"Dan, terus gimana?"
"Lo tenang aja Feb, gue udah nyusun rencana ko." Dania tersenyum smirk, Febby hanya mengangguk mengiyakan.
Tak lama Dania beranjak membuat semua pasang mata memandangnya.
"Mau kemana?" tanya Raga.
"Em, ini Ga gue sama Febby mau keluar sebentar nyari makan, boleh kan?" ujar Dania berusaha yakin.
"Berdua aja?" Raga memastikan.
"Iya,"
"Kenapa gak delivery aja?"
"Em, itu- sekalian mau jalan-jalan aja sih."
"Gue anterin?"
"Enggak, udah gue sama Febby aja ya?" kata Dania berusaha meyakinkan Raga.
Raga nampak berfikir sejenak, lalu mengangguk mengiyakan.
"Yess!" pekik Dania senang.
"Yaudah yuk Feb!" ajaknya pada Febby, Febby pun beranjak mengikuti langkah Dania, sebelum iti dia melirik ke arah Bima untuk meminta izin, Bima pun hanya tersenyum
Cahaya matahari sudah masuk ke dalam celah jendela kamar seorang gadis yang masih terlelap dalam tidurnya, gadis itu belum juga bangun, padahal jam sudah menunjukkan pukul 09.00.Tak lama dia mulai terganggu oleh cahaya matahari itu lalu mulai mengerjap-erjapkan matanya, dia mencoba bangun dari tidurnya dan beralih menjadi duduk, mengocek matanya sebentar setelah itu baru bisa melihat dengan jelas.Dania beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi untuk mencuci mukanya.Setelah sampai di kamar mandi, dia berdiri di depan wastafel dan cermin besar, Dania mengikat dahulu rambutnya yang terurai, setelah itu mengambil sikat dan pasta gigi.Setelah selesai, Dania mengambil sabun cuci mukanya dan dan mengoleskannya ke wajahnya lalu di basuh.Setelah di rasa sudah selesai Dania pun mengeringkannya menggunakan handuk kecil, lalu beranjak dari kamar mandi menuju lantai bawah.Dan
Hari sudah semakin sore namun kedua gadis itu masih berada dicafe sejak tadi, Febby terlihat sangat santai sambil sesekali tertawa bersama Dania, Dania yang enggan pulang ke rumah Raga pun berniat untuk menginap dirumah Febby, toh besok lusa orang tuanya akan pulang, jadi dia tidak perlu menginap dirumah Raga lagi."Dan, balik yuk udah sore." ajak Febby yang disetujui oleh Dania."Yuk deh, BT juga gue lama-lama di sini, btw gue nginep dirumah lo gapapa kan?""Yaelah, santai aja kali lo kaya sama siapa aja?""Gue kabarin Raga dulu bentar."Raga A.V🦁Online||Gue nginep dirumah Febby, gak usah nelpon apalagi nyamperin ke rumah Febby.||(read)Saat Dania hendak meletakkan ponsel ke dalam tas, tiba-tiba dering telponnya berbunyi.Raga A.V🦁 iss calling ....Baru saja Dania bilang jangan menelpon, malah nelpon.Dengan kesal Dania mengagkat panggilan suara dari Raga."Pulang gak Dan?" terdengar suara memerintah disebrang sana. Sepertinya Raga marah lantaran Dania tidak pulang kerumahnya."
"Dan, balik aja yuk!"Kini Dania dan Febby sudah sampai di depan markas Altar, Dania dan Febby bersembunyi di balik pohon besar di samping markas Altar itu. Menunggu Raga dkk datang."Dania gue takut ih!""Duh Feb, Lo diem dong jangan berisik, ntar kita ketauan."Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 19.00, dan Raga dkk masih belum sampai juga, setelah mencari tau kini Dania sudah mengetahui rencana yang sebenarnya.Tak lama suara deru motor terdengar keras di depan markas Altar, itu dia Raga kekasihnya, dan anggota inti Cyclops."Dan, mereka udah Dateng tuh.""Iya Feb, gue liat elah.""Yaudah yu pulang ah, ngeri tau.""Kita belum ngapa-ngapain Feb, Lo lupa sama rencana kita?""Lupa gue Dan, yu udah ah pulang ajaaa.""Berisik Feb, diem ih yang ada nanti kita malah ketauan.""Iya, iya ih."Sedangkan Raga dkk, sudah siap menyerang Altar."Ga, langsung serang aja ayo deh, udah getel nih tangan gue!" Kata Onil sangat bersemangat."Iya Ga, sama gue juga udah gedek banget Ama tuh bocah sem
Dania Vloreta Aurelia, gadis cantik dengan rambut terurai yang sedikit bergelombang, bibir tipis berwarna pink pucat, kulit putih bersih, serta mata hazelnya. Kini gadis itu tengah berjalan santai menyusuri koridor sekolah seorang diri menuju ruang kelasnya XI-Mipa 2, Dania begitu santai berjalan menyusuri koridor sekolah sambil sesekali tersenyum ramah pada siswa-siswa yang menyapanya.Ditengah perjalanan terdengar suara serak tajam milik seorang pria yang berjalan menghampirinya."Dania." ujarnya dingin lalu berjalan mendekat kearah Dania, lalu mencekal kuatPergelangan tangan Dania membuat gadis itu sedikit meringis kesakitan"S-sakit Ga." serunya seraya mencoba melepaskan cekalan Raga, ya dia adalah Raga Arsen Vallario,laki-laki badboy sangat tampan dengan mata tajam bak elang, hidung mancung dan bibi
"Ragaah lo nakal banget sih.""Gue gak nakal Sayang, bibir lo yang nakal godain gue."Deg!Pemandangan yang sungguh menyayat hatinya Dania, melihat sang kekasih sedang bercinta dengan wanita lain.Sakit, sudah dipastikan hatinya teramat sakit sampai kapan ia harus berada Dalam lingkaran setan. Raga keterlaluan ya, sungguh Raga keterlaluan. Dania cape batinnya sudah Mati rasa begitupun dengan mentalnya.Dengan perasaan yang sudah tidak dapat diartikan lagi, Dania memutar badannya hendak meninggalkan tempat itu, Tapi tanpa sengaja ia menyenggol sebuah vas bunga.Brak"Siapa tu?" tanya Raga dari Dalam gudangMerasa tidak ada sahutan lantas Raga pun beranjak keluar menghampiri sumber suara."Ganggu aja!" ketus sang wanita.Dengan cepat Dania pun berlari meninggalkan tempat itu tapi Raga sudah
Cahaya matahari diiringi hembusan angin pagi kini tengah masuk kedalam celah jendela Apartement Raga, pemuda itu mengerjap-ngerjapkan matanya seraya mengumpulkan kesadarannya lalu melihat sekilas ke arah sampingnya yang di mana tidak ada gadisnya, lalu dengan cepat dia bangkit dari tempat tidurnya mencari sang kekasih."DANIA!" Teriaknya seraya berjalan kesemua ruangan yang ada di Apartementnya."Dania!""Dania, dimana lo?!""APASIH GA, GUE DI DAPUR!" Teriak Dania dan Raga pun langsung menghampirinya, Dan benar gadisnya sedang berada di dapur, kini gadis itu tengah memasak.Perlahan Raga pun menghampiri Dania dan memeluk tubuh gadis itu dari belakang dan bersembunyi di samping celuruk lehernya Dania sambil sesekali menciumnya."Ga, geli haha.." ucapnya seraya mencoba menghindar dari serangannya Raga."Gue kira lo kabur." Ucapnya lembut"Maunya sih
Dania yang terbangun dari tidurnya kemudian mengerjap-ngerjapkan matanya melirik jam dinding yang menunjukan pukul 10 malam, yang artinya sudah sangat lama ia tertidur lalu Dania beranjak dari tempat tidurnya."Gila gue tidur lama banget," gumamnya lalu berjalan menuju dapur Dan membuka kulkas lalu mengambil sebotol minuman Dan meneguknya."Raga belum pulang kali yah?" Tanyanya pada diri Sendiri"Kemana sih, bikin khawatir aja." tukasnya lalu merogoh ponselnyaRaganas😉Ga dimana?Ragaaa lo dimana woey?Ga jangan bikin gue khawatir dongGagagagga dimana?
Ceklek"Ra - Raga?"Dengan cepat Raga pun menarik pergelangan tangan Dania dan membawanya"Ikut gue." titahnya dingin seraya menarik pergelangan tangan Dania"Nggak, lepasin gue. Gue gak mau ikut sama lo brengsek!" tegasnyaPlakDengan kesal pun akhirnya Raga menampar pipinya Dania,Dania yang kaget pun hanya bisa menatap Raga sendu sambil memegang pipinya yang baru saja di tampar oleh kekasihnya sendiri."Lo bilang apa?!""Brengsek!" jawabnya tegasLalu Raga pun semakin mengeratkan pegangannya pada pergelangan tangan Dania, yang membuat gadis itu sedikit meringis kesakitan"Ga, sakit." lirihnya"Ikut gue!" titahnya"Gak mau Raga, gue gak mau!" teriaknyaFeby yang mendengar suara teriakan itupun langsung berjalan keluar m