Share

Chap. 4. Akhirnya, ku menemukanmu

Rendra begitu senang, melihat baby Narshita yang berjalan kearahnya dengan senyum yang begitu menggemaskan di wajah batita tersebut. Meski langkah Narshita sedikit tertatih, malah membuat dia terlihat begitu lucu.

Banyak Ibu-ibu yang mendekat kearah Rendra. Kebetulan taman yang Rendra kunjungi, ramai akan orang tua yang membawa buah hati mereka. Rendra membalas senyuman kepada para Ibu-ibu yang memuji kecantikan baby Narshita tertular dari ketampanan Rendra. Mereka berfikir, bahwa Rendra lah ayang dari batita lucu tersebut.

Hati Rendra selalu senang, disaat ada orang yang mengira dirinya sebagai Ayah dari baby Narshita. Rendra tidak terlihat risih atau bagaimana secara kan dia masih single dan masih ting ting. Dia malah terlihat santai dan senyum selalu mengembang di bibirnya.

"Anaknya cantik, pasti keturunan dari Papanya. Lagian sang Papa gantengnya kelewatan banget," ucap salah satu Ibu yang mendekati Rendra.

"Mamanya kemana mas? Kok nggak kelihatan," tanya seorang Ibu yang paling muda diantara mereka.

"Masih masak di rumah, jadi saya yang jagain putri saya," jawab Rendra tersenyum ramah pada Ibu yang bertanya barusan. Andai saja ini nyata adanya, dan kamu yang menjadi Ibu dari anak-anak ku. Betapa bahagianya hidupku. Cepat lah pulang, jangan biarkan aku menunggumu terlalu lama. Meskipun aku akan selalu setia menunggu kepulangan mu. Aku tidak akan menyia-nyiakan waktu lagi bila waktu itu telah tiba. Batin Rendra.

"Wiisshhh suami idaman banget nih Mas nya. Udah cakep, tajir, pengertian lagi sama pekerjaan istrinya di rumah. Mau dong jadi yang kedua," goda salah satu Ibu yang berada di sana.

"Haish, kamu ini. Sudah punya brondong di rumah, masih saja kurang," sahut Ibu yang lain.

"Kan aku belum punya yang gagah seperti ini. Pasti tampilnya lama," Dan ucapan Ibu ini mendapat sorakan dari Ibu-ibu lain yang juga ikut berkumpul di sekitar Rendra.

"Hhuuuuuuu dasar Emak ganjen!" seru mereka bersamaan.

Rendra kemudian pamit, karena baby Narshita terlihat menguap beberapa kali dalam gendongan salah satu Ibu yang berkerumun di sana. Baby Narshita mungkin lelah dan mengantuk. Dengan gaya yang Coll, Rendra menggendong baby Narshita kedalam dekapannya. Pemandangan itu semakin membuat jantung para Ibu-ibu yang masih di sana meletup-letup tak karuan. Sugar Daddy. Batin mereka.

Kemudian Rendra pamit kepada para Ibu-ibu itu, lalu dia berjalan pergi meninggalkan mereka yang masih asyik memandang kearah dirinya.

Sesampai di dalam mobil, Rendra memangku baby Narshita di jok belakang. Lalu membuka botol dot yang telah diisi ASI oleh Hana sebelum berangkat. Dengan telaten Rendra memegang botol susu itu, sambil menimang-nimang agar baby Narshita cepat tertidur.

Rendra begitu luwes saat menangani baby Narshita. Karena, semenjak baby Narshita lahir, Rendra selalu ikut andil dalam hal yang menyangkut baby Narshita. Dia tidak mau melewatkan tumbuh kembang anak dari sahabatnya itu. Dan sekarang malah di klaim sebagai anaknya.

Setelah baby Narshita tidur, Rendra menidurkan baby Narshita di Car Seat yang berada di jok belakang kemudi. Dirasa sudah aman, Rendra berjalan ke depan dan duduk di tempat kemudinya.

Rendra melajukan mobilnya dengan kecepatan rendah, ia tidak mau bila sampai baby Narshita bangun karena laju mobil yang begitu kencang lalu mengerem mendadak. Rendra tidak mau seperti itu terjadi. Keselamatan dan kenyamanan baby Narshita lah, yang paling utama bagi dirinya sekarang.

Setelah mengantar baby Narshita, Rendra pergi ke Cafe miliknya. Daripada berdiam diri di rumah, lebih baik melihat kondisi cafe yang sedang rame bila di hari minggu. Biasanya banyak pasangan yang nongkrong di cafe.

Rendra datang sebagai pelanggan. Ia ingin berbaur dengan para pengunjung cafe. Tidak banyak yang mengetahui bahwa Rendra lah sang pemilik cafe. Hanya karyawannya saja yang mengetahui siapa bos mereka.

Rendra memilih duduk di tempat yang lumayan membuat dia tenang. Cafe Rendra memiliki beberapa sudut ruang, yang di desain berbeda-beda. Ia di bantu adiknya saat mendesain cafe miliknya. Adiknya sekarang menjadi arsitek yang lumayan handal. Terbukti dari semua desain yang dibuat, Rendra selalu menyukainya.

Disaat Rendra menikmati suasana cafe, datanglah sosok gadis yang sangat anggun nan cantik. Dia datang dengan seorang bule perempuan. Mereka duduk disudut ruang yang sama dengan Rendra tempati sekarang. Mereka mengobrol dengan begitu Asyik. Sehingga membuat pengunjung yang berada di sekitar mereka, melirik kearah dua gadis tersebut.

Rendra, melirik kearah suara yang paling berisik di antara para pengunjung. Yang berada di sudut ruang yang sama dengan dirinya. Saat ia melihat siapa orang yang telah bergaduh tersebut, Matanya membelalak, saat menatap siapa gadis tersebut. Hatinya begitu bergemuruh tak menentu. Ia merasa senang yang teramat sangat. Akhirnya, gadis yang selama ini ia nanti-nanti, datang juga dihadapan matanya.

Jantung Rendra berdetak sangat cepat, saat melihat senyuman yang sudah dua tahun ini tidak menghiasi matanya. Wajah gadis yang selama ini mengganggu tidurnya di setiap malam, kini benar-benar berada dalam jarak pandangnya.

Ingin rasanya Rendra menghampiri gadis itu. Namun, ia harus bisa menahan kerinduan yang sudah bertumpuk di dalam hati. Rendra tidak ingin mengambil sikap yang gegabah lagi. Terlebih lagi Rendra tidak ingin mengulangi kesalahan seperti dulu, karena sikapnya yang terlalu terburu-buru.

Rendra terus menatap kearah gadis tersebut. Gadis itu nampak sangat asyik mengobrol dengan teman bule di sampingnya. Bahkan mereka tidak menghiraukan pengunjung lain yang, sedang menatap kearah mereka. Kedua gadis itu menjadi pusat perhatian di sudut ruang yang di tempati oleh Rendra.

Rendra tersenyum, karena tidak ada yang berubah dalam diri Arshima. Ya, gadis yang telah Rendra perhatikan sedari tadi adalah Arshima. Gadis yang selama ini dengan setia ia tunggu kepulangannya. Tidak ada yang banyak berubah dari Arshima. Hanya penampilan sekarang lebih anggun dan terlihat lebih dewasa. Namun, dari percakapan Arshima dengan teman bule itu, dia tetaplah gadis polos yang seperti dulu.

Kamu tidaklah berubah sama sekali Shima, hanya penampilanmu saja yang berubah. Dan itu semakin membuatku ingin cepat meng-halalkan mu. Namun, aku tidak ingin gegabah lagi seperti dulu. Aku akan mendapatkan hatimu secara perlahan, dan akan aku pastikan kamu kembali menyukai ku lagi. Aku tidak akan membiarkanmu lari lagi dariku. Gumam Rendra dalam hati.

*

*

*

*

Hai Derr. Setialah pada pasanganmu apapun keadaannya sekarang. Yakinlah, bila sesuatu ujian yang sedang kamu alami sekarang, akan membawa hikmah yang sungguh luar biasa dalam hidupmu. Percayalah, hari bahagia pasti akan segera menghampirimu. Jangan goyah, bila mendapat cemoohan dari orang lain. Mereka hanya iri saja melihatmu. So, tetap bersyukur dan jalani harimu dengan tulus. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status