Share

RADANIA
RADANIA
Author: Sintapspt_

1

Dania Vloreta Aurelia, gadis cantik dengan rambut terurai yang sedikit bergelombang, bibir tipis berwarna pink pucat, kulit putih bersih, serta mata hazelnya. Kini gadis itu tengah berjalan santai menyusuri koridor sekolah seorang diri menuju ruang kelasnya XI-Mipa 2, Dania begitu santai berjalan menyusuri koridor sekolah sambil sesekali tersenyum ramah pada siswa-siswa yang menyapanya.


Ditengah perjalanan terdengar suara serak tajam milik seorang pria yang berjalan menghampirinya.



"Dania." ujarnya dingin lalu berjalan mendekat kearah Dania, lalu mencekal kuat

Pergelangan tangan Dania membuat gadis itu sedikit meringis kesakitan

"S-sakit Ga." serunya seraya mencoba melepaskan cekalan Raga, ya dia adalah Raga Arsen Vallario,laki-laki badboy sangat tampan dengan mata tajam bak elang, hidung mancung dan bibir yang sedikit tebal warna merah alami,laki-laki yang sudah setahun ini menjadi kekasihnya, orang kedua yang membuat hidupnya hancur setelah orang tuanya. Raga yang kasar dan pemarah serta orang tuanya yang acuh tak peduli tentangnya dan tentang hidupnya, karena yang mereka pikirkan hanyalah bisnis dan uang.

"Lo tau gue paling gak suka cewe pembangkang!" tegasnya menatap tajam mata hazel milik Dania

"Gue gak ngebangkang lo Raga!" bentaknya

"Jangan pernah bentak gue Dania Vloreta Aurelia!" tegasnya dengan rahangnya yang

Mengeras dan tatapan yang teramat tajam seraya semakin mengeratkan cekalannya di pergelangan tangan Dania.

"Ra-Raga sakit." lirihnya

Dengan nafas gusarnya ia langsung melepaskan cekalannya lalu beralih menatap gadis didepannya seraya menempelkan kedua telapak tangannya pada kedua pipi Dania dan berusaha mengontrol emosinya agar tidak semakin lepas pada gadisnya ini.

"Semalem lo kemana?" tanyanya sedikit lembut.

"Gue cuma keluar sebentar nyari makan Ga."

"Lo bisa minta anter gue."

"Gue udah coba nelpon Lo kalo Lo lupa dan apa? Lo malah riject telpon gue, Lo mau gue mati karena kelaparan? Lo tau kan dirumah gue sendiri ART juga lagi gak ada." jelasnya lirih

Raga pun hanya diam tidak membalas perkataan sang kekasih

"Lo yang kemana semalem Ga?"

"Kenapa diem?"

"..."

"Gabisa jawab kan? Gue tau semalem lo diclub Ga."

"Jangan tanya gue tau dari mana, gue liat sendiri pake mata kepala gue lo ke club sama cewe."

"Sakit Ga, mau sampe kapan kita ngejalanin hubungan toxic ini? Lo tenang gue menderita Ga."

"Semua perlakuan lo sama gue itu buat hidup gue semakin menderita."

"Lo adalah satu-satunya manusia di dunia ini yang gue harepin bisa bahagiain gue Ga, tapi apa?"

"Gue capek Ga,"

"Gue gak tau sampe kapan gue bisa bertahan sama lo dan hubungan ini." Lirihnya tak terasa setetes air mata jatuh tanpa aba-aba, sungguh Dania tidak bisa menahan air matanya itu.

Lalu Raga pun hanya diam membisu mencerna baik-baik perkataan gadisnya benar, dialah yang salah, dia telah banyak menyakiti gadisnya.

Sedetik kemudian Dania pun beranjak pergi meninggalkan Raga yang tengah mematung di tempatnya.

Baru beberapa langkah Dania beranjak meninggalkan Raga, dengan langkah cepat pemuda itu langsung memeluk tubuh Dania dari belakang.

"Maaf," ucapnya tulus

Dania yang sangat kagetpun hanya diam, menerimanya.

Lo itu sulit gue tebak Ga,  perasaan lo sikap lo. Batinnya

"Ga, udah. gue mau kekelas." ucapnya lalu melepaskan tangan Raga yang melingkar di pinggangnya

"Gue anterin." ucapnya lembut.

Dania pun hanya mengangguk nurut.

Kini Raga dan Dania tengah sampai di depan kelas  Dania XI-Mipa2 , sedangkan Raga adalah anak kelas XII-Ips1.

"Istirahat gue jemput." ujarnya seraya mengacak-ngacak puncak kepala Dania lalu pergi meninggalkannya.

Dania pun hanya tersenyum menatap kepergian sang kekasih lalu berjalan masuk ke dalam kelasnya.

"Hai Dan," sapa Febby sahabat sekaligus teman sebangku Dania.

"Hai Feb," jawabnya ramah

"Dan lo gak diapa-apain kan sama Raga?"

"Nggak ko Feb,"

"Kenapa Feb?"

Sedangkan yang ditanya hanyalah celingukan bingung

"Em Dan, itu."

"Bilang aja kenapa Feb?" tanyanya lembut

"Tadi pagi gue liat Raga berangkat bareng kakak kelas Dan, cewe." ucapnya tak enak hati



Dania pun hanya tersenyum kecut mendengar kelakuan kekasihnya itu, ya Raga memang sering bermain wanita dibelakang bahkan pernah terang-terangan di hadapannya tapi tak Dania hiraukan memang sudah biasa seperti itu bahkan bukan hanya bermain wanita Raga juga kerap mengasarinya.

Dania sungguh muak dengan hubungan toxic yang sudah hampir setahun ini ia jalani, sungguh ia sangat ingin bebas dan terlepas dari semua kekangannya Raga tapi sungguh tak bisa, karena Raga selalu mengancamnya dengan mengambil hal yang paling berharga dalam hidupnya, kehormatannya. Karena Raga adalah orang yang tak pernah main-main atas ucapannya.

"Dan, lo gapapa?"

"Gapapa kok Feb."

"Yang sabar ya Dan, gue sebagai sahabat lo benar-benar muak sama kelakuan pacar lo dia udah kelewatan Dania, dan kenapa lo masih bertahan? Harusnya dari dulu lo udah lepasin dan tinggalin dia."

"Gue cinta sama Raga Feb, gue percaya suatu saat nanti Raga pasti bakal berubah."

"Lo mau nunggu Raga berubah sampe kapan Dan? Dan lo yakin dia bakal berubah?"

"Entahlah gue juga gak tau,"

"Kalo ada apa-apa pokonya lo harus cerita sama gue oke?"

"Siap, makasih ya lo emang sahabat gue yang paling pengertian, sini peluk."

***




🔔🔔🔔🔔

"Dania kantin yuk?" ajak Febby

"Lo duluan aja Feb, gue mau nungguin Raga."

"Yaudah gue temenin ya? Sampe Raga dateng"

"Gak usah Feb, lo duluan aja."

"Beneran? Yaudah gue duluan ya Dania."

"Iya Feb."

"Raga mana sih, ko belum jemput juga." gerutunya

"Duh, mana kebelet lagi."

"Ah persetan dengan Raga yang bakalan marah, gue gak kuat banget kebelet." ujarnya lalu berjalan menuju toilet

Setelah selesai dari toilet Dania pun berjalan menyusuri koridor sekolahnya tiba di pertengahan jalan tepatnya di dekat gudang sekolah Dania mendengar samar-samar suara seseorang yang berada di gudang, dengan rasa penasaran Dania pun melangkah menghampiri asal suara, dengan langkah demi langkah kini ia tengah berada tepat didepan gudang tersebut dan ia melihat ke arah jendelanya Dan..

Partnya segini dulu ya? Penasaran gak sih? Nggak ya? Hhe Bantu supportnya dong supaya Aku Semangat up nya^^

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status