Share

Wanita cantik

Semuanya gelap tidak kelihatan apapun, tidak ada yang bsia dia lihat sekarang, dan setelah beberapa saat dia pun menukan cahaya dari matanya, Rain perlahan bangun, namun Rain bangun di tempat berbeda, dia mengira kalau dia sudah di surga, namn Raian salah, dia sedang berada di sebuah ruangan yang penuh dengan pencahayaan yang cukup, Rain membua mata dan merasa lengan kiri dan kanan serta seluruh badannya terasa sangat sakit sekali.

Rain terbangun dari kegelapannya, dan melihat di sekelilingnya sudah ada banyak orang serta perempuan yang memakaibaju perawat, dan yang lebih kagetnya lagi Rain melihat wanita cantik yang pada malam itu dia tolong.

Dengan sisa-sisa tenaga Rain mencoba untuk duduk sambil memegang lengannya yang masih sakit, namun tidak bisa karena sekarang kondirinya Rain sangatlah lemah dan bahkan untuk dia duduk saja dia tidak bisa.

“Saya di mana ?” Tanya Rain yang tidak tahu dia berada di mana sekarang.

“Kamu berada di rumah saya” jawab Wanita cantik itu

“Maaf Bu, sebaiknya jangan terlalu banyak orang, karena dia butuh istirahat yang sangat cukup untuk memulihkan semuanya” Ucap Perawat itu

“Kalian semua keluar dari sini sekarang” Ucap satu perempuan yang masih sangat muda dan dia terlihat sangat cantik dan bisa di bilang dia mirip sekali dengan wanita yang di tolong Rain pada malam itu, dan mungkin bisa di bilang kalau umur perempuan itu se umuran dengan Rain.

Rain pun semkin bingung dengan semua ini,dan kepalanya semakin sakit, dia memegang kepalanya sambil meringis kesakitan, dan dokter pun bilang kalau Rain untuk saat ini tidak boleh berpikir apapun, dia harus istirahat dengan total.

“Baik Dok” Ucap Wanita cantik itu yang sampai sekarang Rain belum mengetahui siapa nama Wanita dan perempuan cantik itu

Dan setelah itu Dokter dan perawat pun keluar dan tiba-tiba saja ruangan besar itu menjadi ruangan sepi dan hanya Rain dan Wanita serta perempuan cantik itu.

“Hai, masih ingat aku ?” Tanya Wanita itu pada Rain

“Bunda, kan dokter bilang kalau orang ini tidak boleh terlalu banyak berpikir, itu akan berpengaruh dengan kondisinya” Ucap Perempuan itu

Perempuan itu menyebutnya Bunda, berarti mereka anak dan Ibu, tapi yang Rain bingung dia ada di mana sekarang.

“Ibu kan yang waktu malam itu kan” Jawab Rain

“Iya betul, itu saya, saya ingin berterima kasih sama kamu, karena kamu sudah menolong saya dari orang-orang itu, kamu hebat dan bahkan kamu mengorbankan nyawa kamu untuk saya” Ucap Wanita cantik itu

“Aku melihat orang-orang itu melecehkan Ibu, baru saya datang membantu sebisa saya, eh sekarang malah saya nyusahin Ibu” Ucap Rain yang tidak menyangka bukannya membantu malah dia membuat susah wanita cantik itu sampai di panggilkan dokter segala

“Tidak, kamu memang benar menolong saya, saya ingin berterima kasih sama kamu” Ucap Wanita cantik itu dan lanjut bilang

“Oh iya, siapa nama kamu ?” Tanya Wanita cantik itu dan Rain pun memberitahu nama dirinya

“Saya Rain Aksara” Jawab Rain

“Nama yang sangat bagus” Ucap Wanita cantik itu

“Kalau wanita canti yang ada di depan kamu ini adalah Laura Indah Abigail” Ucap Wanita cantik itu dan tidak hanya orangnya namanya pun juga sangat cantik dan indah

Lalu Wanita yang di sampingnya pun memperkenalkan dirinya “Kalau aku Tania Indah Abigail, dan wanita yang berada di depan kamu adalah Bunda aku” Ucap Tania dengan senyum

Pada saat Laura ingin di rampok oleh penjahat, ada Rain yang melewati jalan itu, Laura penasaran kenapa Rain bisa melewati jalan itu dan pada saat malam itu Laura melihat kalau Rain sedang berada dalam masalah yang tidak bisa dia hindari.

“Rain, saya ingin tanya, kenapa kamu bisa melwati jalan itu pada malam itu dan sebenarnya kamu ingin ke mana dan di mana rumah kamu ?” Begitu banya pertanyaan yang di tanyakan oleh Laura dan itu membuat Rain bingung untuk menjawabnya.

“Bunda, Bunda terlalu banya pertanyaan untuknya, hingga membuat Rain bingung seperti itu, Bunda harus bertanya satu persatu Bunda” Ucap Tania memberi tahu Bundanya kalau Laura harus bertanya satu persatu agar tidak membuat Rain bingung

“Maaf sayang, habisnya Bunda penasaran” Ucap Bundanya dengan senyum salah

“Ya udah, kalau begitu saya ingin tanya, kenapa kamu bisa meewati jalan itu pada malam hari, dan mau ke mana kamu malam-malam seperti itu ?” Tanya Laura dengan penasaran

“Saya sendiri juga bingung kenapa saya bisa melewati jalan itu, dan juga saya tidak punya tujuan, saya hanya berjalan ke mana kaki saya melangkah dan membawa saya pergi” Ucap Rain sambil memikirkan keluarganya

“Loh memang keluarga kamu di mana ?” Tanya Laura yang semakin penasaran dengan latar belakang Rain yang sudah menolongnya dari para perampok malam itu

“Keluarga aku ada, namun aku keluar dari rumah” Ucap Rain dengan mata yang berkaca-kaca ketika dia mengingat kejadian itu di mana Kak Ara dan Mira menangis

“Kenapa kamu keluar dari rumah ?” Tanya Laura yang semakin tertarik dengan kehidupan seorang Rain Aksara

“Saya tinggal di rumah Nenek Juli, Saya tinggal bersama Kak Ara dan Mira adik saya, sedangkan Ayah dan Mamah saya pisah dan sekarang mereka tidak tahu berada di mana, Ayah menikah lagi, sedangkan Saya di rumah Nenek tidak hanya tinggal Saya dan Kak Ara dan Mira saja, melainkan di sana ada anak dari Nenek juli, dia tidak suka dengn Saya, dia pengangguran seperti saya, namun dia selalu menganggap saya sebagai beban keluarga itu dan beban buat Kak Ara yang bekerja” Cerita Rain dengan pelan-pelan dengan mata yang berkaca-kaca karena ingat Kak Ara dan Mira

“Setelah itu saya memutuskan untuk keluar dari rumah itu meninggalkan Kak Ara dan Mira untuk mencari kerja dan akan kembali jika saya sudah sukses nanti, untuk menunjukkan pada Anaknya Nenek juli sekaligus Om saya kalau saya bukan beban bagi keluarga dan juga Kak Ara” Ucap Rain sambil menitikkan air mata

Laura dan Tania yang mendengar cerita itu pun sampai mengeluaran air matanya, bahan merea saja hanya mendengar cerita Rain mereke mangeluarkan air mata dari pelupuk matanya.

Rain yang melihat pun meminta maaf “Bu, dan Mba, maaf yah, saya jadi curhat” Ucap Rain sambil tersenyum mengelap air matanya

“Tidak apa-apa, bahkan kami aja yang mendengarnya terasa sangat sedih, bagaimana dengan Kakak dan adik kamu” Ucap Laura sambil mengelap air matanya

“Panggil aku Tania karena aku masih berumur dua puluh satu tahun” Protes Tania karena dia di panggil Mba oleh Rain

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status