Angel kini tengah berbicara dengan seseorang atau lebih tepatnya dia sedang ber teleponan dengan Evie.
"Halo, Vie."
"Lo di mana, Ngel? Gue cari di lantai 2 bar. Tapi... Lo nggak ada di sana."
"O... Ouh... Sekarang aku lagi di kamar. Aku pulang cepat karena Mama juga nyariin."
"Bullshit lo! Mama sama papa lo baru aja telepon gue dan nanya tentang lo di mana!"
Evie menggeram rendah di seberang sana saat mendengarkan kebohongan dari angel.
"What?! Dia nelpon kamu?!"
"Iya."
"Dia ambil nomor kamu dari mana?!"
Evie memutar kedua bola matanya dengan malas.
"Ck... Nggak usah basa-basi. Bilang sekarang kalau lo lagi di mana, sih?!"
"Di-"
"Udah dulu deh. Gue mau lanjut party lagi," potong Evie.
"Lo tenang aja kalau mama atau papa lo lagi nelpon sama gue. Gue bakalan bilang ka
"Eh... Lo udah datang aja," sapa Hilde sambil tersenyum lebar di saat Nick memasuki apartemennya."Baik hati kali lah, mau datang ke apartemen bawahan," ledek Hilde.Nick memutar kedua bola matanya dengan malas."Mau gue buati minum?! Atau makan?! Atau lo mau gue raciki alkohol?!" tawar Hilde atau lebih tepatnya berpura-pura menjadi pemilik apartemen yang baik.Nick langsung menatap Hilde dengan sinis.Hilde terkekeh meledek."Ah... Gue tahu. Lo mau gue buati atau racikin alkohol, kan? Win-""Gue udah bilang sama lo, Anjing! Jangan izini orang ke lantai dua! Dan lo masih izini bangsat!" tegas Nick, dia emosi dan kesal."Ah... Itu anu-""Bacot lo!" potong Nick sinis."Hyaaaa! Please Nick! Tolong jangan pecat gue. Lo jangan lupa kalau kita udah temenan dari lama! Ya kali lo mau pecat gue!" pinta Hilde sambil memasang wajah memelasnya."Seandainya Angel kemarin nggak ada di sana, lo jadi gelandangan hari ini," ucap Nick
"Aku kesel sama kamu karena terlalu berpikiran negatif sama sugar baby dan sugar daddy, apalagi daddykink!" sinisnya lagi."Gue cuma memastikan, Ngel. Gue takut kalau masa muda lo harus rusak cuma karena jadi simpanan doang kayak gitu," ucap Evie serius.Angel tiba-tiba menghentikan langkahnya dan dia langsung bergeming di tempatnya seketika saat mendengarkan penuturan dari Evie."Lo tahu, kan, kalau gue sayang banget sama lo karena cuma lo teman gue, cuma lo sahabat gue. Jangan sampai lo rusak karena Mama lo pasti nganggep gue kurang seru buat lo sampai rusak," ucap Evie sambil menatap sahabatnya itu dengan tersenyum miris, dia tidak ingin apabila persahabatannya dengan Angel harus rusak."Angel bisa jaga diri," ucap Angel ketus."Ck... Iya, yang bisa jaga diri," gumam Evie datar."Maaf udah bikin lo marah, sorry," ucap Evie yang tiba-tiba meminta maaf kepada Angel.
Sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Nick sebelumnya, bahwa dia berjanji kalau dia akan mengajak baby girl-nya itu untuk berjalan-jalan."Ck... Gue gak tahu, Ngel, sama jalan pikiran lo. Gue ada 6 mobil mewah dan lo lebih milih buat jalan!" kesal Nick, jangan lupakan ekspresi wajahnya yang begitu kesal."Kan, enak, daddy. Jangan gunai mobil," ucap Angel sambil terkekeh kecil."Ck... Gue risih, Ngel. Di sini banyak orang lihati gue," ucap Nick malas, dia mengedarkan pandangannya untuk memperhatikan seluruh pandangan mata orang yang ada di pinggir jalan itu.Banyak yang memperhatikan wajah tampan dan penuh dominasi milik Nick dengan tatapan kagum dan juga memuja. Ah... Jangan lupakan tatapan yang terlihat begitu lapar dari kedua bola mata seluruh wanita yang juga ikut berkeliaran kesana kemari.
"Ck... Barang bawaan lo, repoti," sinis Nick sambil memutar kedua bola matanya dengan malas."Hyaaaa! Apaan?! Mau tengkar daddy?!" tanya Angel ganas."Cih... Sok iya tengkar," gumam Nick, lalu kemudian mendecih sarkas.Angel yang tidak sengaja mendengarkan itu langsung menjulurkan lidahnya dengan maksud dia yang meledek Nick."Random lo," sinis Nick.Bukannya menjawab kalimat sarkas dari Nick, Angel malah langsung menghamburkan pelukannya pada tubuh sang dominan."Gue nyetir, Ngel. Bahaya.""Gak. Kamu mahir nyetir. Kamu nggak akan buat aku luka!""Having sex, mau?""Apaan?!"Angel langsung melayangkan sebuah pukulan pada lengan Nick saat mendengarkan tawaran yang diberikan oleh pria itu untuk dirinya."No having sex!" pekik Angel sambil memasang tampang kesalnya.Nick langsung terke
Angel masih setia untuk terus menyuap Nick sang daddy.Baru saja beberapa suap dan setelah itu Angel langsung melumat lembut bibir Nick.Nick tersenyum tipis karena dia sudah paham tentang apa yang akan dilakukan oleh Angel kepada dirinya."Lewat mulut lebih enak, kan, Daddy?" tanya Angel dengan nada manjanya sambil mengedipkan sebelah matanya kepada Nick.Tuk!Nick menyentil kening Angel dengan gemas sehingga membuat Angel langsung menatapnya dengan tatapan kesal."Bersihi otak lo," ucap Nick datar, sedangkan Angel hanya tertawa pelan untuk menanggapi ucapan Nick."Makan lagi... Aaaaa!" perintah Angel, lalu kembali menyuap makanan ke dalam mulut Nick.Nick membuka mulutnya untuk menerima suapan dari Angel, tetapi Angel kembali melumat bibirnya sama seperti beberapa menit yang lalu.Nick tersenyum menyeringai karena kebinalan sang s
Kini Nick sudah menyetir mobilnya menuju tempat tujuan utama mereka berdua yang tak lain adalah sekolah Angel."Pulang nanti siap-""Gue gak bisa jemput," potong Nick, dia tahu arah pembicaraan Angel."Kenapa?" tanya Angel dengan nada suaranya yang terdengar begitu sedih."Hilde nelfon gue, katanya ada urusan di bar dan harus gue yang selesaikan," jawab Nick."Ouh..." Angel menganggukkan kepalanya tanda paham, lalu kemudian mengalihkan pandangannya untuk menatap keluar jendela mobil.Dia masih merasa sedih dan juga kecewa karena Nick yang tidak dapat menjemput dirinya saat pulang sekolah nantinya.Nick melirik ke arah Angel, dia tahu kalau wanita mungil itu kesal kepada dirinya."Nanti selesai di bar, sekitar jam tiga subuh gue jumpa sama lo di apart lo," ucap Nick yang berusaha untuk mengembalikan senyuman sang sugar baby."Jangan
Kini waktu menunjukkan jam dua belas siang yang artinya proses belajar dan juga mengajar disekolah Angel dan Evie di istirahatkan selama satu jam.Kini Angel merapikan alat belajarnya, lalu memasukkannya ke dalam tas berwarna merah mudanya itu.“Ngel, cepetan urusi barang-barang sekolah lo itu. Gue udah laper banget, Ngel...” lirih Evie kepada Angel.“Aku kan tadi bilang sama kamu, kamu ke kantinnya duluan aja,” balas Angel tanpa menatap Evie karena fokus mengemasi barang-barang sekolahnya.“Ck, iya deh... gue tunggu tanpa ngomel-ngomel,” ucap Evie kesal kepada Angel.Angel yang mendengar itu hanya terkekeh pelan karena tingkah laku Evie yang sekarang.Dan kini Angel selesai mengemasi barang-barang sekolahnya.Mata Angel yang tadinya fokus untuk menatap barang-barang sekolahnya, kini beralih menatap sahabatnya itu.“Aku bingung sama kamu Vie, tingka
Kini waktu menunjukkan jam lima sore, maka dari itu, sekolah yang ditempati oleh Evie dan Angel belajar sudah menyudahi proses pembelajaran mereka hari ini.Kini Angel mengemas semua barang-barang sekolahnya dan memasukkannya ke dalam tas miliknya.Lainnya halnya dengan Evie, Evie lebih memilih untuk meletakkan kepalanya diatas buku catatan dan juga buku pelajarannya yang tersusun rapi, Angel yang melihat itu langsung mengalihkan pandangannya ke arah sahabat dan juga teman sebangkunya itu.“Kamu kenapa gak siap-siap buat pulang,Vie?” tanya Angel.“Gue gak suka dan gak mood buat pulang,” jawab Evie dengan nada lemas.“Ck, tumbenan banget kamu gak bahagia dan gak mood dengar bel pulang sekolah. Biasanya juga bar-bar, ambil tas habis itu banting pintu kelas terus lari cepat keluar sekolah,” jelas Angel sambil menatap Evie.“Itu kemarin-kemarin, Ngel, kalau sekarang mah udah beda,