Share

Berpacu Dalam Asa

"Kupikir pakde dan eyang adalah pemain utama. Ternyata ular beludak ini sumbernya," desis Siwi terdengar geram ketika membaca semua bukti yang Shana dan Alden kumpulkan. 

"Sorry ya, Wi. Aku udah nggak sabar pengen libas itu bule keparat. Aku balik Jakarta, kamu running sini sambil kumpulin bukti. Gimana?" tawar Shana. Siwi mengangguk setuju. 

"Itu rencana paling ok saat ini. Mungkin aku memang gampang terkecoh, nggak semudah kamu," renung Siwi dengan sesal. 

"Hei! Jangan loyo gitu dong! Udah anggap aja aku yang doing dirty job, kamu yang terima beres, ok??" hibur Shana. Siwi tersenyum kecut. 

"Kenyataannya aku masih terlalu dangkal memahami dunia bisnis yang kotor," aku Siwi dengan jujur. 

"Kamu selalu terdepan, aku percaya itu," puji Siwi pada sahabatnya Shana. Wanita itu mengibaskan tangannya. 

"Nggak ada yang ngalahin insting bisnismu,  kita saling melengkapi." 

"Makasih, ya. Selalu mendukung aku."&

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status