Keesokan harinya seperti biasa Chrissy terlambat untuk kesekian kalinya. Dia pun langsung menusuk daun kering dengan sapu lidi. Hukuman aneh ini terlahir dari Bapak Saipul Jamil yang super duper ngeselin, dengan tinggi badan yang hanya 165 sentimeter itu dan bermimpi menjadi pelatih basket. Jujur saja Chrissy terkadang ingin melempar guru itu ke planet mars agar tidak kembali, dan membuat impiannya yang memiliki tubuh tinggi semampai seperti tiang bendera.
Merasa lelah Chrissy pun duduk dibawah pohon sambil mengusap dahinya. Dia pun menatap banyak laki-laki yang dihukum termasuk Nevan. Murid baru itu terlambat untuk pertama kalinya, tapi bagi Chrissy ini sudah gambaran terbiasa dari seorang Nevan.
Dia jadi ingat saat pertama kalinya mereka terlambat dan dihukum untuk berjemur, dan juga mengangkat satu kaki ditambah juga untuk menjewer telinganya. Ada gunanya juga dia kemarin mempelajari sejarah. Tidak untuk dilupakan, tapi cukup dikenang dan dibuat pelajaran jika hidup tidak tentang masa lalu, tapi masa depan juga yang harus diukur.
Chrissy pun mengernyitkan keningnya saat sebotol minum mengarah ke arahnya. Dia pun mendongak menatap siapa yang membawakan air minumnya. Dan ternyata Nevan, tidak diterima juga mubazir banget minumnya. Chrissy juga tidak munafik jika dia juga haus. Dan akhirnya Chrissy pun menerima air minum itu tanpa mengucapkan terima kasih pada Nevan.
“Gue masih pengen bahas hubungan kita dua tahun yang lalu.”
Chrissy menghentikan acara minumnya dan langsung menatap Nevan datar. “Apa sih yang pengen lo bahas? Bukannya sudah jelas kalau lo milih perempuan lain dibanding gue?” Chrissy menghentikan ucapannya saat merasa dadanya kembali sesak seperti dua tahun yang lalu. “Gue udah berusaha mati-matian buat lupain ini semua. Dan lo datang untuk ngingetin kisah kita dulu? Van gue mohon sama lo, jangan bahas apapun tentang kita. Karena gue udah anggap semuanya baik-baik saja tanpa atau ada lo.” jelasnya.
Nevan kembali diam dan menatap Chrissy yang meninggalkan dirinya di bawah pohon. Hubungan ini belum berakhir setelah kejadian itu. Chrissy yang langsung pergi meninggalkan Nevan. Dan Nevan yang pergi juga meninggalkan Chrissy. Dia memang bodoh sudah menyia-nyiakan hal itu, membuang perempuan setegar dan sebaik Chrissy demi perempuan yang tidak jelas di hidup Nevan dulu. Andai waktu bisa diputar Nevan ingin dimana satu hari bersama dengan Chrissy dan melakukan hal yang pernah mereka lakukan.
Karena hukumannya sudah selesai, Nevan pun juga pergi ke kelasnya dan mulai mengikuti pelajaran. Dia pun menatap Chrissy yang duduk diam di mejanya dengan tatapan kosong. Nevan tahu perempuan itu tidak ada niat untuk masuk ke kelas. Kata Bobby, Chrissy suka sekali bolos sekolah atau mungkin bolos kelas saat moodnya hancur. Dan sekarang Nevan tahu betul karena ulahnya, mood Chrissy memburuk.
Pelajaran pun dimulai nyatanya tak ada satu pelajaran pun yang bisa mampir di otak Nevan. Nyatanya pikirannya hanya tertuju pada Chrissy yang hanya diam saja tanpa mengatakan apapun. Nevan bangkit dari duduknya dan menghampiri Chrissy. Lebih tepatnya menyeret Chrissy untuk mengikutinya sampai di rooftop. Tidak peduli guru itu memanggil nama Nevan dan juga Chrissy secara bergantian.
Sesampainya di rooftop Nevan langsung memeluk Chrissy dengan begitu erat. Seakan tiada hari esok untuk bertemu dan saling berpelukan. Padahal disini Nevan tahu jika Chrissy tidak membalas pelukannya sama sekali.
“Gue minta maaf…” ucap Nevan lirih dan masih sambil memeluk Chrissy.
Tidak ada jawaban sama sekali, kecuali tarikan dari arah belakang dan membuat pelukan itu lepas. Bahkan sangking kuatnya tarikannya membuat Nevan terjungkal ke belakang.
“Sembarangan banget lo meluk pacar orang.” ucap Edgar dingin dan menatap Nevan tidak suka.
“Asal lo tau dia juga pacar gue. Kita belum putus saat jauh.” jawab Nevan lantang.
Edgar tersenyum sambil menatap Nevan dengan gelengan kepala. “Jadi elo mantannya? Gue ingetin ya Chrissy itu pacar gue, lo nggak ada hak buat peluk dia atau nyentuh dia. Lagian hubungan lo udah berakhir dua tahun yang lalu. Dan sekarang lo bilang pacar Chrissy? Tolonglah kerjasamanya, kalau belum bisa move on lo bisa ngomong, gue cariin perempuan lain buat lo. Asal jangan pacar gue.”
Setelah mengucap hal itu Edgar langsung menarik Chrissy untuk pergi dari rooftop. Mengantar perempuan itu kembali ke kelasnya dan meminta Auristella dan juga Belinda untuk menjaganya.
“Jangan sampai dia deketin Chrissy. Kalau ada apa-apa lo berdua buruan telpon gue.”
Auristella yang paham pun hanya mengangguk tanpa mau menjawab ucapan Edgar. Dia tahu jika laki-laki itu tengah marah, dari sorot matanya saja sangat terlihat sangat jelas jika dia tengah marah.
“Sebenarnya ada apa sih. Itu Edgar kenapa marah banget sama lo.” ucapan Belinda membuat Chrissy menoleh. “Lo lagi nggak berantem sama dia kan?”
Chrissy menggeleng dia tidak bertengkar dengan Edgar, tapi tadi Edgar hampir saja berkelahi dengan Nevan. Untung saja Edgar langsung mengajak Chrissy pergi. Tapi kalau saja Nevan nekat dan memukul Edgar, sudah dipastikan berita mereka berkelahi karena Chrissy pun akan heboh dan viral seperti sebelumnya.
“Gue tau lo nggak tahan kan. Lo juga masih nyimpen rasa buat Nevan. Gue tau Chriss, tapi tolong lo jangan bego dia udah nyakitin lo!!” seru Auristella kesal.
Dan lagi Chrissy hanya diam saja tanpa mau menjawab sepatah katapun. Dia cukup muak dengan dirinya dan juga hidupnya. Tapi Chrissy juga tidak bisa berbohong jika rasa itu sedikit masih ada untuk Nevan. Apalagi tiba-tiba saja dia datang dan mengacaukan semuanya.
“Siapa juga yang suka. Lo kalau ngomong di filter dulu dong.” sarkas Chrissy.
“Sorot mata lo nggak bisa bohong. Sekarang lo bilang ke gue apa yang sebenarnya terjadi. Jangan lo pendam sendiri, yang nggak mungkin menyelesaikan masalah.”
“Cerewet lo. Gue mau tidur.”
Chrissy menelusupkan wajahnya ke tekukan lengannya. menutup kepalanya dengan tudung hoodie nya dan mulai tidur. Sedangkan Auristella dan juga Belinda hanya mampu menggelengkan kepalanya. Pasalnya Chrissy ini suka sekali memendam perasaannya dibanding harus berbagi dengan teman atau keluarganya. Kecuali perasaan bahagia, Chrissy pasti akan berbagi cerita dengan temannya. Sedangkan rasa gelisah, sedih dan apapun itu Chrissy tidak akan bicara dan berharap jika dia bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Atau waktu yang akan membuat semuanya berakhir.
“Bentar lagi masuk Chriss jangan tidur.” ucap Belinda.
Chrissy tidak menjawab, dia pun memilih tidur dengan tenang. Masa bodo jika ada guru atau siapapun yang datang. Lagian selama dia sekolah di sekolah ini, tidak ada satu guru pun yang berani dengan Chrissy. Walaupun Chrissy sering sekali membuat kesalahan, nyatanya semua orang hanya memberi hukuman agar Chrissy jera. Tapi bukannya jera Chrissy malah semakin menggila.
Sampai akhirnya Nevan pun masuk ke dalam kelas dan menatap Chrissy yang menunduk. Dia pun menatap perempuan itu yang tidak ada minat sama sekali untuk mendongak dan menatap Nevan.
Mungkin saat ini Nevan akan mengalah, laki-laki tadi dia bilang, jika dia pacarnya kan? Tapi kenapa Nevan tidak percaya sama sekali.
Nevan ingin menghampirinya tapi tangannya ditahan oleh Bobby dengan gelengan kepala.
"Ada hal yang harus lo ketahuan Van, dan itu nggak cuma Chrissy doang. Lo harus tau apa yang udah buat dia berubah." Ucap Bobby dan membuat Nevan bingung.
-To Be Continued-
“Sekarang lo jelasin apa maksud ucapan lo?”Nevan terus memaksa Bobby untuk bicara. Tapi sayangnya Bobby memilih diam tanpa mau mengucapkan sepatah katapun. Matanya juga terus menatap Chrissy yang tampak diam saja bersama dengan temannya.Perempuan itu tadi menundukkan kepalanya, lebih tepatnya menyembunyikan wajahnya di lekukan lengannya, Sampai akhirnya dia mengangkat kepalanya untuk menoleh ke arah belakang. Lebih tepatnya untuk menatap Nevan yang sejak tadi memperhatikannya.“Bob lo jangan bikin gue penasaran ya. Buruan ngomong, apa yang lo tahu semua tentang Chrissy selama gue pergi.”Lagi, Bobby hanya menatap Nevan datar. Dia pun menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. “Banyak yang berubah dari diri Chrissy setelah lo pergi. Apalagi saat tau lo selingkuh sama Lolita.”“Jelasin Bob.”Bobby mengangguk dia pun langsung menceritakan apa yang selama ini terjadi pada Ch
Duduk termenung dan memikirkan ucapan Nevan, itu adalah kegiatan Chrissy sejak satu jam yang lalu. Dia itu bisa berpikir dua kali tidak sih, dan dengan gampangnya dia meminta Chrissy kembali padanya? Apa dia lupa dengan apa yang dia lakukan pada Chrissy?"Harusnya dia nggak ada disini. Kenapa juga dia harus kembali." Gunanya ChrissySetelah bertemu dengan Nevan, Chrissy memang memilih pergi. Dia tidak kembali ke kafetaria atau mungkin ke kelas. Chrissy lebih memilih pulang daripada harus seharian bertemu dengan Nevan.Melihat sebuah mobil masuk ke halaman rumah, Chrissy pun memilih turun dari kamarnya. Kedua orang tuanya baru saja pulang dari luar kota. Maklum saja kedua orang tua Chrissy terlalu gila dengan pekerjaan. Sehingga lupa jika memiliki anak yang butuh kasih sayang mereka."Mom, Dad, Chrissy mau bilang sesuatu." Ucap Chrissy saat melihat kedua orang tuanya masuk ke rumah, dan duduk di rua
"Gila apa, ya nggak mungkin lah gue balikan sama dia." Chrissy menatap Clara tajam, bisa-bisanya perempuan itu mengira jika Chrissy akan kembali pada Nevan. Walaupun dalam hati dia masih menginginkan laki-laki itu.Banyak kenangan yang mereka lalui bersama. Sampai akhirnya Chrissy memilih pergi dari hidup Nevan. Kalau dihitung memanglah benar, Chrissy yang pergi bukan Nevan. Dan bodohnya Chrissy dia tidak mengakhiri hubungan mereka lebih dulu. Jadi intinya mereka itu masih dalam status pacaran tapi salah satu diantara mereka menganggap jika semua ini telah berakhir.Dulu, Chrissy masih berharap jika Nevan akan kembali dan meminta Chrissy untuk kembali. Dan Nevan memilih meninggalkan Lotita dan kembali pada Chrissy. Tapi yang ada Chrissy malah menelan pil pahit, jika Nevan lebih memilih perempuan lain dibanding Chrissy.“Pokoknya jangan mau kembali sama dia, aku nggak suka Nona Chrissy. Aku nggak mau Non Chrissy nangis la
Mau sampai kapan Nevan akan terus seperti ini? dia bahkan tidak bisa mendekati Chrissy lagi seperti dulu. Kalau diingat perjalanan cinta mereka tidak begitu berat. Nevan yang suka dan langsung mendekati Chrissy, dan ternyata perempuan itu memiliki rasa yang sama. Dan akhirnya mereka berdua pun sepakat merubah hubungan mereka menjadi sepasang kekasih.Awalnya tidak ada orang ketiga saat itu. sebelum Nevan pindah sekolah dan menjalin hubungan dengan Lolita. Waktu itu Lolita juga tahu kalau Nevan sudah memiliki kekasih, tapi yang namanya rasa tidak bisa ditutupi dan akhirnya mereka pun menjalin hubungan di belakang Chrissy.“Nevan kamu lagi ada masalah? Kok cemberut gitu?” tanya kakek dan duduk di samping Nevan.Laki-laki itu hanya menggeleng sebagai jawaban, tapi sorot matanya tidak bisa berbohong jika cucunya ini sedang memikirkan sesuatu.“Masih nggak mau ngaku eh. Padahal kakek kenal betul siapa kamu.”
Satu jam sudah Chrissy terus saja menatap bunga daisy dan juga coklat pemberian Nevan. Perempuan itu juga sengaja mengintip Nevan dari jendela kamarnya, yang ternyata laki-laki itu masih ada di depan rumahnya. Chrissy juga tahu jika sejak tadi laki-laki itu menatap kamarnya, yang masih menyala lampunya. Dengan terpaksa Chrissy pun mematikan lampu kamarnya dan menyalakan sebatang rokok. Dia berharap dengan hembusan asap rokok yang dia hisap dan mainkan, mampu membuat beban hidupnya sedikit terangkat.Tapi sayangnya walaupun dia habis satu kotak rokok pun, tak ada satu beban pikiran yang terangkat dari dirinya. Yang ada Chrissy malah semakin pusing dan yakin jika hidupnya akan semakin rumit. Perempuan itu kembali membuka gorden kamarnya dan ternyata Nevan masih berada di depan kamarnya. Laki-laki itu tidak ingin pergi dari depan rumahnya, padahal cuaca semakin dingin jika malam hari, dan ini pun juga hampir tengah malam.Tidak mau membuang waktu
Hal pertama yang dilakukan Nevan adalah berdiam diri melihat Chrissy yang dengah dihukum oleh Pak Roy. Perempuan itu kembali terlambat untuk kesekian kalinya, dan bahkan Nevan bisa prediksi kalau perempuan itu tidak memiliki rasa lelah sama sekali dalam hidupnya.Hidup terus berjalan, dan membuat perempuan itu berdiri dengan satu kaki, tanpa genggaman tangan ataupun sandaran.Semalam pertanyaan Chrissy memang membuat Nevan membisu. Dia juga tidak tahu harus menjawab apa, dan dia juga tidak tahu kenapa dia kembali kecuali permintaan Kakeknya. Tidak mungkin Nevan memberitahu hal penting dalam hidupnya. Walaupun Nevan bersyukur karena kakeknya dia bisa bertemu dengan Chrissy. Dan memanfaatkan keadaan ini untuk meminta maaf pada wanita itu, dan membuatnya mengerti jika selama ini Nevan juga tidak bisa hidup tenang tanpa Chrissy.Saat Nevan ingin mendekatinya, disaat itulah Chrissy malah menghampiri Edgar yang berdiri t
Berapa lama lagi Chrissy harus berdiam diri di rooftop. Setelah insiden ciuman tadi Chrissy dan Nevan menjadi patung, mereka memilih diam dan hanya ada helaan nafas yang keluar dari bibir mereka berdua.Chrissy masih memikirkan ucapan Nevan yang beberapa menit lalu. Ucapan yang entah kenapa membuat Chrissy berpikir dua kali. Mana mungkin Chrissy kembali seperti dulu lagi, tidak!! Dia tidak ingin kembali seperti dulu, dimana rasa sakit hatinya dan juga hidupnya tidak akan ada ujungnya.Perempuan itu mendongak menatap Nevan yang berdiri dari duduknya. Laki-laki itu mengacak rambutnya dan dengan lancang mengecup keningnya."Gue yakin lo bisa." Ucap Nevan dan pergi.Apanya yang bisa? Bahkan membayangkan saja Chrissy tidak mau. Melihat Nevan telah pergi dari rooftop, Chrissy kembali menghela nafasnya kasar. Dia pun mengusap jasa bibir dan juga keningnya, disana ada bekas ciuman atau bahkan kecupan
Nevan merubah duduknya yang dari awal duduk di depan Chrissy memilih duduk di samping perempuan itu. Matanya terus menatap Chrissy yang tampak diam dan acuh padanya. Padahal kali ini Nevan ingin meminta Chrissy untuk kembali kepadanya.“Lo mau ngomong apa sih? Gue mau pulang soalnya.” ucap Chrissy ketus.Nevan tersenyum sambil mengacak rambut Chrissy. Tentu saja hal itu langsung ditepis oleh Chrissy. Karena sejak mereka putus, Chrissy paling tidak suka di usap kepala kecuali Edgar. “Apaan sih lo, lancang banget!!”“Galak banget sih Issy, awas jatuh cinta lo.” goda Nevan sambil tertawa kecil.“Amit-amit gue jatuh cinta sama lo. Ogah, kayak nggak ada laki-laki lain aja selain lo.”Dengan dramanya Nevan memegang dada kirinya, seakan dia itu tengah sakit hati dengan ucapan Chrissy. “Dada gue sakit pas lo bilang gitu. Kayak habis di gores dengan belati.” ucapnya mendramatisir.