Share

Bab 26_ Klakson di Tengah Malam

Smith berada di bangku belakang bersama Hendry. Ia mengusap dahi sang ayah yang berada dalam pangkuannya dengan tangan bergetar. Darah dari pelipis Hendry yang bocor menempel pada pakaian Smith.

Sementara itu, Pak Jono menyetir mobil dengan perasaan was-was. Bibi Ipah yang juga duduk di bangku depan, berulangkali menoleh ke belakang melihat keadaan sang majikan yang masih pingsan. Dalam batinnya Bi Ipah tidak berhenti berdoa untuk keselamatan Hendry.

Ring... Ring....

Ponsel berdering. Smith sedikit terjingkat karena kaget. Ponsel di kantong celananya bergetar dan berbunyi karena ada panggilan masuk.

Tapi Smith tidak menjawab. Ia bahkan tidak mengeluarkan ponsel itu dan berlagak seolah tidak mendengar apa-apa.

"Non, ada telepon," kata Bibi Ipah mengingatkan.

"O, iya. Biarlah Bi. Aku tidak ingin menerima telepon dari siapapun."

"Mengapa, Non? Coba Non angkat saja, bar

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status