Share

Kesayangan Lindisa

Nusa Tenggara Timur, dikenal dengan keindahan dan kenekaragaman suku serta budayanya.

Mau adat Rote, sabu, Timor, apalagi sumba.Jangan main-main itu.

Disamping pemandangan serta makanan-makanannya yang enak, NTT sendiri memiliki masyarakat yang memiliki kulit cokelat mengkilap yang eksotis.Tidak hanya di NTT saja yang memiliki orang-orang berkulit cokelat, dibelahan bumi timur lainnya terkhususnya negara indonesia yang dikenal akan wajahnya yang memiliki senyum yang manis.

Coba jika kalian pergi kesana kalian tidak tau tempat kemudian kalian bertanya pada masyarakat Timur lalu diakhir obrolan mereka tersenyum.Saya yakin hari itu juga kalian akan mati pingsan karna saking manisnya mereka punya senyuman.

Nah sama juga dengan NTT.Mereka punya manis itu tidak ada duanya.

Kalo kalian tidak percaya coba datang saja.Dan buktikan.

.....

Lindisa tengah menonton siaran ditelevisi seorang diri.

Menonton acara kesukaannya tentang travelling.

Dirinya begitu suka berkeliling mencari tempat-tempat yang bagus.

Salah satunya di Nusa Tenggara Timur.

Tidak heran jika Dirinya dan suaminya saling jatuh cinta diBelanda ketika Dirinya sedang bepergian ke Belanda melihat-lihat negeri kincir angin itu.

Ia harus melakukan hal lain agar pikirannya bisa bergerak dari dalam insiden kemarin.

Hal paling menjijikan yang dia alami dalam hidupnya.Betapa tidak disangka-sangka hal itu harus terjadi.

Dan yang paling buruknya hal itu dilakukan oleh anaknya.

(Back to history on)

Setelah Adara menuangkan janin berlendir putih kental itu kedalam mangkuk nasi goreng, diaduknya nasi goreng itu dan mengambil Memo kertas 

Kemudian menulis

SAYA SUKA ITU.

Adara mengambil tas hitam, mengeluarkan motor besar miliknya dari garasi kemudian, menyelonong pergi tanpa memgunci pintu.

Bahkan pagar rumah pun tak ditutupnya.

Sekedar informasi, adara sekeluarga tidak memakai pembantu.

Pada awalnya Lindisa memilik beberapa pembantu dirumah.Namun, karena sikap dan sifat adara yang liar salah seorang pembantu mati tergantung.Tercekik hingga mati membiru serta lidah yang terjulur keluar.

Dan hal itu adalah ulah adara.

Adara kala itu hanya menjawab Lindisa dengan satu kalimat

'AKU HANYA BERSENANG-SENANG.KUKIRA DIA TIDAK AKAN MATI TERNYATA DIA BEGITU LEMAH'

Sembari tersenyum dingin menatap Lindisa.

Hari itu juga, Lindisa memutuskan memecat semua pembantu dirumah dan memutuskan agar dirinya saja yang akan mengurus rumah.

Pembantu lainnya yang tau kejadiannya dibayar agar mereka tutup mulut dan menceritakan bahwa pembantu itu bunuh diri dikibatkan stres tidak bisa membayar hutang.

Hal itu diiyakan karena para pembantu itu juga sudah mendapat uamg tutup mulut.

***

Beberapa jam kemudian, setelah adara pergi, dari arah depan pagar munculah mobil mercedez hitam melaju pelan.

Sesampai didepan pagar pemilik mobil itu menurunkan kaca mobil.

Melirik sebentar kedepan

"Adara kemana ya" gumamnya pada diri sendiri.

Kembali ia naikan kaca mobilnya.

Menyetir masuk kedalam rumah.kemudian keluar mobil dan menutup pintu pagar.

Siapa lagi dia jika bukan Lindisa?

Kaki jenjang berhak tinggi itu melangkah menuju pintu.

Diputarnya pegangan pintu

"Adara adara lagi-lagi kamu tidak memgunci pintu nak" gumam lindisa sekali lagi.

Lindisa belum berniat  ke dapur.

Dirinya lebih memilih kekamar, ganti pakian kemudian ingin berendam.

Tanpa ia sadari hal yang merusak dan menjijikan tengah menunggunya didapur.

Lindisa mengisi bak mandinya dengan air hangat.Mnebarkan kuncup-kuncup bunga mawar.

Menyetel musik pelan.

Dirinya pun berendam didalam bathub.

Menikmati hangatnya air mawar itu ditemani lagu milik Salah satu opra terkenal.

Setelah selai berendan dengan dirimya memilih memakai piyama agar lebih nyaman.

Rambutnya juga ia ikat tinggi keatas.

Lindisa adalah seorang wanita yang cantik juga.Diusianya yang tidak lagi muda,ia masih tetap menjaga penampilannya.

Lindisa berniat ingin memasukan mobil miliknya kegarasi.Namun kerongkongan kecil miliknya meminta untuk dibanjiri.

Lindisa melangkah pelan keujung meja makan,menuangkan segelas air kemudian meminumnya.

Namun,dirinya merasa ada yang aneh.Ada bau busuk memyengat yang berada tidak jauh darinya.

Bahkan sangat jelas tercium.

Karena tidak suka dengan aroma busuk itu,Lindisa berjalan keujung ruangan dan memgambil pengharum ruangan dan menyemprotkannya berkali-kali disitu.

Terciumlah aroma Lavender yamg memenuhi seisi dapur itu.

"Kenapa nasi gorengnya masih disitu?"Gumam Lindisa pada dirinya ketika dia melihat nasi goreng buatan.

"Ahh aku terlalu berharapa Adara akan memakannya."kata Lindisa menunduk sedih.

Lindiasa menaruh penyemprot ruangan berwarna ungu itu kembali ketempatnya.kemudian,kembalu ke dapur dan menghampiri nasi goreng itu.

Berniat ingin membuangnya dan mencuci mangkuk.

Namun,betapa terkejut dirinya ketik kedua matanya mendapati ada sesosok daging kecil yang sudah tertempel dengan bulir-bulir nasi.

Lindisa masih melihat.Menerkaa-nerka apa sebenarnya yang ada didalam nasi goeng itu

Lindisa kemudia mengambil sendok dan membalikan segumpal daging membiru itu.

Kemudian menyingkirkan butiran-butiran bulir nasi.

Aaaaaaaaaaaaa

Teriak Lindisa kemudia terjatuh kelantai putih dapur itu.

Tangannya gemetar,matanya begitu ketakutan.

Tidak ada yang bisa dia lakukan.Dirinya hanya bisa terdiam mematung.

"Sampai kapan adara harus gini Tuhan,sampai kapan"keluh Lindisa masih menangis.

Lindisa sadar dari lamunannya.Dibawahnya mangkuk berisi janin itu kebelkang rumah.

Dibersihkanlah tubuh mungil itu.

Kemudian,dirinya menggali sebuah lubang kecil.

Janin yang sudah terbungkus rapi dengan kain kafan itu digendongnya.

"Maafkan semua dosa-dosa anak saya ya.Semoga kamu tenang nak"kata Lindisa sembari menurunkan janin ini perlahan kedalam lubang hasil galian dirinya.

Perlahan Dimasukannya tanah kedalam lubang itu.menutup kain kafan putih.

Lama kelamaan tertutuplah seluruh lubang itu.

Kemudian,untuo menutupi pekerjaannya ini,Lindiaa menanam bunga pada kuburan janin itu.

Setelah melakukan aksi penguburan janin itu,masuklah Lindiasa kedalam melatih dirinya untuk tenang didepan suaminya terlebih didepan Adara anknya.

(Back to history off)

Lindisa meneguk pelan teh dari cangkir putih cantik miliknya.

Sore hari seperti ini biasa dihabiskan wanita 50-tahunan ini untuk bersantai.

Menonton-nonton acara televisi kesukaannya.

Lindisa mengambil ponselnya.

Menunggu dan melihat berulang kali ponselnya berharap nama Adara muncul dinotifikasi handphonenya entah itu sebuah pesan singkat atau sebuah panggilan.

Waktu menunjukan pukul 3 sore.

Acara tv berubah menjadi membosankan.

Lindisa mematikan tv dan berniat kekamarnya.Namun,langkahnya terhenti.Dilihatnya pintu kamar Adara.

Pintu kayu betcat hitam.

"Selama ini,aku tidak pernah masuk kekamarnya."Lindisa bergumam.

"Apa aku coba masuk ya?Mumpung Adara tidak ada dirumah"batin Lindisa.

Lindisa melangkahkan kaki bersandal bulu-bulu halus miliknya menaiki tangga.

Satu persatu anak tangga diijaknya.

Papan tangga yang terbuat dari kayu itu berbunyi seperti sebuah langkah seorang pencuri yang ingin mencuri sesuatu.

Beberapa anak tangga sudah dilaluinya.Lindisa bernafas lega.

Hufft..

"Mengapa sangat menegangkan?Rasany aku seperti pencuri saja"

Lindiaa menelan ludah dengan kasar.Wajahnya pun terlihat gugup dan tampak serius.

Lindisa tau apa yang dilakukannya saat ini adalah hal yang fatal.

Sudah seharusnya dia tidak mencoba memasuki kandang singa.

Tersisa papan tangga terakhir.

Lindisa melangkah cepat.

Kini dirinya berdiri tepat didepan sebuah pintu kayu berwarna hitam pekat yang polos.

Tangannya menyentuh gagang pintu.

Mengumpulkan segenap tenaganya.

Memaksa diri  jika sesuatu terjadi atau apa yang akan dilihatnya nanti didalam kamar itu.

Tiba-tiba....

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status