Share

Bab 24

Erna duduk di sisi jendelanya, memandang ke langit malam kota Waterford dari jendela kamarnya. Ia tahu, tidak ada apa pun di sana selain bintang yang sedikit dan juga bulan purnama yang terbungkus oleh asap polusi yang cukup pekat. Namun matanya tetap terkunci di sana, seakan tersihir oleh sinar bulan purnama yang anehnya terlihat begitu indah jika dibandingkan biasanya. 

Tangannya bergerak menyentuh sosok bulan yang terlihat jauh lebih dekat di jendelanya sambil mengulum bibirnya. Sinar bulan membuatnya teringat akan Bianca. Kulit sahabatnya itu persis seperti bulan. Putih pucat dengan suhu tubuh sedikit lebih rendah dibandingkan orang pada umumnya. Jemari sahabatnya yang lentik ditambah tubuhnya yang lebih tinggi dan ramping dibandingkan wanita pada umumnya serta wajahnya yang tampan memang cocok untuk menjadikan wanita

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status