Share

29. Karma Plagiat

Senyum manis itu membuat Vivi tak bisa memberi jawab. Bukan hanya begitu menggoda dan rasa gemas ingin mencubit pipi Alvin, tapi dia tak ingin menyakiti hatinya. Lagi pula jika menerima cinta Alvin, bagaimana dengan Anjas? Andai Alvin datang lebih cepat semua pasti lebih mudah. Kenapa baru datang sekarang setelah rasa cinta lain tumbuh. 

"Gimana Vi?" tanya Alvin. "Kamu belum punya pacar, kan?"

Vivi menggeleng dengan cepat. "Belum sih, cuma--"

"Aduh, kenapa mereka bisa kemari?" 

"Mereka? Mereka siapa?"

Tiba-tiba beberapa pria berjaket kulit hitam nampak melangkah cepat di ujung jalan. Vivi menoleh ke belakang, lalu memandang Alvin. Wajah imutnya pucat pasi. Dia bangkit menggandeng gadis di sebelah untuk berdiri.

"Ayo kabur."

"Heh?" Vivi bingung, memandang mereka bergantian. "Kenapa kabur? Mereka siapa?"

"Udah, ayo kabur aja." 

Keduanya berlari menuju arah lain dari datangnya para pria aneh. Sesekal

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status