Share

Carikan Aku Wanita!

Alex jadi bingung. Bagaimana caranya dia mencari wanita untuk dijadikan teman tidur bosnya itu. Untuk urusan seperti itu dia bukan pakarnya. Dan kalaupun dia harus mencarinya, kemana dia harus mencarinya.

Dan tidak mudah mencari wanita penghibur yang sekelas Jordan. Menemukannya tidak mudah karena dia tidak punya teman maupun orang yang biasa menyediakan wanita seperti itu.

Alex kemudian meninggalkan gedung apartemen Jordan dan dia akan memikirkannya di jalan. Alex hanya karyawan magang di Van Boss Jakarta, haruskah dia mencarikan wanita untuk bosnya.

“Kenapa harus aku yang mencari gadis penghibur, jangankan gadis macam itu, aku mencari seoarang pacar saja belum bisa,” keluh Alex sambil mengendarai mobilnya.

Sebuah pesan masuk ke ponselnya. Alex kemudian membuka pesannya sambil membagi konsentrasinya dengan setir mobilnya.

[Dalam waktu satu jam, wanita itu harus segera sampai di kamarku!]

“Aaarrgh!” teriak Alex frustasi.

“Gila juga Bos itu, baru sehari sudah minta wanita. Aku tidak bisa berharap nanti kantor akan seperti apa jika dipimpin oleh orang seperti itu?” gumam Alex penuh putus asa.

Alex kemudian mengemudikan mobilnya menuju sebuah tempat lokalisasi. Dia akan mencari wanita yang dibutuhkan Jordan di sana.

Alex merasa asing berada di tempat seperti ini. Tapi dia tidak punya pilihan selain datang kemari dan mencari wanita yang cocok untuk Jordan.

Baru saja dia turun dari mobilnya. Seorang gadis muda berusia belasan tahun menghampirinya dengan wajah yang ramah.

“Selamat sore Om, ada yang bisa saya bantu?” tanya gadis itu sambil tersenyum menggoda.

“Eh, eng---.”

Alex merasa ragu harus mengatakannya pada gadis muda itu.

“Siapa itu Sel?” terdengar suara perempuan lain yang datang.

“Pelanggan mungkin,” jawab gadis muda itu.

Begitu mendengar kata “pelanggan”, tidak hanya ada satu atau dua wanita yang keluar. Beberapa wanita muda dan berpakaian seksi langsung keluar dan menyapa Alex dengan genit.

“Hei Tampan, boleh sama aku saja. Aku kuat sampe ber jam-jam kok!” ucap seorang wanita membuat Alex langsung bergidik. Dia menatap wanita yang barusan bicara itu. Wanita itu bergaun merah seksi dengan wajah lumayan, tapi sepertinya usianya di atas tiga puluh tahunan.

“Sama aku saja, aku bisa sambil memijitmu!” ucap seorang wanita muda lagi.

Alex menjadi bingung memilih yang mana. Dia melirik semua gadis-gadis yang mengerubunginya. Di antara semua gadis penghibur itu, tidak ada yang cocok dengan Jordan. Mereka terlalu murahan dan tidak elegan.

‘Apa aku salah tempat mencari wanita untuknya. Kalau aku tetap membawa salah satu dari mereka. Dan ternyata Bos tidak suka, dia bisa saja tidak diangkat menjadi karyawan tetap di kantor,’ pikir Alex dalam hati.

“Bos, kita bisa main bertiga lho!” ucap seorang gadis sambil merangkul seorang gadis di sampingnya.

Alex semakin dibuat pusing. Dia menjadi bingung memilih. Dia memijit-mijit keningnya yang berkedut.

“Hei kalian sedang apa?” sebuah teriakan tiba-tiba datang dari dalam rumah bordir itu. Mendengar suara itu, semua gadis yang tadi mengerubungi Alex tiba-tiba bubar dan menjauh dari Alex.

Alex kemudian melihat seorang wanita keluar dengan tatapan kesal yang tertuju pada gadis-gadis tadi. Semua gadis-gadis itu kemudian mundur dan memberikan ruang pada wanita itu.

“Apa ini tamu kita?” tanya wanita itu menatap tajam ke arah Alex.

“Saya mencari wanita untuk bos saya. Bukan untuk saya,” jawab Alex memberitahu pada wanita itu. Dia tahu, kalau wanitalah penguasa di tempat ini. Dilihat dari semua gadis yang terlihat ketakutan dan hormat pada wanita itu.

“Jadi kau mencari wanita untuk bosmu?” tanya wanita itu dengan suara melunak.

“Iya Mbak, eh Bu.”

“Kalian dengar, pergilah. Dia bukan mencari wanita seperti kalian!” seru wanita itu.

“Baik Mom.”

Semua barisan wanita itu pun bubar dan meninggalkan tempat di sekitaran Alex. Wanita itu kemudian mengajak Alex untuk masuk ke dalam ruangannya.

Alex ragu tapi tangannya langsung ditarik wanita itu ke dalam ruangannya. Dan setelah masuk di dalam ruangan. Wanita itu kemudian mempersilakan Alex untuk duduk di atas sofa.

“Kamu mau minum apa?” tanya wanita itu ramah menawarkan minum.

“Tidak usah Mom, aku sudah minum tadi,” jawab Alex menolak.

“Apa kamu sedang terburu-buru?” tanya wanita itu sepertinya bisa membaca pikiran Alex.

“Iya, aku hanya punya waktu kurang dari setengah jam lagi,” jawab Alex.

“Bos mu itu suka wanita seperti apa. Biarkan Mommy carikan yang cocok!”

“Aku juga tidak tahu, aku baru bertemu dengannya hari ini. Dia baru saja dari Amerika, dan aku langsung diberi tugas untuk mencari wanita untuk menemaninya tidur,” jawab Alex dengan jujur.

“Oh jadi dia dari Amerika. Usia bos mu berapa tahun. Apa dia sudah menikah?”

“Usianya mungkin belum kurang lebih tiga puluhan. Sepertinya dia belum menikah.”

“Oh masih muda juga ya. Kenapa dia mencari wanita penghibur. Padahal dia bisa saja mencari pacar dengan usianya yang masih muda.”

“Aku juga tidak tahu. Mungkin pacarnya ada di Amerika. Dan dia mungkin butuh wanita lokal.”

“Kalau begitu, tidak ada gadis di sini yang cocok untuknya.”

Alex mengangguk tanda mengerti.

“Tapi, aku punya gadis yang cocok dan dia hanya seorang gadis yang biasa menemani kalau dia sedang butuh uang, dia seorang mahasiswa,” jawab wanita itu.

“Siapa dia, apa bisa dikontek?”

“Apa kau sebutuh itu, sampai belum tahu siapa orangnya?” tanya wanita itu sambil tertawa.

Alex tidak peduli, kalau gadis itu seorang mahasiswa. Setidaknya tidak seperti gadis-gadis yang tadi.

“Sebentar aku telepon dulu orangnya!” Wanita itu kemudian menelepon seseorang.

Alex menunggunya dengan sabar. Semoga saja gadis itu ada waktu dan mau.

“Baiklah!” wanita itu kemudian menutup teleponnya.

“Dia bersedia, kau bisa langsung menjemputnya di rumah sewanya. Aku akan berikan alamatnya.”

“Terimakasih Mom. Ngomong-ngomong siapa namanya. Apa dia punya nomor ponsel yang bisa dihubungi?” tanya Alex.

“Namanya rahasia.  Dan dia tidak mau nomornya diberikan pada pelanggan. Jadi, Kau langsung saja ke rumahnya. Dia akan langsung menghampirimu begitu kau sampai ke sana!” jawab wanita itu.

“Terimakasih.”

Wanita itu kemudian menuliskan sebuah alamat dalam selembar nota kecil. Lalu dia serahkan pada Alex. Dan wanita itu mengedipkan matanya memberik kode.

“Ah, iya-iya. Aku tahu.” Alex kemudian merogoh dompetnya. Dan mengeluarkan lima lembar uang pecahan seratus ribu rupiah pada wanita itu.

“Terima kasih Tuan.”

“Oke, tapi benar kan alamat ini. Mommy tidak tipu-tipu kan?”

“Kalau kau tidak menemukannya. Kau bisa kembali dan ambil uangmu!” jawab wanita itu.

“Baik.”

Alex kemudian segera meninggalkan tempat itu. Waktunya sudah tidak ada lagi. Dia harus segera menjemput wanita itu. Kalau tidak Bos Jordan pasti akan memarahinya.

Jarak rumah sewa gadis itu untungnya tidak terlalu jauh. Hanya butuh sepuluh menit dari tempat itu. Dan akhirnya Alex sampai di depan rumah dengan gerbang besi yang tinggi. Alex kemudian keluar dari mobilnya. Menunggu wanita pesananya muncul dari rumah itu.

Terdengar suara pintu gerbang yang digeser dari dalam. Alex siap-siap untuk menjemputnya. Dia menunggu gadis itu keluar dari rumahnya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status