Angel masih setia untuk terus menyuap Nick sang daddy.
Baru saja beberapa suap dan setelah itu Angel langsung melumat lembut bibir Nick.
Nick tersenyum tipis karena dia sudah paham tentang apa yang akan dilakukan oleh Angel kepada dirinya.
"Lewat mulut lebih enak, kan, Daddy?" tanya Angel dengan nada manjanya sambil mengedipkan sebelah matanya kepada Nick.
Tuk!
Nick menyentil kening Angel dengan gemas sehingga membuat Angel langsung menatapnya dengan tatapan kesal.
"Bersihi otak lo," ucap Nick datar, sedangkan Angel hanya tertawa pelan untuk menanggapi ucapan Nick.
"Makan lagi... Aaaaa!" perintah Angel, lalu kembali menyuap makanan ke dalam mulut Nick.
Nick membuka mulutnya untuk menerima suapan dari Angel, tetapi Angel kembali melumat bibirnya sama seperti beberapa menit yang lalu.
Nick tersenyum menyeringai karena kebinalan sang s
Kini Nick sudah menyetir mobilnya menuju tempat tujuan utama mereka berdua yang tak lain adalah sekolah Angel."Pulang nanti siap-""Gue gak bisa jemput," potong Nick, dia tahu arah pembicaraan Angel."Kenapa?" tanya Angel dengan nada suaranya yang terdengar begitu sedih."Hilde nelfon gue, katanya ada urusan di bar dan harus gue yang selesaikan," jawab Nick."Ouh..." Angel menganggukkan kepalanya tanda paham, lalu kemudian mengalihkan pandangannya untuk menatap keluar jendela mobil.Dia masih merasa sedih dan juga kecewa karena Nick yang tidak dapat menjemput dirinya saat pulang sekolah nantinya.Nick melirik ke arah Angel, dia tahu kalau wanita mungil itu kesal kepada dirinya."Nanti selesai di bar, sekitar jam tiga subuh gue jumpa sama lo di apart lo," ucap Nick yang berusaha untuk mengembalikan senyuman sang sugar baby."Jangan
Kini waktu menunjukkan jam dua belas siang yang artinya proses belajar dan juga mengajar disekolah Angel dan Evie di istirahatkan selama satu jam.Kini Angel merapikan alat belajarnya, lalu memasukkannya ke dalam tas berwarna merah mudanya itu.“Ngel, cepetan urusi barang-barang sekolah lo itu. Gue udah laper banget, Ngel...” lirih Evie kepada Angel.“Aku kan tadi bilang sama kamu, kamu ke kantinnya duluan aja,” balas Angel tanpa menatap Evie karena fokus mengemasi barang-barang sekolahnya.“Ck, iya deh... gue tunggu tanpa ngomel-ngomel,” ucap Evie kesal kepada Angel.Angel yang mendengar itu hanya terkekeh pelan karena tingkah laku Evie yang sekarang.Dan kini Angel selesai mengemasi barang-barang sekolahnya.Mata Angel yang tadinya fokus untuk menatap barang-barang sekolahnya, kini beralih menatap sahabatnya itu.“Aku bingung sama kamu Vie, tingka
Kini waktu menunjukkan jam lima sore, maka dari itu, sekolah yang ditempati oleh Evie dan Angel belajar sudah menyudahi proses pembelajaran mereka hari ini.Kini Angel mengemas semua barang-barang sekolahnya dan memasukkannya ke dalam tas miliknya.Lainnya halnya dengan Evie, Evie lebih memilih untuk meletakkan kepalanya diatas buku catatan dan juga buku pelajarannya yang tersusun rapi, Angel yang melihat itu langsung mengalihkan pandangannya ke arah sahabat dan juga teman sebangkunya itu.“Kamu kenapa gak siap-siap buat pulang,Vie?” tanya Angel.“Gue gak suka dan gak mood buat pulang,” jawab Evie dengan nada lemas.“Ck, tumbenan banget kamu gak bahagia dan gak mood dengar bel pulang sekolah. Biasanya juga bar-bar, ambil tas habis itu banting pintu kelas terus lari cepat keluar sekolah,” jelas Angel sambil menatap Evie.“Itu kemarin-kemarin, Ngel, kalau sekarang mah udah beda,
Kini Nick sudah mengantar Angel tepat di depan apartemen Angel.Nick membalikkan tubuhnya sambil menatap intens wajah baby girl-nya itu. Begitupun Agel yang juga ikut menatap wajah sugar daddy-nya itu.Tangan Nick kini bergerak untuk merengkuh wajah sang baby girl, tatapannya kepada Angel benar-benar lembut."Nanti lo tetap di apartemen lo dan jangan pernah buat keluar di apartemen lo," ucap Nick sambil menatap sorot mata Angel.Angel tersenyum lembut lalu menganggukkan kepalanya."Hum... Kalau semisalnya lo mau keluar dari area apartemen lo, lo harus beri gue kabar," ucap Nick lagi."Iya, daddy," jawab Angel lembut.Nick tersenyum lalu mengecup singkat bibir Angel dan mengacak-acak pelan rambut Angel."Ya udah... kalau gitu lo masuk kedalam sekarang," perintah Nick kepada Angel.Angel langsung membuka pintu
Beijing, 8:45 PM“Mau kemana sih, Ngel?” tanya Evie kepada Angel.“Ck, bagus kamu siap-siap cepetan Angel gak bisa nunggu lama tahu!”“Membosankan!” ucap Angel.Evie melirik kesal Angel yang sedang berbaring santai sambil memainkan ponselnya.“Bagus lo pilihin gue baju yang cocok buat tuh tempat kesukaan gue yang lo bilang,” kata Evie“Oke,” jawab Angel.Angel langsung mengobrak-abrik seisi koper Evie. Evie yang melihat itu semakin kesal kepada Angel.“Astaga Ngel, carinya ikhlasan dikit lah! Isi koper gue lo obrak abrik semua!” kata Evie dengan kesal.Angel hanya menyengir lalu kembali membongkar semua isi koper Evie dengan pelan. Evie yang melihat sahabatnya itu hanya bisa mendengkus kesal.“Baju yang sering Evie pakai ke club yang mana yah?” tanya Angel di dalam hatinya.Angel mengitari pandangan
Beijing, 9:45 PMAngel menghapus air matanya dengan kasar. Angel benar-benar terpukul dengan peristiwa yang dilihatnya hari ini. Angel memijit pelipisnya dengan keras.“Hiks...”Sekali lagi Angel terisak. Angel terus berusaha agar fikiran negatif nya pergi, tetapi fikiran negatifnya tetap keras kepala untuk tetap tinggal di kepala Angel. Ingin rasanya Angel terlihat biasa-biasa saja tetapi semuanya berat, Angel tidak pandai ber akting.“Aku harus apa...” gumam Angel dengan nada suara yang sedikit serak.Angel menangis seperti ini bukannya lebay, tetapi ini kali pertama Angel merasakan cinta.Bayangkan saja jika kamu baru saja jatuh cinta tetapi semua kenyataan memberikan fakta yang pahit. Jikalau orang yang benar-benar kamu sayangi tengah bermain api di belakang mu.“Ini kali pertama aku menangis sesakit dan sesedih ini karena cinta”“Apa ini yang dibilang rasa sakit cinta pertama?” tanya Angel kepada dirinya sendiri.“Bena
Beijing, 4:45 AMHampir satu jam lebih Angel berada di dalam kamar mandinya untuk menangis dan hampir satu jam pula Nick uring-uringan sendiri di depan kamar mandi milik Angel.“Please baby ... Tolong keluar...” pinta Nick dengan nada lembut kepada Angel yang masih berada di dalam kamar mandi.“Please get out of there my sugar baby...” lanjut Nick lagi dengan nada lembutnya.“Aduh...” keluh Nick dengan pelan di depan kamar mandi Angel sambil terus berjalan dengan mondar mandir.“Sumpah! Gue gak tahu kenapa Angel tiba-tiba aja berubah kayak gini!” gumam Nick.“Langsung minta gue buat berhenti jadiin dia sebagai sugar baby gue!” batin Nick di dalam hatinya.“Ngel... Get out baby," pinta Nick lagi.Tak ada jawaban dari Angel. Nick yang tidak digubris oleh Angel langsung merasa geram karena perlakuan Angel kepadanya.“Ngel ... Kalau lo gak mau keluar maka gue bakalan masuk paksa ke dalam kamar mandi! Gue gak peduli lo lagi mandi atau
Beijing, 7:01 AM“Maaf Vie, aku nggak bisa kesekolah sama kamu,” kata Angel sambil berusaha untuk membentuk senyuman manis dibibirnya.“Gak! Gue bakalan jagain lo karena badan lo panas banget!” ucap Evie menolak perintah Angel.Angel tersenyum pelan untuk menutupi kesedihan dan juga kekecewaannya. Tangan Angel bergerak untuk memegang kedua tangan sahabatnya itu.“Im okey Evie,“ ucap Angel meyakinkan Evie.“Tapi keadaan lo yang sekarang gak meyakinkan kalau lo sedang okey!” jawab Evie dengan nada menantang kepada Angel.Angel menarik nafasnya dengan dalam-dalam. Sorot mata Angel langsung menatap Evie dengan sendu.“Cukup kemarin-kemarin kamu sedih karena perceraian kedua orang tua kamu dan juga pas kamu putus dengan pacar kamu...” Angel menjeda ucapannya.&ldq