Share

PART 8 - HASRAT SEMATA ?

ALEX ANDREW POV

Wajahku tertekuk tak beraturan seperti kertas yang sudah kusut. Sialnya aku, yang gagal menjadi pahlawan kepagian untuk menolong Mika.

Noah Dylan! Sejak kapan ia peduli dengan wanita?! Bukankah kepeduliannya tak lain dan tak bukan adalah tubuh telanjang para kaum hawa.

Kutenggak beberapa gelas minuman beraroma kuat yang membuat kepalaku semakin sakit dihantam pikiran liar tentang Wanda dan pria sialan itu.

Tak cukup ia merebut wanita jalang itu kemudian gadis yang aku, maksutku sahabatku.

Mentang-mentang berkantong tebal dan berwajah ganteng juga minim akhlak. Dia tak punya hak untuk menyentuh tubuh Mika yang meggunakan baju sialan itu. Seharusnya tadi aku menyebutnya jelek supaya ia berganti pakaian.

Seharusnya tadi aku tidak terpesona dengan pemandangan dadanya yang membuat pikiranku ngalor-ngidul

Aku merasa bingung karena tidak bisa mengendalikan pandanganku ke arah Mika yang sedang digendong oleh pria itu.

Untuk apa aku marah?

Batinku menghardik pikiranku berkali-kali. Berdentang-dentang menyulitkan diriku untuk menjangkau kesadaran yang semakin tertelan seiring kutenggak air dari beberapa sloki itu.

Bruk!

***

“Bangun woi, Lex c’mon babe. Aku ga kuat bawa badanmu yang segede ini” suara itu timbul dan tenggelam di pikiranku yang masih setengah mabuk.

Suara lain yang bisa kucerna adalah deru mobil yang membawaku pergi dari klub sialan itu!

Jari-jari lentik yang dicat warna biru mengkilap menggenggam tanganku di atas dadanya.

Aroma tak asing, Marissa.

Bunyi pintu mobil menutup sedikit membangunkan diriku. Tapi mataku terasa berat untuk dibuka.

“Sialan lu manusia alien. Buset berat kali badan kau!”

Beberapa kali kudengar Marissa mengeluarkan logat Bataknya memakiku karena bangor.

Aku tidak sepenuhnya ingat, selain tubuh mungilnya yang menyeretku ke apartemen yang sudah ku tinggali selama satu tahun ini.

Kami berdua jatuh ke atas kasur milikku.

Aku meliuk, menarik pinggang ramping Marissa mendekat dan menghilangkan jarak antara kami

Tanganku ligat meremas dada Marissa.

Astaga, dia adalah ciptaan Tuhan paling menggairahkan

Tak perlu dalam keadaan sadar untuk memahami keindahan tubuhnya

Suara desahannya membuat otakku makin buas

menghujani tubuh semampainya dengan ribuan ciuman

Desahannya makin keras ketika benda  milikku yang keras dan menegang masuk ke lubang nafsunya

Lidahnya menjilati telingaku, tak lupa gigitan kecil menjadi tambahan kenikmatan.

Buah dadanya memutar dan bergoyang ketika bendaku keluar masuk ke tubuhnya

Semakin cepat , semakin keras erangannya.

Sampai kami merasakan orgasme yang menyembul sampai ke ujung kepala.

***

“Lu, suka sama Mika ya lex?” ujar Marissa sembari mengenakan kembali bra-nya

“Eh-eh kagak lah” Balasku skeptis

“Oh come on, gue udah lama kenal lo. Gue juga tahu semalem lu mau nolongin wanda tapi malah ada pak steve”

“Oh itu Noah Dylan, CEO baru di perusahaan kita”  balasku pura-pura tidak mengenal Noah Dylan.

"Ngomongin Pak Dylan bikin gue nafsu lagi, sialan" Marissa tergelak.

"Mau lo embat juga tuh orang?"

"Lo bisa suka sama Mika, masak gue kagak?"

"Kan gue sama lo, ga percaya sama cinta-cintaan tai kucing itu" 

Marissa tersenyum kecut mendengar kejujuranku.

Sama halnya dengan cara pandang Marissa mengenai cinta. Cinta tak lebih dari senyawa yang memicu sekaligus mempermainkan delusi manusia.

Aku merasa bahwa jatuh cinta hanyalah omong kosong. Apa gunanya mencintai satu orang kemudian kita akan mengalami masa transisi, fase konflik, fase kebosanan dan kemudian terhempas pada perseturuan yang akhirnya membuahkan perpisahan.

Bagiku cinta adalah tentang pemenuhan nafsu. Hasrat yang bisa dilepaskan kapanpun dan dengan siapapun tanpa sebuah ikatan, tanpa harus mewajibkan diri untuk bilang “aku mencintaimu” tanpa harus dipaksa oleh keadaan untuk berlutut di hadapan orang dengan menggunakan bunga, coklat atau boneka beruang yang hampir sebesar denga ukuran beruang asli. Kemudian berteriak dan meminta seseorang untuk menikah denganmu!

Untuk apa membuang-buang waktu hanya untuk menyakiti satu sama lain. Teori ini bukanlah teori tak beralasan. Beberapa tahun silam, perkelahian dua manusia yang rasa cintanya sudah kadaluwarsa menjadi pemandangan sehari-hariku. Kepahitan yang dialami oleh sang istri, Alice Andrew yang dikurung dalam jeratan istana megahnya serta citra palsunya bahwa ia akan selalu menerima dan mencintai istrinya hingga akhir hayat. 

Orang orang memanggilnya Si Tampan berdarah dingin, alias Flyn Andrew, alias Ayahku. Bukan hanya itu, semua manusia yang tergila-gila dan kagum akan kesuksesannya mengenalnya sebagai Calon Suami Idaman. Bagaimana tidak, di depan kamera ia berlagak manis denga Bunda ku. 

Ayahku adalah seorang berotak jenius yang telah memimpin perusahaan keluarga Andrew, dan menyandang julukan sebagai salah satu THE WORLD'S REAL-TIME BILLIONARES pada masanya. 

Selain kedua julukan itu, Flyn Andrew adalah seorang maniak seks, alkoholik juga seorang yang kerap menyakiti istrinya. Tapi hal itu tidak pernah tertulis dalam media berita manapun. Entahlah yang pasti mengapa aib tersebut tidak dapat muncul ke permukaan karena ayahku menyuap makhluk penggila uang atau mungkin mengancam akan membunuh siapapun yang berani.

Nyatanya semua itu hanyalah bualan yang diciptakan oleh Si Tua Bangka itu. 

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Esmi Yati
Waduh si Alex yang biasanya becanda bisa ngambek juga ya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status