyata. Kamu normal, sayang.""Akh," pekik Helwi tiba-tiba saat tanpa aba-aba Geri melesakkan dua sekaligus jarinya.Vagina Helwi masih sangat sensitif