Share

Senja yang Memberi Harapan

Silka dan Ignar bergilir merawat dan menjaga Gya hingga sembuh. Renzo masih harus menyelesaikan keperluan surat menyurat untuk persyaratan pernikahan.

Setiap sore dia datang menggantikan kedua adik sepupunya dan tidur di rumah sakit.

Gya memang tidak memiliki luka dalam, tapi sepertinya dia masih menyimpan ketakutan tersendiri. Wajahnya sesekali mengernyit dan cemas.

“Kamu masih inget kejadian itu, Kak?” tanya Silka tampak prihatin.

Gya memejamkan mata dan membenarkan.

“Kebencian sama Bayu nggak sebanding dengan penyesalanku karena udah ngebiarin dia masuk dalam hidup ini.”

“Nyalahin diri adalah target Bayu yang sebenarnya. Jangan terpengaruh oleh hal itu, Kak. Kayaknya nggak berharga banget,” bantah Silka dengan cepat-cepat.

“Ya. Dia memang mau ngancurin aku pelan-pelan, lewat pikiranku.”

Gya sadar sekali akan hal itu.

“Kita nggak akan ngebiarin itu, kan?” Silk

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status