Share

Terkecoh

Lega hati Indira ketika mereka tiba di rumah siang itu. Pramono tidak henti-hentinya tersenyum dan memamerkan giginya yang masih utuh. Ketampanan masih jelas terukir pada wajah keriputnya. 

"Kita pulang ...," bisik Indira mesra pada kakeknya. Pramono tertawa. 

"Ini yang paling kakung tunggu!" seru Pramono dengan suara dipaksa keras. 

Indira tersenyum bahagia. Dengan lembut ia membetulkan selimut kakeknya dan sekilas melihat kulit Pramono di tangan juga leher mulai menghitam. Inikah efek dari penderita diabetes, atau kanker itu mulai mengerogoti dengan ganas? Indira tidak mengerti. Namun Pramono terlihat sehat dan ceria. 

"Pakde Pram!" seru Siwi yang muncul dengan sekeranjang hamper buah di tangan. 

"Lho Mbak Siwi ...?" sambut Pramono terkejut sekaligus senang karena mendapat kunjungan. Siwi mencium tangan pria yang ia kenal dari kecil. 

"Banyak yang tanya sama Siwi lho, Pakde. Teman-teman di Solo mau nengokin ..

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status