Share

Berendam Air Hangat Bersama

        Keen dan Shassy pun masuk ke dalam ruangan tersebut. Wanita yang tadi duduk berbincang dengan Raka pun segera berdiri dan menyambut Shassy dan Keen.

"Selamat datang ke tempatku," ujar wanita tersebut.

Wanita itu pun segera menuju ke arah Shassy, ia pun segera menjabat tangan Shassy dan memeluknya, seakan mereka sudah akrab sebelumnya.

'Apa maksud wanita ini? Atau aku yang terlalu banyak berfikir?' batin Shassy yang merasa aneh dengan sikap wanita tersebut.

"Sayang, kenalkan, ini Liora. Dia adalah saudara jauh dari mamaku," ujar Raka.

"Oh, kenalkan aku Shassy," ujar Shassy sambil tersenyum ramah ke arah Liora.

"Iya, aku sudah mendengar banyak sekali cerita tentang kamu dari Raka," ujar Liora sambil menyenggol bahu Raka dengan menggunakan bahunya sendiri.

'Mereka terlihat akrab, dan mereka saudara jauh. Sepertinya aku saja yang terlalu banyak berfikir,' batin Shassy.

"Ah, jangan dengarkan Mas Raka, dia itu suka melebih-lebihkan," ujar Shassy sambil tersenyum hangat.

"Tapi sepertinya, aku pernah melihat kamu … di mana ya?" ujar Liora seperti sedang menebak-nebak, "Ah iya, apa kamu hadir di acaranya Dira kemarin malam?"

Shassy pun tersenyum canggung. "Iya, benar aku di sana."

"Oh, pantas saja … ternyata aku tidak salah." ujar Liora yang kemudian melirik ke arah Keen.

Keen yang menyadari lirikan tersebut, langsung menatap Liora dengan tajam.

"Halo Pak Keen, lama tidak bertemu ya …." sapa Liora sambil mengulurkan tangan untuk berjabat tangan.

"Ya," sahut Keen dengan dingin, tanpa menanggapi uluran tangan dari Liora.

Liora pun segera menurunkan tangannya dengan wajah kecewa.

'Mereka sepertinya saling mengenal, tapi kenapa Pak Keen dingin sekali,'  batin Shassy.

"Ah, Liora … tempat ini bagus sekali," ujar Shassy sambil menatap bunga anggrek yang ada di dekatnya.

"Ah, iya. Kami juga sedang mengusahakan agar bunga sakura bisa tumbuh di sini," sahut Liora.

"Wah, pasti menakjubkan jika benar-benar bisa melihat sakura di sini." ujar Shassy sambil tersenyum manis pada Liora.

"Ah iya, kamu mengingatkanku pada sesuatu." ujar Liora, yang kemudian berjalan ke arah sebuah rak kaca yang ada di tempat itu.

Liora pun segera memberikan 2 buah handuk dengan ukuran berbeda pada Shassy dan Keen.

"Apa ini?" tanya Shassy.

"Apa Raka tidak memberitahumu?" tanya Liora.  

Shassy menatap Raka. "Memberitahu apa?"

Liora pun menepuk pelan wajahnya. "Raka …." ujar Liora sambil menatap ke arah Raka.

Raka pun hanya tersenyum dan menahan tawa, saat kedua wanita tersebut menatap dirinya.

"Baiklah … baiklah," ujar Liora, menatap Shassy kembali, "Aku ingin mengajak semuanya berendam di kolam air hangat."

"Kolam air hangat?" ujar Shassy.

"Iya, sudah-sudah … mari kita ganti pakaian," ucap Liora sambil menarik  Shassy masuk ke ruang ganti.

"Ayo kita berganti juga," ujar Raka sambil menepuk pundak Keen.

Raka dan Keen pun segera masuk ke dalam ruang ganti.

**

                Setelah mereka selesai membersihkan tubuh, mereka pun masuk ke dalam sebuah ruang yang cukup luas dan syarat bernuansa jepang.

Raka dan Keen pun segera masuk ke dalam ruangan tersebut.

"Ka, apa maksud kamu melakukan semua ini?" tanya Keen yang mulai curiga,  karena tempat tersebut terlihat sangat sepi, tidak seperti ruangan lainnya.

"Sudahlah, sesekali tolonglah sepupu ini," ujar Raka.

"Apa maksud kamu?" tanya Keen kembali.

"Jangan banyak bicara, nikmati saja. Lagi pula bukankah Liora itu cantik? Dia sudah mendekatimu selama 1 tahun, apa kamu tidak ingin memberinya kesempatan?"

Keen pun menggeleng-gelengkan kepalanya berkali-kali sambil menghela nafas berat.

"Sudahlah, masuk saja, jangan banyak berfikir," ujar Raka yang sudah lebih dulu masuk ke dalam kolam tersebut dengan handuk yang melilit di pinggangnya memperlihatkan otot-otot perut yang menggoda.

Wajah dengan tulang pipi tinggi,  mata yang sipit, kulit putih, dengan bibir yang terlihat merona itu memang sangat menggoda. Raka memang pernah menjadi model dalam beberapa acara fashion, bahkan banyak yang salah mengira kalau dia itu adalah salah satu personel dari Idol K-pop.

"Hah, terserah kamu Ka …." ujar Keen yang mulai melangkah masuk ke dalam kolam.

Tapi, tiba-tiba pintu ruangan itu pun terbuka …

"Hei Ka, pacarmu sulit sekali di ajak masuk." ujar Liora sambil menggandeng Shassy masuk ke dalam ruangan tersebut.

Liora pun terdiam saat melihat Keen, yang sedang menatap ke arah dirinya dan Shassy.

'Ah, dia benar-benar menggoda,' batin Liora sambil menelan salivanya, saat melihat otot-otot di perut Keen.

Dengan kulit putih besih, tulang rahang yang tegas, mata yang tajam bak elang dan juga jambang yang rapi, membuat Keen terlihat sangat maskulin dan sangat menggoda di mata wanita. Tubuhnya memang menjadi dambaan para wanita, seakan memanggil setiap wanita yang melihatnya, untuk berlari ke dalam pelukannya.

Bahkan saat ini, Keen benar-benar membuat Liora lupa diri dan bengong menatapnya.

Keen pun meneruskan langkahnya, dan masuk ke dalam kolam renang tanpa memperdulikan Liora yang sedang menatapnya.

"Li, Li," panggil Shassy, menyadarkan Liora.

"Ah, maaf." ujar Liora.

"Aku kembali saja," ujar Shassy.

"Tidak bisa, kamu harus ikut," ujar Liora yang segera menggandeng Shassy masuk ke dalam kolam tersebut.

"Gimana Li, calon istriku?" goda Raka.

Shassy pun membulatkan matanya menatap Raka. "Mas."

"Ah, aku benar-benar iri pada Shassy, bagaimana punyanya bisa 2 kali lebih besar dari punyaku ya… Haisss," kelakar Liora.

Wajah Shassy pun bersemu saat mendengar pujian Liora.

"Ah, aku juga iri pada kamu Li …  tubuh kamu juga sangat bagus," ujar Shassy yang balas memuji.

"Ah, pacar kamu kalau sedang malu memang sangat imut Ka. Sudah, aku merestui kalian, jangan sampai kamu melepaskan dia," ujar Liora, "Aku jamin kamu bakal puas, kalau bisa menikah dengan Shassy," imbuh Liora.

Wajah Shassy pun semakin memerah mendengar ucapan-ucapan Liora.

"Sudah, kamu jangan terus menggoda istriku," ujar Raka sambil menarik tangan Shassy, membuat Shassy jatuh ke dalam pelukannya.

"Mas, kamu nakal ya," ucap Shassy sambil mencubit pinggang Raka.

"Eh, kamu berani cubit ya? Jangan sampai aku membalas loh," goda Raka.

Raka pun dengan cepat mencubit hidung mungil Shassy. "Dasar hidung minimalis."

"Ih, mas Raka …." 

Mereka pun bercanda tawa di dalam ruangan tersebut.

**

Di sisi lain,

         Keen sedang  memejamkan matanya, mencoba menenangkan pikirannya yang  serasa ingin meledak saat mendengar canda tawa antara Raka dan Shassy.

"Ehm, Pak Keen," panggil Liora.

"Kenapa? Sahut Keen, dingin.

"Mereka sangat serasi ya?" ujar Liora mencoba mencari topik pembicaraan.

Keen pun langsung membuka matanya, dan menatap Liora tajam.

"Kamu diam saja, dan menjauh dariku." sergah Keen.

Liora pun terkejut dengan tanggapan Keen tersebut, nyalinya menciut saat tatapan mematikan Keen menerpa dirinya. 

'Ah, kenapa? Apa aku mengatakan hal yang salah?' batin Liora.

Lalu ...

"Coba aku lihat," ujar Raka dengan nada agak tinggi, sambil menggenggam erat pundak Shassy.

"Sudah aku bilang ini tidak sengaja terkena ujung meja," ujar Shassy.

"Kenapa Ka?" tanya Liora yang segera mendekat ke arah Raka dan Shassy.

"Ini, pundak Shassy ...."

"Ah, aku pikir itu bekas gigitan kamu." ujar Liora.

"Bukan, ini tuh bekas terantuk meja," ujar Shassy yang terlihat berusaha berbohong sebaik mungkin.

"Iya deh Ka, mungkin itu benar-benar bekas terantuk meja. Mana mungkin Shassy berbohong," ujar Liora meyakinkan Raka.

"Baiklah, aku percaya. Maafkan aku ya Shass," ujar Raka yang segera memeluk Shassy.

"Baiklah, tapi lain kali kamu harus percaya padaku," ujar Shassy.

"Iya." sahut Raka.

Shassy pun memeluk Raka sambil melirik ke arah Keen yang saat ini terlihat tersenyum ke arah Shassy.

'Keen tersenyum, jangan-jangan dia ... ah, tidak mungkin, kalau pak Keen segila itu'  batin Shassy membantah pikiran-pikiran aneh tentang Keen yang terlintas di pikirannya.

"Ya sudah, aku pergi ke luar dulu ya," ujar Shassy yang segera melepas pelukan Raka.

"Kemana?" tanya Raka.

"Ah, itu ... sudah jangan banyak tanya Mas." 

"Iya deh, iya."

               Shassy pun meninggalkan ruangan tersebut sambil menggunakan handuk kering. Lalu saat ia melewati sebuah ruangan tiba-tiba ...

BRAKKK! Ada seorang wanita yang tersungkur di hadapannya,

"Nona, tolong aku," ucap salah seorang karyawan di osen tersebut

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status