Share

Mengungkap

POV Silvi. 

"Gadis pintar, ternyata kau tau itu." Devan berdiri di depan cermin, merapikan penampilannya, menyisir rambut lalu menyemprotkan parfum ke tubuhnya, wangi maskulin menyeruak ke dalam Indera penciuman ku.

Dia duduk di samping ku melipat satu kakinya, yang ia naikan ke tempat tidur, lalu merengkuh pundak ku. Dia mengambil sejumput rambut ku, lalu ia menyelipkannya di belakang telinga.

"Tunggu aku! bidadari ku,Aku akan segera kembali, aku tak bisa jauh darimu." Devan mengecup pucuk kepala ku dengan lembut.

Aku tak mengerti apa yang ada di dalam isi otaknya, jika memang dia menyukai ku. kenapa dia tak melamar dan menikahi ku, dari pada aku terus-terusan di jadikan boneka, dan berbuat dosa yang tak henti-hentinya.

"Kamu kenapa diam saja? Kamu sekarang mandi! Nanti sarapan, Bibi akan mengantarkan makan untuk mu, kau harus makan! Dari kemaren sore perut mu belum terisi, nanti kau sakit, aku tak mau itu terjadi!" apa peduli dia, jika aku sakit

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status