Share

27. Sebuah Keputusan

Anjas lemah dengan air mata. Tembok besar benteng hati ambruk begitu melihat kriptonite itumengalir di pipi gadis. Memakai cara itu Anis menang, membuatnya mau membantu mengedit draft. Tempat pertemuan mereka di rumah Anis, gadis itu yang menentukan sepihak.

Cahaya matahari menerpa motor Anjas yang terparkir di depan gedung apartemen. Ia duduk di motor hendak memakai helm, hingga hp bergetar membuatnya terdiam sejenak. Sebuah pesan masuk dari Vivi.

[Kak, bisa anterin enggak? Penting nih, butuh Kakak]

Ia tersenyum kecil sesaat. Anjas telah membuat janji terlebih dahulu bersama Anis. Tak mungkin dia membatalkan sepihak dan mendadak. Lagi pula Vivi bisa berangkat sendiri dengan motor sendiri, menurutnya gadis itu hanya manja. 

[Maaf enggak bisa. Minta temani Sasa atau Mimi aja.]

Setelah menyimpan hp ke saku kemeja, ia segera memakai helm, memacu motor pergi dari sana. 

Anjas melalui jalan yang sama seperti beberapa bulan yang lalu. Ja

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status