Share

Rasaku Menjadi Dilema

Dengan kaki yang mulai gemetar. Aku memberanikan diri berdiri. Menahannya agar langkahku tidak goyah. Meski mataku mulai berembun, ku coba menahannya agar tidak sedikitpun lolos melewati pipiku. 

Sejenak kutengadahkan wajahku. Lalu, dengan napas yang mulai sesak aku melangkah sembari menyeret koper milikku. Meninggalkan suamiku yang masih terlihat sibuk dengan benda pipih berbentuk persegi di depannya. 

"Besok akan ada tamu di rumah kita," ujar Pak Teguh menghentikan langkahku. 

Seketika aku menghentikan langkah. Entah kenapa ada nyeri di dadaku. 

"Ya Pak," balasku singkat. 

Aku memilih menghindar. Lagi pula

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status