Akhirnya mereka pun makan bersama-sama satu keluarga dan mereka pun selalu saja berbahagia karena semua ketika berpindah merasakan hal kesenangan tersendiri di tempat yang baru.
"Ayah sebelum kita makan aku mau mengucapkan terima kasih banyak ya buat Ayah yang mau berkorban banyak untuk aku dan juga Lina," ujar Luna kepada Ayah Rian dengan memandang wajah Ayahnya itu.
Luna tiba-tiba meneteskan air mata.
"Lah kok kamu menangis seperti itu sih? ada apa sih nak, kamu jangan seperti itulah nanti kalau kamu seperti itu mau buat Ayah menjadi bingung dan juga menjadi sedih," ucap Ayah Rian kepada Luna yang sedang meneteskan air mata di hadapannya.
"Ayah aku tidak perduli apa yang dikatakan orang tentang keluarga kita tapi aku merasa keluarga kita itu adalah keluarga yang harmonis yang selalu saja utuh dan selalu saja mendapatkan kebahagiaan," ucap Luna kepada Ayahnya itu.
Dia merasa dirinya sangat bersalah telah banyak menuntut kepada Ayahnya.
Ternyata apa yang dikatakan dan dilakukan oleh Ayahnya itu adalah demi kebahagiaan anak dan juga istrinya.
"Sudahlah kamu jangan berbicara seperti itu, Ayah ini juga manusia biasa kamu tidak perlu memuji Ayah seperti itu, semua ini Ayah lakukan ini buat kalian semua tidak ada yang untuk
membahagiakan diri sendiri! semua Ayah lakukan untuk anak-anak Ayah dan juga istri Ayah," ujar Ayah Rian dengan lembut kepada anak gadisnya itu."Maafin Luna Ayah, kalau Luna belum bisa menjadi yang terbaik buat Ayah dan Bunda," ucap Luna kepada Ayahnya itu.
"Sudah lah kok malah jadi haru begini sih, nanti kita tidak jadi makan loh kalau mau bahas itu terus," ucap Bunda Merlin kepada Luna.
"Maafin Luna ya Bunda kalau Luna selalu saja membuat Bunda marah ataupun Bunda sedih," ucap Luna kepada Bunda Merlin.
"Ah sudah tidak usah bilang seperti itu tugas Bunda itu mendidik kamu sampai kamu menjadi orang yang berbakti kepada orang tua dan juga selalu bahagia," ujar Bunda Merlin.
Luna pun tersenyum mendengarkan perkataan Bunda Merlin dan juga Ayah Rian.
akhirnya mereka pun makan bersama-sama setelah beberapa saat kemudian mereka telah selesai makan dan ketika itu semua beristirahat karena Luna dan juga Lina akan belajar besok pagi.
"Ya sudah ini kan sudah selesai makannya jadi Luna dan juga Lina segera langsung beristirahat ya di kamar masing-masing," ucap Bunda Merlin kepada anak-anaknya itu dengan penuh kasih sayang.
"Iya Bunda siap nanti Luna sebelum tidur mau membaca buku dulu ya Bunda nanti Luna janji deh kalau sehabis membaca buku Luna langsung tidur," ujar Luna kepada Ibundanya itu.
"Oh iya tidak apa-apa kok, kalau kamu mau belajar dulu juga tidak apa-apa yang penting kamu tahu batasan dan juga tahu kapan beristirahat dan kapan kamu harus belajar dan istirahat," ujar Bunda kepada anak gadisnya itu.
Akhirnya Luna dan juga Lina pun bergegas untuk pergi ke kamarnya masing-masing untuk beristirahat sedangkan Ayah Rian dan juga bunda Merlin sedang duduk di ruang tamu dan membicarakan keuangan pada keluarganya itu.
"Jadi gimana Ayah sudah dapat pekerjaan di sini atau belum?" tanya Bunda Merlin kepada Ayah Rian.
"Yah Bunda tau lah ya Ayah sudah berusaha sebaik mungkin dan semaksimal mungkin kalau soal rezeki itu sudah ada yang ngatur Bunda, jadi kita tidak perlu khawatir," ujar Ayah Rian kepada Bunda Merlin.
"Iya! Bunda tahu kok kalau soal itu Bunda juga selalu menyemangati Ayah apapun yang terjadi," ucap Bunda Merlin dengan lembut kepada suaminya itu.
"Terima kasih ya Bunda, sudah mau menemani Ayah sampai segini dan kamu juga mau merawat anak-anak kita dan mendidik mereka dengan cara yang sangat benar, aku kagum dengan kamu Bunda," ujar Ayah Rian Kepada Bunda Merlin.
"Jangan bicara seperti itulah Ayah, aku ini Bunda dari anak-anak kita jadi sudah wajar itu yang aku lakukan kepada anak-anakku!" tegas Bunda Merlin dengan lembut kepada suaminya itu.
"Aku juga tidak akan tinggal diam untuk kebahagiaan mereka berdua aku harus mencari pekerjaan dengan cepat karena biaya mereka tidak sedikit, aku juga tidak mau mereka terbebani pikiran jika mengetahui kendala kita dalam keuangan menjadi seperti ini!" tegas Ayah Rian kepada Bunda Merlin.
Bunda Merlin selalu saja menyuport
apapun yang terjadi pada keluarganya dia selalu saja menyemangati suaminya dan tidak akan pernah memarahi suaminya karena suaminya telah berusaha untuk membahagiakannya dan juga anak-anaknya.Ketika Ayah Rian dan juga Bunda Merlin masih membicarakan tentang keuangan dalam rumah tangganya sementara itu Luna yang sedang ada di dalam kamarnya sibuk untuk membersihkan wajahnya dan menggunakan Skin Care yang dia punya.
"Alhamdulillah aku bahagia bisa ada di titik ini dan aku bersyukur banget mendapatkan teman-teman yang baik disini," batin Luna ketika membersihkan wajahnya.
Setelah selesai membersihkan wajah dengan menggunakan Skin Care Luna langsung saja Mengambil buku yang akan dia baca.
Luna adalah orang yang sangat gemar untuk membaca buku itu, dia duduk santai di kamarnya dan membuka buku dan juga mulai membaca buku-buku yang ingin dibaca.
Setelah beberapa saat ia membaca buku dia tidak lupa untuk selalu berdoa kepada Allah untuk kebahagiaan keluarganya dan juga selalu berdoa untuk kelancaran perkuliahan nya.
Setelah selesai membaca Luna pun beristirahat dan tidur di kamar nya itu keesokan harinya pagi pun telah tiba.
"Aduh ya ampun sudah pagi," ujar Luna ketika pertama kali membuka matanya dan Luna pun membuka gorden pada jendelanya terlihat sangat indah pemandangan yang ada di depan jendelanya.
Dia sangat senang melihat pemandangan itu karena di tempat tinggalnya sebelumnya dia tidak pernah melihat pemandangan seindah itu.
"Wah disini ternyata bagus juga ya kayaknya aku sering-sering bersyukur deh jadi aku selalu saja bahagia di tempat kan di sini walaupun aku belum kenal sih dengan tetangga-tetangga disini," ucap Luna dengan bersyukur kepada Allah.
Tak lama kemudian Luna pun bergegas untuk kamar mandi dan membersihkan diri dan juga bersiap untuk pergi ke kampus.
Beberapa menit kemudian Luna keluar dari kamar mandi dengan membasuh wajahnya dengan air agar segar.
"Wah segarnya rasanya kalau sudah mandi seperti ini sekarang aku bersiap-siap untuk pergi ke kampus, aku mau sarapan dulu ah dengan Ayah dan juga Bunda," gumam Luna.
Akhirnya Luna pun bergegas untuk bersiap-siap mengganti pakaiannya untuk pergi ke kampus.
"Tak lama kemudian Luna pun pergi menemui Ayah dan Bundanya yang sedang ada di dapur untuk sarapan.
"Eh kamu sudah siap saja ini aku kira tadi kamu belum bangun," ujar Bunda Merlin yang sedikit meledek anak gadisnya itu.
"Ya ampun Bunda ini ngomong apa sih tidak mau lah aku bangun kesiangan apalagi aku tidak sabar untuk bertemu teman-temanku di kampus," ujar Luna kepada Bunda Merlin dengan tersenyum sangat lebar menandakan dia sangat bahagia ingin bertemu teman-teman barunya.
"Iya iya Bunda tahu kok kamu yang itu kan masih sangat bahagia banget ya, makanya kamu banyak bersyukur ya," ujar Bunda Merlin kepada Luna.
"Iya Bunda aku telepon ya sudah aku ingin sarapan habis itu pergi ke kampus," ucap Luna kepada Bunda nya itu.
Akhirnya merekapun sarapan bersama-sama dan setelah sarapan pun Luna berpamitan untuk bergegas pergi ke kampus.
bersambung
"Ayah, Bunda Luna pamitan ya untuk pergi ke kampus," ujar Luna kepada Ayah dan Bundanya yang sedang duduk di meja makan."Ya sudah kalau begitu kamu hati-hati ya ingat belajar baik-baik dan jangan yang aneh-aneh diperbuat," ucap Bunda Merlin kepada anak gadisnya itu."Ya Bunda siap! aku tuh selalu ingat kok apa yang dikatakan Bunda dan aku tahu juga apa yang dikatakan oleh Bunda itu semuanya baik untuk aku kedepannya," ucapnya kepada Bunda Merlin dengan tersenyum bahagia di wajahnya.Akhirnya Luna pun pergi ke kampus sesampainya di kampusdia tidak sengaja bertemu dengan Brian ketika hendak masuk kelas.Luna tidak sengaja menabrak dan menjatuhkan buku yang dipegang oleh Brian."Prak,"Suara buku itu terjatuh di lantai."Ya ampun maaf ya aku tidak sengaja tadi kalau aku lihat kamu berjalan tadi pasti aku tidak akan menabrak kamu, maaf ya aku yang lalai tidak melihat kamu sedang berjalan di depanku," ujar Luna meminta maaf
"Ya ampun coba kamu lihat itu Brian juga belum mengerjakan tugasnya dan kamu lihat itu dosen memarahi dia sampai seperti itu terus gimana," ucap Gadis kepada Luna yang sedang ketakutan melihat Brian di depan kelas."Ya ampun aku udah tahu aku harus gimana ini, ya sudah kalau begitu aku juga mengangkat tangan ya mau gimana lagi orang aku juga tidak mengerjakan tugas!" ucap Luna dengan nada yang sangat lemas berpasrah diri untuk mendapatkan hukuman dari dosen.Akhirnya tidak lama kemudian Luna pun mengangkat tangannya dan bicara kepada dosennya."Saya Pak saya belum mengerjakan tugas karena saya belum terlalu mengerti bagaimana tugas yang kemarin itu," ucap Luna dengan sangat sopan kepada Bapak dosennya itu dan mengangkat tangannya."Ya sudah kalau begitu kamu harus maju kedepan sini bersama Brian! kalian ini memang tidak menghormati dosen ya! bukannya kamu mahasiswa baru tapi kenapa sudah membuat ulah!" tegas dosen itu kepada Luna dengan nada yang sangat
"Oh seperti itu ya, sebenarnya aku tidak mau bertanya sih tapi kan ya aku mau ngapain lagi di sini cuman dengan kamu jadi aku bertanya saja lah kenapa sebenarnya kamu mau pindahnya di kampus ini!" ucap Brian kepada Luna.Luna pun aku memandangi wajah Brian, dan wajah Brian sontak berubah menjadi merah karena ditatap oleh Luna."Biasa saja lah kenapa sih kok kamu takut banget ketika aku memandang wajahmu, oh iya, aku tahu dari teman-teman kalau kamu tuh orangnya sangat cuek, tapi kalau menurutku kamu tidak cuek kok," ucap Luna kepada Brian dengan senyum manis di wajahnya.Brian pun terdiam dan tidak berkata-kata apapun karena dia tidak ingin terlalu dekat dengan Luna."Kok kamu diam terus sih, berbicaralah supaya aku juga ada teman yang berbicara kalau cuman aku yang berbicara disangkanya aku orang gila lah," ucap Luna kepada Brian.Luna ingin sekali akrab kepada Brian karena dirinya tidak ingin mempunyai musuh ataupun orang yang tidak dikenal di kampus
Ketika di jalan hendak pergi ke kantin Brian pun berbicara sesuatu kepada Syam."Eh kamu tahu enggak sih tadi waktu di toilet aku melihat dengan jelas wajah mahasiswa baru itu!" tegas Brian kepada Syam."Ya terus memangnya kenapa kamu kayak tidak pernah melihat wanita saja sampai berbicara seperti itu kepadaku!" ucap Syam kepada Brian.Tiba-tiba Brian pun berhenti melangkah dan memegang pundak Syam.Brian memandang wajah Syam dan berkata lebih tegas kepada Syam."Kamu tahu kan aku seperti apa orangnya? kamu menyangka tidak sih, kalau aku bisa memandangi dia dengan dekat, waktu di hukum tadi!" seru Brian kepada Syam."eh, apaan sih kamu kok megang pundak aku seperti itu santai sajalah kenapa sih memangnya kalau kamu seperti itu, kan aku juga lebih senang soalnya kamu kelihatan seperti orang yang sangat cuek dan tidak mau bercampur dengan perempuan jadi ya biasa saja sih menurutku kalau kamu bisa memandang wajah mahasiswa baru
"Is Gadis kamu nih kenapa sih memangnya aku salah ya berbicara seperti itu tapi itu kok yang dia lakukan kepadaku dia memandangnya aku seperti orang yang sedang jatuh cinta!" seru Luna kepada teman baiknya itu yang sedang batuk dan juga menertawainya.Gadis selalu saja tertawa ketika mendengarkan perkataan dari temannya itu."Begini ya kamu jangan terlalu berfikir sampai ke sana karena kamu tahu sendiri kan, Brian itu adalah orang yang sangat cuek aku juga sudah menjelaskan semuanya kan dengan kamu!" seru Gadis.Gadis selalu saja beri tahu sesuatu kebenaran Brian tetapi sangat terlihat dari wajah yang sangat mengagumi Brian."Tidak sih aku tidak kepedean juga cuman aku hanya bertanya kepadamu, dia itu orangnya baik sepertinya karena dia tidak suka kepadaku ketika aku dan dia sama-sama dihukum," ucap Luna kepada Gadis."Ya kalau soal itu aku tidak tahu sih aku juga tidak tahu harus bilang apa dengan kamu tapi ya kamu tahu sendiri lah, bagaimana sifat
Entah mengapa Luna ketika melihat Brian tingkahnya semakin aneh dan juga sering tergila-gila kepada Brian.Sampai pada akhirnya Gadis pun ikut heran ketika melihat tingkah laku Luna setelah Luna bercerita banyak tentang Brian Gadis pun menanggapinya."Kamu memangnya beneran suka sama dia atau cuman mengagumi dia?" tanya Gadis kepada Luna.Gadis menanyakan perasaan Luna kepada Brian karena dia takut jika Luna tersakiti oleh Brian."Ya memangnya kenapa sih aku tahu kok kamu melihat aku sangat polos ya kan, memang benar apa yang kamu bilang kalau aku sebelumnya memang tidak pernah merasakan yang namanya cinta," ujar Luna kepada Gadis."Oh seperti itu ya tidak apa-apa sih sebenarnya cuman kan aku kaget saja kamu ketemu Brian kan belum lama gitu loh, tapi kamu sudah sepertinya terpesona seperti itu," ucap Gadis kepada Luna yang memandang wajah Luna dengan wajah yang sedikit heran.Sejauh itu Gadis masih merasa aman-aman saja karena tingkah
Gadis merasa ada yang aneh yang dilakukan oleh Syam, Gadis selalu saja melihat gerak-gerik Syam yang sepertinya selalu mempertemukan antara Luna dan juga Brian."Ada apa sih dengan Syam tiba-tiba dia datang dan mengajak aku dan juga Luna untuk berjalan-jalan tetapi begitu jauhnya kita berjalan-jalan kenapa dia membawa aku dan juga Luna bertemu dengan Brian," batin Gadis yang selalu saja penasaran.Sebenarnya apa yang akan dilakukan oleh Syam kepada Gadis dan juga Luna. Sementara itu Luna terlihat sangat malu-malu ketika tahu di tempat itu ada Brian yang sedang berolahraga."Ih kamu tidak bilang kalau Brian ada di sini kan kita belum pulang ke rumah dan masih pakai pakaian kampus seperti ini!" Ujar Luna sambil mengerutkan dahinya dan memandang ke arah Syam."Sudahlah kamu tidak perlu munafik, kamu kan tidak keberatan kalau kamu bertemu dengan Brian, iya kan? aku tahu kok kalau kamu mengagumi Brian," ucapnya kepada Luna dengan tertawaLuna merasa di
"Perkenalkan Bunda nama aku Gadis," ujar Gadis dengan tersenyum kepada Bunda Merlin dan juga Bunda Merlin pun berkenalan dengan Gadis dan juga tersenyum ramah."Oh iya Bunda tahu kok kalian capek kan Bunda buatkan minum dulu jangan langsung pulang ya," ujar Bunda Merlin kepada Gadis.Akhirnya Gadis dan Luna pun masuk ke dalam rumah. Gadis pun merasa sangat dihormati dengan keluarga Luna yang sangat baik.Bunda Merlin pun langsung saja ke dapur dan membuatkan minuman untuk teman dari anaknya itu."Bunda kamu kayaknya baik banget ya dia ramah banget deh," ucap Gadis yang selalu memuji Bunda Merlin kepada Luna."Iya dong Bunda itu orangnya sangat baik, aku sangat bangga mempunyai Ibu seperti beliau," ucap Luna dengan bangganya dia memuji Bundanya."Oh iya, Bunda kamu tahu tidak tadi kamu mau berjalan-jalan dengan Syam?" tanya Gadis kepada Luna.Luna pun menutup mulut Gadis dengan wajah yang sangat panik."Jangan keras-keras dong ngo