Share

Bab 14 || Pertikaian

Mengapa orang-orang rela mengutuk dirinya sendiri diatas kesempurnaan yang telah diberikan?

Udara kali ini cukup terasa menyejukkan. Si jingga yang sudah melukis indah di langit membuat panorama mata semakin ingin merasakan candunya. Begitulah nuansa ria sore hari di rumah Xavier.

Sudah cukup lama Adellia mengalirkan air matanya untuk menangis, deru nafasnya sedari tadi masih tersengal-sengal. Melihatnya seperti ini Xavier seperti sedang tertusuk ribuan pisan di hatinya, begitu menyakitkan.

 Karena sudah tidak tahan Xavier menghampiri ayahya tanpa sepengetahuan Adellia.

“Mau kemana, sayang?” tanya Adellia melihat Xavier sedang membuka pintu.

“Ambilin mamah minum bentar,” ujar Xavier berbohong.

Tak ingin menaruh curiga Adellia memalingkan pandangannya ke langit-langit kamar. Xavier pun melenggang meningalkanya.

Brak!!

Xavier membanting  pintu kamar Daniel, dia tersentak kaget.

&l

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status