Share

Pemilik Takhta Yang Sah

“Genggaman pada pedangmu lemah, Azyea! Perkuat!”

Gadis yang diingatkan segera mempererat pegangan pedangnya.

“Lihat gerakan-gerakan lawan!”

Azyea mengikuti instruksi sang kakak, “Awas kepalamu, Sharoon!”

Sharoon mengelak kemudian melompat keluar dari arena latihan, menyarungkan pedang lalu menggantungnya di punggung. Pemuda tampan dengan garis wajah tegas itu mengusap rambut gondrongnya yang sedikit berantakan.

“Ilmu pedangmu meningkat pesat, Zye,” pujinya tulus.

Gadis berambut panjang diikat satu itu tersenyum, menggantung pedangnya di punggung lalu menghampiri sang kakak.

“Itu juga berkat bantuanmu.”

“Tanpa usaha, bantuanku tak berarti apa-apa.”

“Satu lagi ilmu yang kupelajari darimu, Sharoon.”

“Apa itu?”

“Kerendahan hati. Kau tak pernah sombong meski ilmu pedangmu begitu hebat.”

Pemuda berjubah merah itu tersenyum mendengar pujian sang adik, “Kita tak boleh sombong, suka tak suka masih ada yang lebih hebat la

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status