Share

4. Bersinar

Kalian mungkin bilang aku dungu, tetapi aku hanyalah tuna rungu. Tuna rungu bukan berarti dungu. Aku memang kadang ragu dan malu. Ragu yang membuatku hanya menunggu. Menunggu datangnya sang waktu. Waktu untuk menunjukkan apa yang kumampu. Kini kalian mungkin belum tahu. Nanti kalian lihat siapa diriku.

~ Kirana Ayudia ~

Purnama emas mengintip di puncak bukit. Satwa malam bernyanyi dalam sejuk dan embun. Namun, suaranya lenyap dalam hening. Malam bulan purnama adalah malam yang biasa digunakan oleh satwa untuk bercinta. Melepaskan hasrat berahi mereka. Kirana duduk sendiri di teras rumah ditemani pena dan kertas. Dia sedang menulis syair.

Saat-saat seperti itu biasanya Kirana membuat puisi atau syair. Dalam dir

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
narniiiaaa
mungkin utk disini masih tabu utk cerita2 kek gini.jd othornya diprotes .......semangat thor .ku ttp baca mpe selesai.
goodnovel comment avatar
Kemal Aphatice
bah novel apa ini, gak mengajarkan agar anak mantu menyayangi ibu mantunya sbg pengganti ibunya malah ibu mantunya disikat tdk bermutu asal sj menulis novel,
goodnovel comment avatar
akhmad khusni muba
ini novel "biru" jangan dinilai dengan nilai religius
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status