Share

Tidur dengan Wanita

Jordan kemudian masuk ke dalam sebuah kamar yang sudah dipesankan Hans untuknya. Dan katanya gadis itu sudah menunggunya di sana.

“Hai, selamat datang Tuan?”

Jordan menatap gadis yang akan menemaninya tidur. Sepertinya gadis itu masih muda, dan mata Jordan langsung menangkap gelagat aneh dari gadis itu.

“Namaku Katy, Tuan.” Gadis itu kemudian mendekat ke arah Jordan. Kaki Jo mundur ke belakang karena gadis itu sungguh agresif.

‘Hans, gadis macam apa yang kau bawa ini?’ gumam Jo dalam hatinya.

Katy mendekat dan mencoba melepaskan pakaian Jordan. Tapi Jordan mengambil respon cepat.

“Apa yang mau kau lakukan?” bentak Jo dengan suara keras. Teriakannya itu membuat kaget gadis itu.

“Mundur!” ucap Jordan dengan wajah yang marah.

“Tuan, kenapa Anda membentak saya?” tanya Katy.

Jordan menghirup udara dengan kesal. Mood-nya kembali buruk karena sikap agresif Katy. Tapi Jordan kembali lagi merasakan sensasi merayap dalam tubuhnya. Membuat Jordan seperti orang gila, dia segera membuka bajunya dan hanya menyisakan celana panjangnya saja.

Katy yang melihatnya shock, Jordan tidak berhenti menggaruk-garuk tubuhnya. Dia menjadi bingung melihat Jordan yang marah dan terus menggaruk-garuk tubuhnya.

“Apa yang kamu lakukan. Kenapa diam saja?” teriak Jordan frustasi.

“A-apa yang harus saya lakukan Tuan?” tanya Katy ketakutan. Dia belum pernah menghadapi pelanggan searogan Jordan.

“Cepat ke atas tempat tidur!” bentak Jordan.

Katy segera menuju ke atas ranjang. Dan dia segera melepas semua pakaiannya di depan Jordan.

“Apa yang kamu lakukan?” kembali Jo berteriak, tetapi dia segera berbalik badan karena tidak mau melihat tubuh telanjang seorang gadis.

“Bukankah tadi kau menyuruhku ke ranjang. Kenapa kau bertanya apa yang sedang aku lakukan?”

Jordan semakin marah karena Hans sudah memberinya gadis yang salah.

“Bukankah aku dibayar untuk melayanimu di atas ranjang?” tanya Katy.

“Apa kau seorang gadis pekerja sex?” tanya Jordan.

“Iya Tuan, kenapa kau malah memperjelas pekerjaanku?” tanya Katy dengan nada yang sedih.

“Hans memang membuatku tambah marah?” kata Jordan dengan kesal.

“Pakai lagi bajumu!” Jordan meminta Katy untuk memakai kembali bajunya. Dia masih belum mau membalikkan badannya sebelum Katy memakai kembali pakaiannya.

“Apa kau membatalkannya Tuan?” tanya Katy tidak ingin pekerjaannya batal dan dia harus mengembalikan separuh uang yang diberikan orang yang sudah memesannya.

“Tidak.”

“Lalu?”

“Apa dia tidak memberi tahu pekerjaanmu seperti apa?”

“Dia memintaku untuk menemani Tuan tidur,” jawab Katy.

“Yaitu benar. Kau hanya perlu menemaniku tidur. Jadi tidak usah membuka bajumu!” kata Jo.

Katy merasa heran dengan ucapan Jordan. Tapi dia segera memakai kembali bajunya.

“Apa kau sudah memakai kembali bajumu?” tanya Jo.

“Ya sudah!”

Jordan segera berbalik dan mulai mendekati ke tempat tidur.

“Apa yang harus saya lakukan Tuan?” tanya Katy kebingungan.

“Biasanya aku ditemani Christy atau Natalie. Tapi kamu adalah gadis baru yang dibaw Frans untukku.”

Jordan kemudian meringis sambil kesakitan sambil mencengkram dan mencakar badannya sendiri. Melihat itu Katy menjadi ketakutan.

“Kau hanya berbaring dan menemaniku sampai aku tertidur!” jawab Jordan. Dia segera naik ke atas tempat tidur. Dia melihat Katy yang masih berdiri ragu. Tatapannya aneh melihat tubuh Jordan yang merah-merah dan Katy bisa melihat urat-urat Jo yang seperti serabut hitam menjalar.

“Apa kau takut padaku?” tanya Jordan.

“Tuan kenapa dengan tubuhmu?” tanya Katy ketakutan. Apakah pelanggannya itu seorang manusia atau monster? Katy takut sekali.

‘Hans benar-benar, apa dia memang belum memberi tahu gadis ini?’ pikir Jordan menyalahkan keteledoran Hans yang tidak memberi tahu detailnya pada gadis itu. Kalau sudah begini, bagaimana bisa dia mempercayai gadis itu. Dia mungkin akan menceritakan keadaanya pada orang lain.

Hans memang terlalu gegabah dalam mencari seorang wanita untuk obatku. Padahal sudah aku ingatkan, kalau aku butuh wanita yang bisa menjaga rahasia dan wanita yang bisa memahami kondisinya yang unik dan misterius itu.

“Apa kau butuh uang banyak?” tanya Jo.

“Tentu saja.”

“Aku memberimu bonus jika kau tutup mulut tentang kondisiku saat ini. Dan hanya perlu menemaniku tidur tanpa menyentuhku. Apa kau paham?” tanya Jordan sambil mengeluarkan seluruh uang yang ada di dompetnya.

“Baiklah!”

Jordan kemudian merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Posisinya harus menghadap ke tubuh Katy.

“Apa yang harus aku lakukan sekarang Tuan?” tanya Katy.

“Buat aku tertidur!” jawab Jordan.

“Apa. Bagaimana caranya?” tanya Katy.

Jordan menarik napas panjang karena dia merasa kesal jika dia harus diobati dengan gadis baru yang sama sekali tidak sepengalaman Christy dan Natalie.

Jordan kemudian menarik tangan Katy dan meletakkannya di atas pipinya.

“Buat aku supaya tertidur!” jawab Jo sambil memejamkan matanya.

Katy yang tidak paham dengan arahan Jo merasa kebingungan. Bagaimana caranya supaya dia tertidur. Apa maksudnya Jo, Katy harus membuat dia tertidur dengan cara yang sama kalau orang menidurkan seorang bayi.

Katy kemudian mencoba mengelus rambut Jo seperti sedang mengusap seorang bayi. Tak lupa juga Katy menyanyikan lagu pengantar tidur. Ajaib, Jordan seperti terkena obat bius. Begitu Katy mengusap wajahnya dan menyanyikan lagu, Jo tertidur. Dia berhenti menggaruk dan mencakar tubuhnya.

Katy yang merasa heran karena tiba-tiba beruang yang pemarah itu terlelap dengan wajah yang menggemaskan. Belum hilang rasa heran dan penasarannya. Ponselnya berbunyi. Katy kemudian meraih ponselnya yang dia simpan di atas meja laci di  samping tidurnya.

Katy mengangkat panggilan itu.

“Halo!” Katy menjawab dengan suara pelan agar tidak membangunkan Jordan.

“Apa dia sudah tidur?”

“Iya, dia sudah tertidur Tuan.”

“Bagus. Pasti dia sudah membingungkanmu ya?” tanya Hans yang menelepon Katy.

“Iya sedikit bingung.”

“Maaf, terima kasih atas bantuannya. Uang bayaranmu sisanya sudah aku transfer ke rekeningmu.”

“Terima kasih Tuan!” jawab Katy.

“Tolong rahasiakan ini, kalau kamu mau, aku bisa mengontrakmu untuk menemaninya setiap dia kambuh. Bagaimana apa kau berminat?” tanya Hans.

Katy kemudian menatap wajah Jordan yang sedang tertidur. Wajahnya sangat tampan, dan badannya juga bagus berotot. Tapi Katy sangat takut padanya jika sedang marah.

“Maaf Tuan, sepertinya aku tidak bisa menerima tawaran Tuan.”

“Hmm, kenapa? Apa kau juga tidak tahan dengan sikap pemarahnya?” tanya Hans.

“Dia sangat mengerikan kalau sedang marah.”

“Kalau begitu terima kasih, kalau dia sudah tertidur,kau bisa meninggalkannya dan pergi!”

“Baik Tuan.”

“Rahasiakan ini!”

Katy kemudian menutup sambungan teleponnya. Dia menatap lagi ke arah tubuh Jordan.

“Apa dia seorang mutan. Jelas tadi aku melihat tubuhnya merah dan kulitnya jadi aneh.”

Katy kemudian perlahan turun dari atas tempat tidurnya. Merapihkan pakaiannya dan rambutnya. Dia melihat tumpukan uang yang tadi diberikan Jordan di atas ranjang. Tanpa ragu dia kemudian mengambilnya dan memasukkannya ke dalam tas.

“Memang ini sangat menarik, aku mendapatkan uang banyak hanya untuk membuatnya tertidur. Sungguh orang kaya yang aneh. Semoga kita tidak bertemu lagi Tuan!”

Katy kemudian keluar dari kamar itu dan meninggalkan Jordan tertidur lelap seperti bayi.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status