Share

Bab 173

“Kenapa kau terobsesi sekali sama aku?”

“Aku tergila-gila padamu. Aku … tak bisa hidup tanpamu.”

“Kau baik-baik saja selama empat tahun,” ujar Qeiza. “Kau pasti juga akan hidup dengan baik untuk selanjutnya.”

“Qei, please … beri aku kesempatan!”

“Aku tak bisa.”

“Kenapa? Apa kau benar-benar sangat membenciku?”

“Aku telah melarung pecahan hatiku di lautan air mata,” kata Qeiza. “Sia-sia bila kau bersikeras ingin menyatukannya lagi.”

Ansel merasa hatinya seakan baru saja dikoyak oleh taring-taring tajam hewan buas. Sangat sakit dan perih.

Langit mendadak mendung. Cuaca di musim gugur memang tak menentu. Hujan bisa turun kapan saja. Sama seperti hati Ansel yang juga tersaput awan kelabu kesedihan.

“Maaf, Ansel!” ujar Qeiza. “Mulai sekarang, berhentilah mengejarku!”

“Tapi … aku benar-benar tertarik padamu, Qei,” sahut Ansel. Masih berjuang meyakinkan Qeiza akan kesungguhan perasaannya terhadap wanita itu.

“Terima kasih. Aku merasa tersanjung.”

“Jadi, apa kau mau mempertimbangka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status