Share

Hilang sudah

Tok.. Tok... Tok...  

Suara ketukan pintu namun tak di bukakan.

Akhirnya letta mengambil kunci cadangan dan membuka pintu

"tumben jam segini mas rey belum pulang" gumam letta sendirian

Letta menaruh tas dan duduk di sofa sambil mengelus perutnya sambil tersenyum manis

Karena merasa haus letta pergi ke dapur mencari minum, belum sempat ia sampai ke dapur terdengar suara yang tak asing dari lantai dua.

"kok ada suara perempuan" gumam letta sambil menuju perlahan ke lantai atas

Matanya terbelalak kala melihat sepatu dan baju khas perempuan berserakan di depan kamarnya,  jantungnya berdegup kencang namun masih berusaha untuk berpikir positif.  Dibukanya pintu secara perlahan, letta hanya terdiam terpaku tanpa kata,  letta seperti tak percaya dengan yg disaksikan di depannya.  Rey sedang bermesraan dengan wanita lain di kamar mereka. 

Rey yang melihat letta berusaha meraih tangan letta.

"aku bisa jelasin" 

"dah cukup ya" ucap letta tenang sambil menahan tangis

"aku bisa jelasin, dengerin dulu..."

"gini ya mas,  apapun yang kamu lakukan Aku masih bisa maafkan tapi tidak dengan selingkuh" ucap letta tenang mencoba menahan tangis

Letta melepas genggaman rey dan berlalu meninggalkan sepasang pezina itu. 

Letta berjalan tanpa arah, tangisnya pecah tak terbendung lagi sampai tidak sadar bahwa malam semakin larut. 

Ia duduk di sebuah kursi taman seorang diri,  letta tak tahu harus bagaimama saat ini. jika ia pulang takut ibunya akan sedih namun jika kembali lagi ke rumah rey hatinya sudah terlanjur hancur dan tak sanggup lagi.

....

Rizwan yang baru pulang dari lembur kerja tak sengaja melihat wanita yang tengah duduk sendiri di taman,  di perhatikan lebih teliti lagi ternyata itu letta.  Bahkan bajunya saja masih belum ganti dari pagi tadi. 

Cepat-cepat ia memarkirkan motor dan menghampiri letta. 

"alleta?  Kamu alleta kan?  Ngapain disini sendiri"

Letta yang melihat kehadiran rizwan cepat-cepat ia hapus air matanya

"rizwan kok kamu bisa disini? "jawa. Letta dengan sedikit gugup

"iya kan pagi tadi aku gk kerja makanyaa aku lembur malam, kamu sendiri ngapain  disini sendiri? "tanya rizwan

"ehh.. Aku lagi nyari angin" jawab letta seenaknya

"nyari angin sendirian jam segini" tegas ridwan

Letta hanya tersenyum dan tertunduk..

"yaudah kamu ikut aku dulu, jangan disini sendirian bahaya" ajak rizwan yang seolah sudah paham bahwa letta sedang tidak baik-baik saja. 

Mereka pun menaiki motor menuju apartemen rizwan,  sesampainya rizwan menyediakan makanan untul letta

"nah dimakan biar sehat, ibu hamil kan butuh asupan nutrisi yang banyak" ucap rizwan berusaha mencairkan suasana

"aku jadi gak enak dah ngrepotin kek gini"

"lah siapa yang direpotin coba, gak ada yang merasa kerepotan ibu letta" canda rizwan  "kamu Kenapa?kalo gak. Mau crita ya gak papa, cuma jangan menyiksa diri sendiri.  Ingat sekarang ni kamu lagi hamil kalo kamu sedih ntar jagoannya juga ikut sedih" tambahnya mencoba menyemangati 

Letta yang mendengar perkataan rizwan merasa ada benarnya juga,  kasian janin yang di kandung hanya karena kecerobohan ibunya sampai ikut merasakan pedib. 

"aku gak papa wan,  cuma ya gitu tadi sehabis pulang, aku liat kejadian yang memuakkan.makanya jadi kek gini"

"kejadian apa? Sini crita jangan di simpen sendiri"

Letta mulai bercerita tentang apa yang di alaminya, ntah mengapa dia merasa bahwa rizwan adalah pendengar yang baik dan dapat di percaya. 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status